Senin, 25 Mei 2009

Kepemimpinan Sby Masih Dibutuhkan Rakyat

Prof. Dr. MJ. Simbolon, PhD, DMis, Th

Pemimpin Bangsa dan Negara harus sehat tubuh dan pikiran serta trampil perkasa. Seorang laki-laki gagah dan berwibawa, serta memiliki seni memimpin ‘ala SBY’. Melihat fisik SBY, tidak diragukan lagi sebagai pemimpin Bangsa dan Negara. Meski rakyat miskin belum bisa menilai ala kepemimpinan SBY karena masih lebih memikirkan hidup sehari-hari. Namun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan merombak kelambatan hidup rakyat pada periode ke II tahun 2009-2014 untuk memenuhi kesejahteraan rakyat.

Personality as a President is a quality or state of being personal on look like SBY with his picture stand up with a personal. Artinya, kualitas kepribadian seorang presiden terlihat dari pekerjaannya yang bermutu tinggi seperti Presiden SBY yang perkasa dan berwibawa sebagai pemimpin negara.

Merespon masalah kepemimpinan ‘ala SBY’ (reality) dengan kenyataan, menurut William Shakespeare dalam bukunya “Defer no time, delays have dangerous ends” (tidak ada waktu menunda atau menangguhkan kelambatan bahaya berakhir). Bagi Presiden SBY setiap masalah ada jalan keluarnya, setiap konflik ada solusinya, setiap krisis mengandung peluang.

SBY sebuah nama yang besar. Berdasarkan faktor X (nick name). A name is given in the state of defer belonging to a person, and look like for X from Webster’s Dictionary, V Ed. page 1166 Springfield, Mass, USA, 1943. Counted as follows

UIMUD = MDUUI =
M = 1000
D = 500
U = 5
U = 5
I = 1
= 1511=MDXI

DM = 500
IX = 9
= 509 = DIX

ID = 499
X = 10
= 509 = 5+0+9 = 14 =1 + 4 = 5 Sila (The Worldly Powers)
adalah kuasa di dunia, di negara Kesatuan RI.

Angka 5 ialah Sila falsafah negara Republik Indonesia yang terdiri dari 5 sila yaitu:
1 Ketuhanan Yang maha Esa
2 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3 Persatuan Indonesia
4 Keryakatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyarawatan dan Perwakilan
5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Sila adalah aturan yang melatarbelakangi perilaku seorang atau bangsa, kelakuan atau perbuatan yang menurut dasar sopan santun, adab beradab, ahlak, moral saling terkait satu sama lain, antara dasar, adab, ahlak dan moral.

Presiden SBY memimpin bangsa Indonesia tetap menjaga nama baik yang sudah dihitung oleh hikmat dan bijaksana sesudah dicari pada Webster’s Dictionary Vol. V Ed yang dicetak di Amerika Serikat tahun 1943.

SBY nama panggilan atau sebutan dari faktor X, dihitung angka Romawi MDXI = Latin dihitung adalah 1511 = Hikmat menghitung dari angka 5 = 5 Sila dan nama hitungan faktor X = ditemukan jadi angka 5 sesuai falsafah negara Republik Indonesia kepemimpinan ialah ' Seni Memimpin ala SBY'.

Rakyat Indonesia harus bisa menentukan pilihannya, siapa pemimpin yang bisa memimpin rakyat. Rakyat harus berhati-hati dan kembali pada sejarah. Pilihlah pemimpin yang bisa menuntaskan atau menyelesaikan kemelut bangsa dan rakyat, agar rakyat bisa hidup sehat dan sejahtera. Masih banyak yang harus diselesaikan pemerintah, karena itu rakyat masih memerlukan lanjutan pemerintahan dari Presiden SBY untuk periode ke II tahun 2009-2014. Rakyat perlu pimpinan dengan seni memimpin untuk menyelematkan bangsa dsan negara. Kesatuan dari sabang sampai Merauke tanpa merugikan manusia ataupun material dengan sia-sia.

Kepemimpinan SBY yang ke II, 2009-2014 adalah untuk mengkikis habis para koruptor, meningkatkan kesejahteraan rakyat. Menggalakkan tani desa untuk rakyat fungsional agraris di negara Indonesia yang paling subur di dunia. Menggalakkan nelayan desa di seluruh pantai Indonesia untuk menggunakan nelayan-nelayan Indonesia, tanpa kehadiran tengkulak-tengkulak pembeli ikan dari pantai.

Kemudian mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Menggalakkan pertambangan yang dikuasai negara. Jangan rakyat Indonesia menjadi budak investor yang menggali tambang-tambang Indonesia dengan upah rakyat rendah seperti upah perbudakan. Harus bisa mempersiapkan pemuda-pemudi yang terlatih untuk menjadi pengganti generasi tua.***
http://batakpos-online.com/content/view/5961/

Tidak ada komentar: