Bersatunya persepsi sejumlah tokoh-tokoh marga Simbolon se-Indonesia dalam Rakernas I Punguan Rakernas Simbolon Jadikan Momentum Kebangkitan Bona Pasogit
Simbolon dohot Boruna se-Indonesia (PBSI) pada 7-8 Juli 2008, merupakan momentum kebangkitan kampung halaman Simbolon yaitu Samosir dan Muara. Rakernas kali ini dirangkaikan dengan peresmian Kantor Wilayah PBSI di Pangururan, Samosir, dan perayaan HUT PBSI di Lobu Tangga, Desa Silali Toruan, Muara.
Sebanyak 200 peserta PBSI dari seluruh Indonesia berhasil menetapkan AD/ART dan program kerja tahunan PBSI. Antara lain, yang terkait dengan pengorganisasian, pengaderan, kesekretariatan, UKM, koperasi, penelitian dan pengembangan (litbang), kemitraan, pariwisata, agrobisnis, pendidikan dan pelatihan, serta agama dan adat demi kemajuan bersama baik di bona pasogit maupun perantauan.
“Diharapkan melalui organisasi PBSI diperoleh dukungan dan perhatian untuk terbentuknya manusia–manusia intelektual,” kata Ketua Umum PBSI, Drs Effendi MS Simbolon.
Bupati Tapanuli Utara diwakili Sekda Drs Sanggam Hutagalung, mengatakan, Rakernas PBSI I yang dilaksanakan di Muara akan memiliki nilai historis. “Diharapkan kita bisa mengejar ketertinggalan dari orang lain untuk mampu menggali. Yang di kampung tidak bisa cepat maju kalau tidak ada yang mengangkat,” ujar Sanggam.
Ketua Pelaksana Rakernas Drs Anthon Simbolon, MSi mengatakan, rakernas yang baru pertama kali diadakan sejak PBSI terbentuk tahun 2007 dilaksanakan di Muara, supaya sejalan dengan kampung halaman atau bona pasogit marag Simbolon yang berasal dari Samosir dan Muara. “Namun, untuk pelaksanaan berikutnya akan bergulir hingga sampai ke Bali,” ujarnya.
Salah seorang fungsionaris PBSI, Ir Mangindar Simbolon yang juga Bupati Samosir, memaparkan letak geografis Kabupaten Samosir yang sangat strategis dikembangkan menjadi kabupaten pariwisata. Namun kabupaten ini masih memiliki kekurangan, dari segi ekonomi kehidupan masyarakatnya masih sangat lemah.
Menurut Mangindar pulau Samosir yang dikelilingi Danau Toba memiliki banyak objek wisata bernilai keindahan alam dan budaya, sebuah ciptaan Tuhan yang harus disyukuri. “Pola pembangunannya harus diubah, yakni dengan menumbuhkan kerja sama diantara masyarakat, investor, maupun pemerintah supaya bersinergi. Pembenahan infrastruktur sangat dibutuhkan saat ini,” kata Mangidar.
Salah satu bagian penting hasil Rakernas adalah terungkapnya silsilah garis keturunan marga Simbolon sebagai alat pemersatu. Marga Simbolon berasal dari leluhur Soriraja dan Martuaraja. Soriraja memiliki anak yakni Simbolon Tuan, Simbolon Altong Nabegu, Simbolon Pande Sahata, dan Simbolon Juara Bulan. Dan keturunan Martuaraja di antaranya Suhutni Huta, Simbolon Sirimbang, dan Simbolon Hapotan.
http://batakpos-online.com/content/view/312/
Senin, 25 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar