Sumber: Kompas - Senin, 2 Juli 2007
Akses Jalan Menuju Samosir Banyak yang Rusak
Samosir, Kompas - Ribuan warga Samosir dari berbagai daerah menghadiri Pesta Bolon, pesta marga Simbolon, yang diselenggarakan di Desa Parbaba, Kecamatan Pangururan, Pulau Samosir, Minggu (1/7). Pesta marga Simbolon itu selain ajang silaturahmi juga kesempatan mempromosikan wisata Pulau Samosir.
Pesta diselenggarakan di lereng bukit di Desa Perbaba. Panorama keindahan Danau Toba menjadi latar belakang acara ini. Hadir antara lain Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, Gubernur Sumatera Utara Rudolf Pardede, Direktur Utama PT PLN Eddie Widiono, fungsionaris Dewan Pimpinan Pusat PDI-P Panda Nababan, dan Kepala Polda Sumut Irjen Nuruddin Usman.
Ketua Pusat Marga Simbolon Indonesia Effendi MS Simbolon yang juga anggota Komisi I DPR mengatakan, Pesta Bolon merupakan pesta syukuran karena marga Simbolon hingga generasi ke-23 masih tetap eksis. Perayaan dikemas dalam bentuk kegiatan religi, adat, budaya, dan olahraga sekaligus untuk membangkitkan pariwisata Samosir.
Bupati Samosir Mangindar Simbolon menyambut baik acara ini guna mendukung visi Pemerintah Kabupaten Samosir 2010, yakni menjadi kabupaten tujuan wisata di Indonesia. Namun, untuk menjadi daerah tujuan wisata tidak bisa berjalan tanpa perbaikan infrastruktur.
Mangindar mencontohkan, dari 120 kilometer panjang jalan provinsi yang mengelilingi Pulau Samosir, hanya sekitar 57 kilometer yang bisa dilalui. Bahkan, sebagian jalannya masih sempit, tidak bisa dibuat dua arah. Akses jalan masuk ke Samosir melalui Tele, Kabupaten Samosir, juga rusak cukup parah.
Bahkan, Kabupaten Samosir yang berdiri tahun 2004 masih termasuk kabupaten tertinggal akibat kemiskinan. "Jadi, hanya pariwisata yang dapat menjadi andalan kami," kata Mangindar.
Danau Toba yang dikenal sebagai danau terbesar di Asia Tenggara sampai saat ini belum menjadi tujuan wisata. Justru dari danau ini setiap hari dipanen sekitar 20 ton ikan nila untuk diekspor. Fasilitas pendukung Danau Toba sebagai tujuan wisata masih sangat minim.
J Simbolon, warga Hutaginjang, Kecamatan Palipi, mengatakan, meskipun lebih terkesan sebagai seremoni, dia memahami semangat acara ini. "Untuk memajukan pariwisata ini cukup menggugah, meski rasanya masih sesaat. Perlu langkah konkret jangka panjang untuk memajukan ekonomi masyarakat setempat," kata Simbolon.
Pesta Bolon sendiri diselenggarakan hingga 7 Juli dengan berbagai acara dari kesenian, pameran, hingga lomba olahraga. Marga Simbolon adalah marga yang berasal dari Pulau Samosir di Sumatera Utara. Marga suku Batak ini sudah berkembang 23 generasi dengan jumlah sekitar 70.000 keluarga yang tersebar tidak hanya di Indonesia, tetapi ada yang sudah bermukim di luar negeri. Namun, hanya sebagian marga Simbolon dari luar negeri yang datang. (wsi)
Senin, 25 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar