Senin, 08 Juni 2009
Senin, 25 Mei 2009
Simbolon Suhut Ni Huta Rayakan Paskah Di Cibubur
Guna mempererat tali persaudaraan serta persatuan di antara seluruh keluarga besar Simbolon Suhut Ni Huta yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) punguan keturunan anak kelima dari tujuh bersaudara anak dari marga Simbolon ini menggelar Kebaktian Paskah di Cibubur, Jakarta Timur Minggu (19/4).
"Karena kita bersama-sama masih dalam suasana paskah, maka kita memperingati paskah tapi juga untuk mempererat tali persaudaraan," kata Lukman Simbolon, SH Ketua Panitia Kebaktian Paskah 2009 Simbolon Suhut Ni Huta Boru, Bere, Ibebere se Jabodetabek berbicara kepada Batak Pos di Gedung Cut Nyak Dien, Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur.
Acara yang dimaksudkan pengganti acara tahunan bona taon diikuti setidaknya 2.500 orang dewasa diisi dengan Kebaktian Paskah, dilanjutkan makan siang bersama, ramah tamah, tortor dan hiburan dari artis-artis ibukota seperti Joy Tobing, Franky Sihombing, Dakka Hutagalung, Simbolon Kids, lawak Nai Malvinas, dan door prize
Mereka terlihat antusias mengikuti acara. Semua seragam memakai kaos berwarna merah bertuliskan logo PSBI (Punguan Simbolon dohot Boruna Se Indonesia), terasa sekali tidak ada satupun yang menonjol-nonjolkan diri
Acara dikemas tanpa lelang sehingga semua undangan terutama boru dan bere tak merasa terbebani kehadirannya. Tinggal yang hatinya tergerak saja untuk urunan membantu keuangan panitia. Lukman berharap melalui kegiatan bersama ini seluruh keturunan Simbolon Suhut Ni Huta tetap satu dan solid. Pada kesempatan itu diadakan pula pendataan seluruh anggota punguan untuk dibukukan dan nantinya dibagikan kepada seluruh anggota.
Sementara 500 anak-anak yang hadir secara khusus diadakan kebaktian dan berbagai kegiatan Paskah berlangsung di ruang terbuka di samping danau, diantaranya lomba mencari telur Paskah dibimbing Guru-Guru Sekolah Minggu HKBP Rawamangun. "Ini, dimaksudkan untuk menanamkan anak-anak agar lebih mengenal sang pencipta yaitu Tuhan kita Yesus Kristus," tambah Lukman.
Teruskan Ruma Parsaktian
Salah seorang keturunan Simbolon Suhut Ni Huta Drs Effendi MS Simbolon yang juga Ketua Umum Punguan Simbolon dohot Boruna Se Indonesia (PSBI), yang menghimpun seluruh marga Simbolon turunan dari tujuh bersaudara (sohe) yang ada di seluruh Indonesia berjanji akan turun tangan langsung merealisasikan pembangunan ruma parsaktian bagi Simbolon Suhut Ni Huta yang Februari lalu sempat terhambat
"Saya akan turun langsung membangun ruma parsaktian itu, pasti akan beres," kata Effendi disambut gembira seluruh keturunan Simbolon Suhut Ni Huta. Karena, menurutnya adalah hak bagi setiap keturunan Suhut Ni Huta memperoleh atau memperbaiki rumah parsaktiannya.
Politisi senior PDI Perjuangan itu juga berpesan agar seluruh keturunan Simbolon Suhut Ni Huta jangan sampai terputus tali persaudaraan dengan seluruh haha anggi dari yang enam sohe lainnya. Pasalnya, semuanya bersaudara dan berasal dari satu darah yang sama.
"Disiplin organisasi dijaga, yang salah diberi sanksi, tapi jangan kita berhadap-hadapan dengan yang lain," kata Effendi.
Tentang PSBI Effendi mengatakan, akan mengadakan rapat kerja nasional kedua pada bulan Mei mendatang, sekaligus merestrukturisasi kepengurusan. Khusus PSBI di wilayah Jakarta, sesuai aspirasi warga dalam waktu dekat akan dideklarasikan pembentukan PSBI Wilayah Jakarta Utara, PSBI Jakarta Selatan, PSBI Bekasi dan seterusnya. Pengurus baru yang akan dipilih adalah mereka yang betul-betul mematuhi dan mengerti aturan dan anggaran dasar PSBI.
"Karena PSBI dilahirkan bukan atas dasar rekayasa, bukan atas dasar kemauan orang-orang. Tapi PSBI lahir dari satu keinginan bersama dari keturunan Keluarga Besar Simbolon dari pitu sohe itu," tegas Effendi. hap
"Karena kita bersama-sama masih dalam suasana paskah, maka kita memperingati paskah tapi juga untuk mempererat tali persaudaraan," kata Lukman Simbolon, SH Ketua Panitia Kebaktian Paskah 2009 Simbolon Suhut Ni Huta Boru, Bere, Ibebere se Jabodetabek berbicara kepada Batak Pos di Gedung Cut Nyak Dien, Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur.
Acara yang dimaksudkan pengganti acara tahunan bona taon diikuti setidaknya 2.500 orang dewasa diisi dengan Kebaktian Paskah, dilanjutkan makan siang bersama, ramah tamah, tortor dan hiburan dari artis-artis ibukota seperti Joy Tobing, Franky Sihombing, Dakka Hutagalung, Simbolon Kids, lawak Nai Malvinas, dan door prize
Mereka terlihat antusias mengikuti acara. Semua seragam memakai kaos berwarna merah bertuliskan logo PSBI (Punguan Simbolon dohot Boruna Se Indonesia), terasa sekali tidak ada satupun yang menonjol-nonjolkan diri
Acara dikemas tanpa lelang sehingga semua undangan terutama boru dan bere tak merasa terbebani kehadirannya. Tinggal yang hatinya tergerak saja untuk urunan membantu keuangan panitia. Lukman berharap melalui kegiatan bersama ini seluruh keturunan Simbolon Suhut Ni Huta tetap satu dan solid. Pada kesempatan itu diadakan pula pendataan seluruh anggota punguan untuk dibukukan dan nantinya dibagikan kepada seluruh anggota.
Sementara 500 anak-anak yang hadir secara khusus diadakan kebaktian dan berbagai kegiatan Paskah berlangsung di ruang terbuka di samping danau, diantaranya lomba mencari telur Paskah dibimbing Guru-Guru Sekolah Minggu HKBP Rawamangun. "Ini, dimaksudkan untuk menanamkan anak-anak agar lebih mengenal sang pencipta yaitu Tuhan kita Yesus Kristus," tambah Lukman.
Teruskan Ruma Parsaktian
Salah seorang keturunan Simbolon Suhut Ni Huta Drs Effendi MS Simbolon yang juga Ketua Umum Punguan Simbolon dohot Boruna Se Indonesia (PSBI), yang menghimpun seluruh marga Simbolon turunan dari tujuh bersaudara (sohe) yang ada di seluruh Indonesia berjanji akan turun tangan langsung merealisasikan pembangunan ruma parsaktian bagi Simbolon Suhut Ni Huta yang Februari lalu sempat terhambat
"Saya akan turun langsung membangun ruma parsaktian itu, pasti akan beres," kata Effendi disambut gembira seluruh keturunan Simbolon Suhut Ni Huta. Karena, menurutnya adalah hak bagi setiap keturunan Suhut Ni Huta memperoleh atau memperbaiki rumah parsaktiannya.
Politisi senior PDI Perjuangan itu juga berpesan agar seluruh keturunan Simbolon Suhut Ni Huta jangan sampai terputus tali persaudaraan dengan seluruh haha anggi dari yang enam sohe lainnya. Pasalnya, semuanya bersaudara dan berasal dari satu darah yang sama.
"Disiplin organisasi dijaga, yang salah diberi sanksi, tapi jangan kita berhadap-hadapan dengan yang lain," kata Effendi.
Tentang PSBI Effendi mengatakan, akan mengadakan rapat kerja nasional kedua pada bulan Mei mendatang, sekaligus merestrukturisasi kepengurusan. Khusus PSBI di wilayah Jakarta, sesuai aspirasi warga dalam waktu dekat akan dideklarasikan pembentukan PSBI Wilayah Jakarta Utara, PSBI Jakarta Selatan, PSBI Bekasi dan seterusnya. Pengurus baru yang akan dipilih adalah mereka yang betul-betul mematuhi dan mengerti aturan dan anggaran dasar PSBI.
"Karena PSBI dilahirkan bukan atas dasar rekayasa, bukan atas dasar kemauan orang-orang. Tapi PSBI lahir dari satu keinginan bersama dari keturunan Keluarga Besar Simbolon dari pitu sohe itu," tegas Effendi. hap
Letjen TNI (Purn) Cornel Simbolon Berusaha Majukan Pabolon Jabodetabek
Ketua Umum terpilih Punguan Pomparan Raja Ompu Bolon Simbolon (Pabolon) dohot Boruna Jabodetabek 2009-2012, Letjen TNI (Purn) Cornel Simbolon/br Sagala, mengaku sudah mempunyai program khusus untuk memajukan perkumpulan marga Simbolon.
“Sebelum saya pensiun sudah ada permintaan untuk terlibat di partai dan tugas-tugas lain. Tapi, karena saya tidak tertarik dengan partai atau tidak mau terlibat berpolitik, semuanya saya tolak. Mungkin melalui punguan (perkumpulan) inilah diberikan Tuhan yang tepat bagi saya untuk berbuat.
Sebab, saya sudah bertekad bahwa sisa waktu yang ada ini ingin mencurahkan pikiran dan perhatian ke bidang sosial. Kemungkinan besar saya masih bisa berbuat sesuatu untuk kepentingan masyarakat banyak,”ungkapnya kepada Batak Pos usai pelantikan dirinya sebagai Ketua Umum Pabolon, di Gedung Mulia, Kebon Nanas, Jakarta Timur, Minggu (19/4).
Menurut Jenderal berusia 57 tahun ini, melalui Pabolon berusaha untuk memberikan sesuatu yang berarti kepada punguan. Contohnya, peningkatan pemahaman-pemahaman tentang sesuatu, membuka wawasan dari marga Simbolon tentang sesuatu.
“Kalau dilihat secara umum, sumber daya manusia marga Simbolon masih banyak yang kurang. Jadi, kita coba memberikan peningkatan pemahaman terhadap sesuatu, supaya pikiran lebih terbuka,”ujarnya.
Apakah salah satu programnya memerhatikan anggota yang tidak mampu atau perekonomiannya yang pas-pasan, sehingga sulit untuk menyekolahkan anaknya, Cornel Sombolon secara terbuka mengaku bahwa mengenai hal itu sudah lama dia pikirkan.
“Inilah salah satu cita-cita saya sejak dulu, bagaimana untuk mengatasinya. Saya bisa merasakan bagaimana keterbelakangan itu. Dengan keterbelakangan pengetahuan dan juga keterbatasan ekonomi, banyak di antara kita tidak mampu melanjutkannya hanya karena keterbatasan ekonomi. Oleh karena itu, saya minta kepada semua pengurus Pabolon 2009-2012 harus rela berkorban dalam menjalankan tugasnya,”tegasnya.
Pesta Pabolon Meriah
Pesta Syukuran Bonataon Punguan Pomparan Raja Ompu Bolon Simbolon (Pabolon) se-Jabodetabek 2009, benar-benar meriah. Pengunjung membludak, melebihi kapasitas gedung, panitia sempat kewalahan, namun akhirnya teratasi atas kesadara semua pihak.
Acara diawali dengan kebaktian pagi hari dipimpin Pastor Paulinus M Simboloon, OFM Cap dan Pdt Eldarton Simbolon STh. Dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ketua Panitia Penyelenggara, Ketua Umum Periode 2006-2009 sekaligus penyerahan memori pertanggungjawaban kepada Dewan Sohe.
Dan makan siang bersama serta pelantikan pengurus baru Pabolon Jabodetabek 2009-2012 yang dilakukan oleh Dewan Sohe. Pelantikan diiringi dengan manortor bersama, sehingga tidak terlihat kaku.
Kehadiran 30 artis Batak keturunan marga Simbolon, yakni Simbolon Sister, Simbolon Kids membuat suasana bertambah meriah. Para artis tersebut mengawali penampilan dengan koor bersama. Dan hampir semua lagu-lagu yang dibawakan para penyanyi sangat melekat dihati pengunjung. Sehingga ribuan undangan dengan spontan turut bernyanyi bersama.
Suasana semakin meriah dan penuh keakraban, ketika ratusan anak-anak dan remaja diberikan kesempatan untuk manortor bersama. Sementara para orangtua memberi saweran kepada mereka.
Dalam acara tersebut, selain melantik pengurus baru Pabolon, juga melantik pengurus Naposobulung Simbolon ((Nabolon). Kemudian memberikan penghargaan kepada Natuatua (orangtua) berusia 75 tahun ke atas, lelang parcel dan lelang gambar pajangan serta penarikan door prize.
Pengurus Pabolon Jabodetabek 2009-2012, adalah Letjen TNI (Purn) Cornel Simbolon/br Sagala (Ketua Umum), Kolonel DR Bisler Simbolon/br Nainggolan (Ketua Harian), Maruli Simbolon/br Situmorang (Ketua Bidang Adat), Letkol Luhut Simbolon, SH, MT/br Manurung (Ketua Bidang Organisasi).
Kemudian Drs Manaor Simbolon/br Nainggolan (Ketua Bidang Seni dan Budaya), Kapten Marinir Tony Simbolon/br Gurning (Ketua Bidang Pemuda), dan Drs Sotar Baduara Simbolon/br Sinaga (Sekretaris Umum), serta Drs Anggiat Groy Simbolon/br Simanjuntak (Bendahara Umum). Ditambah pengurus lainnya, termasuk 13 pengurus wilayah.
Sedangkan pengurus Nabolon Jabodetabek 2009-2012, sebagai ketua adalah Ordani ST Simbolon, SE didampingi sejumlah pengurus lainnya sesuai bidang masing-masing. Ikl
Catatan:
Tunggu realisasi tulisan ini setelah setahun, apakah memang benar-benar ada atau hanya retorika belaka.
“Sebelum saya pensiun sudah ada permintaan untuk terlibat di partai dan tugas-tugas lain. Tapi, karena saya tidak tertarik dengan partai atau tidak mau terlibat berpolitik, semuanya saya tolak. Mungkin melalui punguan (perkumpulan) inilah diberikan Tuhan yang tepat bagi saya untuk berbuat.
Sebab, saya sudah bertekad bahwa sisa waktu yang ada ini ingin mencurahkan pikiran dan perhatian ke bidang sosial. Kemungkinan besar saya masih bisa berbuat sesuatu untuk kepentingan masyarakat banyak,”ungkapnya kepada Batak Pos usai pelantikan dirinya sebagai Ketua Umum Pabolon, di Gedung Mulia, Kebon Nanas, Jakarta Timur, Minggu (19/4).
Menurut Jenderal berusia 57 tahun ini, melalui Pabolon berusaha untuk memberikan sesuatu yang berarti kepada punguan. Contohnya, peningkatan pemahaman-pemahaman tentang sesuatu, membuka wawasan dari marga Simbolon tentang sesuatu.
“Kalau dilihat secara umum, sumber daya manusia marga Simbolon masih banyak yang kurang. Jadi, kita coba memberikan peningkatan pemahaman terhadap sesuatu, supaya pikiran lebih terbuka,”ujarnya.
Apakah salah satu programnya memerhatikan anggota yang tidak mampu atau perekonomiannya yang pas-pasan, sehingga sulit untuk menyekolahkan anaknya, Cornel Sombolon secara terbuka mengaku bahwa mengenai hal itu sudah lama dia pikirkan.
“Inilah salah satu cita-cita saya sejak dulu, bagaimana untuk mengatasinya. Saya bisa merasakan bagaimana keterbelakangan itu. Dengan keterbelakangan pengetahuan dan juga keterbatasan ekonomi, banyak di antara kita tidak mampu melanjutkannya hanya karena keterbatasan ekonomi. Oleh karena itu, saya minta kepada semua pengurus Pabolon 2009-2012 harus rela berkorban dalam menjalankan tugasnya,”tegasnya.
Pesta Pabolon Meriah
Pesta Syukuran Bonataon Punguan Pomparan Raja Ompu Bolon Simbolon (Pabolon) se-Jabodetabek 2009, benar-benar meriah. Pengunjung membludak, melebihi kapasitas gedung, panitia sempat kewalahan, namun akhirnya teratasi atas kesadara semua pihak.
Acara diawali dengan kebaktian pagi hari dipimpin Pastor Paulinus M Simboloon, OFM Cap dan Pdt Eldarton Simbolon STh. Dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ketua Panitia Penyelenggara, Ketua Umum Periode 2006-2009 sekaligus penyerahan memori pertanggungjawaban kepada Dewan Sohe.
Dan makan siang bersama serta pelantikan pengurus baru Pabolon Jabodetabek 2009-2012 yang dilakukan oleh Dewan Sohe. Pelantikan diiringi dengan manortor bersama, sehingga tidak terlihat kaku.
Kehadiran 30 artis Batak keturunan marga Simbolon, yakni Simbolon Sister, Simbolon Kids membuat suasana bertambah meriah. Para artis tersebut mengawali penampilan dengan koor bersama. Dan hampir semua lagu-lagu yang dibawakan para penyanyi sangat melekat dihati pengunjung. Sehingga ribuan undangan dengan spontan turut bernyanyi bersama.
Suasana semakin meriah dan penuh keakraban, ketika ratusan anak-anak dan remaja diberikan kesempatan untuk manortor bersama. Sementara para orangtua memberi saweran kepada mereka.
Dalam acara tersebut, selain melantik pengurus baru Pabolon, juga melantik pengurus Naposobulung Simbolon ((Nabolon). Kemudian memberikan penghargaan kepada Natuatua (orangtua) berusia 75 tahun ke atas, lelang parcel dan lelang gambar pajangan serta penarikan door prize.
Pengurus Pabolon Jabodetabek 2009-2012, adalah Letjen TNI (Purn) Cornel Simbolon/br Sagala (Ketua Umum), Kolonel DR Bisler Simbolon/br Nainggolan (Ketua Harian), Maruli Simbolon/br Situmorang (Ketua Bidang Adat), Letkol Luhut Simbolon, SH, MT/br Manurung (Ketua Bidang Organisasi).
Kemudian Drs Manaor Simbolon/br Nainggolan (Ketua Bidang Seni dan Budaya), Kapten Marinir Tony Simbolon/br Gurning (Ketua Bidang Pemuda), dan Drs Sotar Baduara Simbolon/br Sinaga (Sekretaris Umum), serta Drs Anggiat Groy Simbolon/br Simanjuntak (Bendahara Umum). Ditambah pengurus lainnya, termasuk 13 pengurus wilayah.
Sedangkan pengurus Nabolon Jabodetabek 2009-2012, sebagai ketua adalah Ordani ST Simbolon, SE didampingi sejumlah pengurus lainnya sesuai bidang masing-masing. Ikl
Catatan:
Tunggu realisasi tulisan ini setelah setahun, apakah memang benar-benar ada atau hanya retorika belaka.
Rakernas Simbolon Jadikan Momentum Kebangkitan Bona Pasogit
Bersatunya persepsi sejumlah tokoh-tokoh marga Simbolon se-Indonesia dalam Rakernas I Punguan Rakernas Simbolon Jadikan Momentum Kebangkitan Bona Pasogit
Simbolon dohot Boruna se-Indonesia (PBSI) pada 7-8 Juli 2008, merupakan momentum kebangkitan kampung halaman Simbolon yaitu Samosir dan Muara. Rakernas kali ini dirangkaikan dengan peresmian Kantor Wilayah PBSI di Pangururan, Samosir, dan perayaan HUT PBSI di Lobu Tangga, Desa Silali Toruan, Muara.
Sebanyak 200 peserta PBSI dari seluruh Indonesia berhasil menetapkan AD/ART dan program kerja tahunan PBSI. Antara lain, yang terkait dengan pengorganisasian, pengaderan, kesekretariatan, UKM, koperasi, penelitian dan pengembangan (litbang), kemitraan, pariwisata, agrobisnis, pendidikan dan pelatihan, serta agama dan adat demi kemajuan bersama baik di bona pasogit maupun perantauan.
“Diharapkan melalui organisasi PBSI diperoleh dukungan dan perhatian untuk terbentuknya manusia–manusia intelektual,” kata Ketua Umum PBSI, Drs Effendi MS Simbolon.
Bupati Tapanuli Utara diwakili Sekda Drs Sanggam Hutagalung, mengatakan, Rakernas PBSI I yang dilaksanakan di Muara akan memiliki nilai historis. “Diharapkan kita bisa mengejar ketertinggalan dari orang lain untuk mampu menggali. Yang di kampung tidak bisa cepat maju kalau tidak ada yang mengangkat,” ujar Sanggam.
Ketua Pelaksana Rakernas Drs Anthon Simbolon, MSi mengatakan, rakernas yang baru pertama kali diadakan sejak PBSI terbentuk tahun 2007 dilaksanakan di Muara, supaya sejalan dengan kampung halaman atau bona pasogit marag Simbolon yang berasal dari Samosir dan Muara. “Namun, untuk pelaksanaan berikutnya akan bergulir hingga sampai ke Bali,” ujarnya.
Salah seorang fungsionaris PBSI, Ir Mangindar Simbolon yang juga Bupati Samosir, memaparkan letak geografis Kabupaten Samosir yang sangat strategis dikembangkan menjadi kabupaten pariwisata. Namun kabupaten ini masih memiliki kekurangan, dari segi ekonomi kehidupan masyarakatnya masih sangat lemah.
Menurut Mangindar pulau Samosir yang dikelilingi Danau Toba memiliki banyak objek wisata bernilai keindahan alam dan budaya, sebuah ciptaan Tuhan yang harus disyukuri. “Pola pembangunannya harus diubah, yakni dengan menumbuhkan kerja sama diantara masyarakat, investor, maupun pemerintah supaya bersinergi. Pembenahan infrastruktur sangat dibutuhkan saat ini,” kata Mangidar.
Salah satu bagian penting hasil Rakernas adalah terungkapnya silsilah garis keturunan marga Simbolon sebagai alat pemersatu. Marga Simbolon berasal dari leluhur Soriraja dan Martuaraja. Soriraja memiliki anak yakni Simbolon Tuan, Simbolon Altong Nabegu, Simbolon Pande Sahata, dan Simbolon Juara Bulan. Dan keturunan Martuaraja di antaranya Suhutni Huta, Simbolon Sirimbang, dan Simbolon Hapotan.
http://batakpos-online.com/content/view/312/
Simbolon dohot Boruna se-Indonesia (PBSI) pada 7-8 Juli 2008, merupakan momentum kebangkitan kampung halaman Simbolon yaitu Samosir dan Muara. Rakernas kali ini dirangkaikan dengan peresmian Kantor Wilayah PBSI di Pangururan, Samosir, dan perayaan HUT PBSI di Lobu Tangga, Desa Silali Toruan, Muara.
Sebanyak 200 peserta PBSI dari seluruh Indonesia berhasil menetapkan AD/ART dan program kerja tahunan PBSI. Antara lain, yang terkait dengan pengorganisasian, pengaderan, kesekretariatan, UKM, koperasi, penelitian dan pengembangan (litbang), kemitraan, pariwisata, agrobisnis, pendidikan dan pelatihan, serta agama dan adat demi kemajuan bersama baik di bona pasogit maupun perantauan.
“Diharapkan melalui organisasi PBSI diperoleh dukungan dan perhatian untuk terbentuknya manusia–manusia intelektual,” kata Ketua Umum PBSI, Drs Effendi MS Simbolon.
Bupati Tapanuli Utara diwakili Sekda Drs Sanggam Hutagalung, mengatakan, Rakernas PBSI I yang dilaksanakan di Muara akan memiliki nilai historis. “Diharapkan kita bisa mengejar ketertinggalan dari orang lain untuk mampu menggali. Yang di kampung tidak bisa cepat maju kalau tidak ada yang mengangkat,” ujar Sanggam.
Ketua Pelaksana Rakernas Drs Anthon Simbolon, MSi mengatakan, rakernas yang baru pertama kali diadakan sejak PBSI terbentuk tahun 2007 dilaksanakan di Muara, supaya sejalan dengan kampung halaman atau bona pasogit marag Simbolon yang berasal dari Samosir dan Muara. “Namun, untuk pelaksanaan berikutnya akan bergulir hingga sampai ke Bali,” ujarnya.
Salah seorang fungsionaris PBSI, Ir Mangindar Simbolon yang juga Bupati Samosir, memaparkan letak geografis Kabupaten Samosir yang sangat strategis dikembangkan menjadi kabupaten pariwisata. Namun kabupaten ini masih memiliki kekurangan, dari segi ekonomi kehidupan masyarakatnya masih sangat lemah.
Menurut Mangindar pulau Samosir yang dikelilingi Danau Toba memiliki banyak objek wisata bernilai keindahan alam dan budaya, sebuah ciptaan Tuhan yang harus disyukuri. “Pola pembangunannya harus diubah, yakni dengan menumbuhkan kerja sama diantara masyarakat, investor, maupun pemerintah supaya bersinergi. Pembenahan infrastruktur sangat dibutuhkan saat ini,” kata Mangidar.
Salah satu bagian penting hasil Rakernas adalah terungkapnya silsilah garis keturunan marga Simbolon sebagai alat pemersatu. Marga Simbolon berasal dari leluhur Soriraja dan Martuaraja. Soriraja memiliki anak yakni Simbolon Tuan, Simbolon Altong Nabegu, Simbolon Pande Sahata, dan Simbolon Juara Bulan. Dan keturunan Martuaraja di antaranya Suhutni Huta, Simbolon Sirimbang, dan Simbolon Hapotan.
http://batakpos-online.com/content/view/312/
Bupati Samosir Hadiri Pesta Malam Dana Gedung Serbaguna Hkbp Samosir
Bupati Samosir Mangindar Simbolon dipastikan akan menghadiri pesta malam dana pembangunan Gedung Serbaguna HKBP Distrik VII Samosir, bertema "Semalam Mengenang Samosir Ke-2", Minggu (14/12) di Gedung Grand Mangaraja, Jalan Perintis Kemerdekaan Kav 7-9, Pulogadung, Jakarta Timur.
Acara yang akan dimulai pukul 17.00 WIB itu diisi ibadah, makan malam, dan pengumpulan dana serta hiburan dengan menampilkan artis-artis ARBAB secara lengkap seperti Rita Butar-Butar, Jack Marpaung, Joel Simorangkir dan lain-lain.
Selain Bupati, akan hadir pula Ketua DPRD Kabupaten Samosir Jhonny Naibaho, Praeses HKBP Distrik VII Samosir Pdt R Lumbanraja STh, politisi senior Drs Effendi MS Simbolon dan Benny Pasaribu, PhD, Mayjen (Purn) Mahidin Simbolon, Mangiring Tamba, Ir Anton Simbolon, Adian Silalahi, Tunggul Situmorang, dan tokoh-tokoh Batak asal pulau Samosir lainnya.
"Acara malam dana ini merupakan salah satu wujud kepedulian kami warga Samosir di perantauan terhadap kampung halaman, yang kini sangat membutuhkan sebuah gedung pertemuan yang representatif dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya, untuk keperluan pesta, pertemuan-pertemuan besar, seminar dan sejenisnya," kata Pdt Eldarton Simbolon, STh Ketua Panitia Dana Pembangunan Gedung Serbaguna HKBP Distrik VII Samosir, kepada Batak Pos di Jakarta Kamis (11/12).
Dikatakan Eldarton, putra-putri terbaik Batak yang berasal dari Pulau Samosir maupun bukan tetapi memiliki kepedulian yang tinggi akan kemajuan bangsa Batak khususnya Samosir, itu diharapkan supaya turut menghadiri acara dan memberikan kontribusi terbaiknya seturut kemampuan masing-masing.
Kesediaan para filontropis atau dermawan Batak untuk memberikan sumbangan secara sukarela, menurut Eldarton diharapkan akan menggugah orang-orang Batak lainnya di perantauan agar berkenan memerhatikan kemajuan kampung halamannya masing-masing supaya lebih maju.
"Gedung berukuran luas 25x56 meter itu mampu menampung sekitar 2.000 orang dengan biaya pembangunan sekitar Rp1,5 miliar. Gedung itu akan dimanfaatkan sebagai sarana pembinaan jasmani, misalnya sebagai tempat latihan berolahraga. Tetapi yang terutama adalah sebagai sarana pembinaan rohani, misalnya sebagai tempat untuk mengadakan kebaktian kebangunan rohani (KKR), serta untuk perayaan pesta-pesta besar orang Batak," jelas Eldarton.
Sementara itu Kolonel Anthon Simbolon, MSi, Sekretaris Panitia, pada kesempatan berbeda kepada Batak Pos mengatakan,acara malam dana semacam ini diharapkan dapat menumbuhkan sikap kepedulian para perantau terhadap bonapasogit.
"Sebagaimana kita ketahui bersama, perkembangan bona pasogit tidak bisa kita harapkan terlalu banyak tanpa keterlibatan, uluran tangan, atau kepedulian para perantau. Oleh karena itu sekecil apapun partisipasi kita pasti akan dapat dirasakan oleh saudara kita di bonapasogit," kata Anthon, sehari-hari menjabat di Ditjen Perencanaan Pertahanan, Departemen Pertahanan RI.
Oleh karena itu, kata Anthon, panitia sangat mengharapkan kehadiran seluruh undangan yang berjumlah 1.000 orang pada acara tersebut. "Acara ini bisa juga dimanfaatkan sebagai momentum temu kangen sesama perantau asal Samosir dan sekitarnya, yaitu mereka yang lahir atau setidaknya pernah bermukim di sana," kata Anthon. hap
http://batakpos-online.com/content/view/1692/
Acara yang akan dimulai pukul 17.00 WIB itu diisi ibadah, makan malam, dan pengumpulan dana serta hiburan dengan menampilkan artis-artis ARBAB secara lengkap seperti Rita Butar-Butar, Jack Marpaung, Joel Simorangkir dan lain-lain.
Selain Bupati, akan hadir pula Ketua DPRD Kabupaten Samosir Jhonny Naibaho, Praeses HKBP Distrik VII Samosir Pdt R Lumbanraja STh, politisi senior Drs Effendi MS Simbolon dan Benny Pasaribu, PhD, Mayjen (Purn) Mahidin Simbolon, Mangiring Tamba, Ir Anton Simbolon, Adian Silalahi, Tunggul Situmorang, dan tokoh-tokoh Batak asal pulau Samosir lainnya.
"Acara malam dana ini merupakan salah satu wujud kepedulian kami warga Samosir di perantauan terhadap kampung halaman, yang kini sangat membutuhkan sebuah gedung pertemuan yang representatif dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya, untuk keperluan pesta, pertemuan-pertemuan besar, seminar dan sejenisnya," kata Pdt Eldarton Simbolon, STh Ketua Panitia Dana Pembangunan Gedung Serbaguna HKBP Distrik VII Samosir, kepada Batak Pos di Jakarta Kamis (11/12).
Dikatakan Eldarton, putra-putri terbaik Batak yang berasal dari Pulau Samosir maupun bukan tetapi memiliki kepedulian yang tinggi akan kemajuan bangsa Batak khususnya Samosir, itu diharapkan supaya turut menghadiri acara dan memberikan kontribusi terbaiknya seturut kemampuan masing-masing.
Kesediaan para filontropis atau dermawan Batak untuk memberikan sumbangan secara sukarela, menurut Eldarton diharapkan akan menggugah orang-orang Batak lainnya di perantauan agar berkenan memerhatikan kemajuan kampung halamannya masing-masing supaya lebih maju.
"Gedung berukuran luas 25x56 meter itu mampu menampung sekitar 2.000 orang dengan biaya pembangunan sekitar Rp1,5 miliar. Gedung itu akan dimanfaatkan sebagai sarana pembinaan jasmani, misalnya sebagai tempat latihan berolahraga. Tetapi yang terutama adalah sebagai sarana pembinaan rohani, misalnya sebagai tempat untuk mengadakan kebaktian kebangunan rohani (KKR), serta untuk perayaan pesta-pesta besar orang Batak," jelas Eldarton.
Sementara itu Kolonel Anthon Simbolon, MSi, Sekretaris Panitia, pada kesempatan berbeda kepada Batak Pos mengatakan,acara malam dana semacam ini diharapkan dapat menumbuhkan sikap kepedulian para perantau terhadap bonapasogit.
"Sebagaimana kita ketahui bersama, perkembangan bona pasogit tidak bisa kita harapkan terlalu banyak tanpa keterlibatan, uluran tangan, atau kepedulian para perantau. Oleh karena itu sekecil apapun partisipasi kita pasti akan dapat dirasakan oleh saudara kita di bonapasogit," kata Anthon, sehari-hari menjabat di Ditjen Perencanaan Pertahanan, Departemen Pertahanan RI.
Oleh karena itu, kata Anthon, panitia sangat mengharapkan kehadiran seluruh undangan yang berjumlah 1.000 orang pada acara tersebut. "Acara ini bisa juga dimanfaatkan sebagai momentum temu kangen sesama perantau asal Samosir dan sekitarnya, yaitu mereka yang lahir atau setidaknya pernah bermukim di sana," kata Anthon. hap
http://batakpos-online.com/content/view/1692/
Rani Simbolon - Rindu Sepanggung Dengan Papa
DIAM-DIAM artis cantik, Rani Simbolon memenda m kerinduan untuk tampil sepanggung dengan Charles Simbolon (Personel Trio Ambisi) yang tak lain adalah papa dari dara cantik ini. “Saya rindu tampil dengan papa, sudah lama kita tidak tampil satu panggung, apalagi belakangan papa jatuh sakit,” ujar Rani di sela-sela perayaan Pesta Gotilon HKBP Resort Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kepada Batak Pos, baru-baru ini.
Beruntung kondisi kesehatan sang ayah kini berangsur pulih. Itu sebabnya Rani menepis isu tentang kematian ayahnya. Memang saat Charles Simbolon dirawat di RS Cikini, beredar isu bahwa penyanyi gaek itu sudah dikebumikan di TPU Pondok Rangon. Padahal Charles hanya mengalami stroke akibat tekanan darah tinggi
“Saya akui, sedih mendengar isu itu. Entah bagaimana isu itu beredar dan dari siapa asalnya. Tetapi saya putrinya menegaskan isu itu tidak benar sama sekali,” tegas dara kelahiran Jakarta 14 Februari 1983. Artis muda ini, baru saja melepas album rohani yang sarat dengan ucapan syukur kapada Tuhan yang Maha Esa. Rani juga bersyukur atas kesembuhan yang diberikan Tuhan kepada papanya, Charles Simbolon. jef/edo
DIAM-DIAM artis cantik, Rani Simbolon memenda m kerinduan untuk tampil sepanggung dengan Charles Simbolon (Personel Trio Ambisi) yang tak lain adalah papa dari dara cantik ini. “Saya rindu tampil dengan papa, sudah lama kita tidak tampil satu panggung, apalagi belakangan papa jatuh sakit,” ujar Rani di sela-sela perayaan Pesta Gotilon HKBP Resort Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kepada Batak Pos, baru-baru ini.
Beruntung kondisi kesehatan sang ayah kini berangsur pulih. Itu sebabnya Rani menepis isu tentang kematian ayahnya. Memang saat Charles Simbolon dirawat di RS Cikini, beredar isu bahwa penyanyi gaek itu sudah dikebumikan di TPU Pondok Rangon. Padahal Charles hanya mengalami stroke akibat tekanan darah tinggi
“Saya akui, sedih mendengar isu itu. Entah bagaimana isu itu beredar dan dari siapa asalnya. Tetapi saya putrinya menegaskan isu itu tidak benar sama sekali,” tegas dara kelahiran Jakarta 14 Februari 1983. Artis muda ini, baru saja melepas album rohani yang sarat dengan ucapan syukur kapada Tuhan yang Maha Esa. Rani juga bersyukur atas kesembuhan yang diberikan Tuhan kepada papanya, Charles Simbolon. jef/edo
Beruntung kondisi kesehatan sang ayah kini berangsur pulih. Itu sebabnya Rani menepis isu tentang kematian ayahnya. Memang saat Charles Simbolon dirawat di RS Cikini, beredar isu bahwa penyanyi gaek itu sudah dikebumikan di TPU Pondok Rangon. Padahal Charles hanya mengalami stroke akibat tekanan darah tinggi
“Saya akui, sedih mendengar isu itu. Entah bagaimana isu itu beredar dan dari siapa asalnya. Tetapi saya putrinya menegaskan isu itu tidak benar sama sekali,” tegas dara kelahiran Jakarta 14 Februari 1983. Artis muda ini, baru saja melepas album rohani yang sarat dengan ucapan syukur kapada Tuhan yang Maha Esa. Rani juga bersyukur atas kesembuhan yang diberikan Tuhan kepada papanya, Charles Simbolon. jef/edo
DIAM-DIAM artis cantik, Rani Simbolon memenda m kerinduan untuk tampil sepanggung dengan Charles Simbolon (Personel Trio Ambisi) yang tak lain adalah papa dari dara cantik ini. “Saya rindu tampil dengan papa, sudah lama kita tidak tampil satu panggung, apalagi belakangan papa jatuh sakit,” ujar Rani di sela-sela perayaan Pesta Gotilon HKBP Resort Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kepada Batak Pos, baru-baru ini.
Beruntung kondisi kesehatan sang ayah kini berangsur pulih. Itu sebabnya Rani menepis isu tentang kematian ayahnya. Memang saat Charles Simbolon dirawat di RS Cikini, beredar isu bahwa penyanyi gaek itu sudah dikebumikan di TPU Pondok Rangon. Padahal Charles hanya mengalami stroke akibat tekanan darah tinggi
“Saya akui, sedih mendengar isu itu. Entah bagaimana isu itu beredar dan dari siapa asalnya. Tetapi saya putrinya menegaskan isu itu tidak benar sama sekali,” tegas dara kelahiran Jakarta 14 Februari 1983. Artis muda ini, baru saja melepas album rohani yang sarat dengan ucapan syukur kapada Tuhan yang Maha Esa. Rani juga bersyukur atas kesembuhan yang diberikan Tuhan kepada papanya, Charles Simbolon. jef/edo
Kepemimpinan Sby Masih Dibutuhkan Rakyat
Prof. Dr. MJ. Simbolon, PhD, DMis, Th
Pemimpin Bangsa dan Negara harus sehat tubuh dan pikiran serta trampil perkasa. Seorang laki-laki gagah dan berwibawa, serta memiliki seni memimpin ‘ala SBY’. Melihat fisik SBY, tidak diragukan lagi sebagai pemimpin Bangsa dan Negara. Meski rakyat miskin belum bisa menilai ala kepemimpinan SBY karena masih lebih memikirkan hidup sehari-hari. Namun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan merombak kelambatan hidup rakyat pada periode ke II tahun 2009-2014 untuk memenuhi kesejahteraan rakyat.
Personality as a President is a quality or state of being personal on look like SBY with his picture stand up with a personal. Artinya, kualitas kepribadian seorang presiden terlihat dari pekerjaannya yang bermutu tinggi seperti Presiden SBY yang perkasa dan berwibawa sebagai pemimpin negara.
Merespon masalah kepemimpinan ‘ala SBY’ (reality) dengan kenyataan, menurut William Shakespeare dalam bukunya “Defer no time, delays have dangerous ends” (tidak ada waktu menunda atau menangguhkan kelambatan bahaya berakhir). Bagi Presiden SBY setiap masalah ada jalan keluarnya, setiap konflik ada solusinya, setiap krisis mengandung peluang.
SBY sebuah nama yang besar. Berdasarkan faktor X (nick name). A name is given in the state of defer belonging to a person, and look like for X from Webster’s Dictionary, V Ed. page 1166 Springfield, Mass, USA, 1943. Counted as follows
UIMUD = MDUUI =
M = 1000
D = 500
U = 5
U = 5
I = 1
= 1511=MDXI
DM = 500
IX = 9
= 509 = DIX
ID = 499
X = 10
= 509 = 5+0+9 = 14 =1 + 4 = 5 Sila (The Worldly Powers)
adalah kuasa di dunia, di negara Kesatuan RI.
Angka 5 ialah Sila falsafah negara Republik Indonesia yang terdiri dari 5 sila yaitu:
1 Ketuhanan Yang maha Esa
2 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3 Persatuan Indonesia
4 Keryakatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyarawatan dan Perwakilan
5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Sila adalah aturan yang melatarbelakangi perilaku seorang atau bangsa, kelakuan atau perbuatan yang menurut dasar sopan santun, adab beradab, ahlak, moral saling terkait satu sama lain, antara dasar, adab, ahlak dan moral.
Presiden SBY memimpin bangsa Indonesia tetap menjaga nama baik yang sudah dihitung oleh hikmat dan bijaksana sesudah dicari pada Webster’s Dictionary Vol. V Ed yang dicetak di Amerika Serikat tahun 1943.
SBY nama panggilan atau sebutan dari faktor X, dihitung angka Romawi MDXI = Latin dihitung adalah 1511 = Hikmat menghitung dari angka 5 = 5 Sila dan nama hitungan faktor X = ditemukan jadi angka 5 sesuai falsafah negara Republik Indonesia kepemimpinan ialah ' Seni Memimpin ala SBY'.
Rakyat Indonesia harus bisa menentukan pilihannya, siapa pemimpin yang bisa memimpin rakyat. Rakyat harus berhati-hati dan kembali pada sejarah. Pilihlah pemimpin yang bisa menuntaskan atau menyelesaikan kemelut bangsa dan rakyat, agar rakyat bisa hidup sehat dan sejahtera. Masih banyak yang harus diselesaikan pemerintah, karena itu rakyat masih memerlukan lanjutan pemerintahan dari Presiden SBY untuk periode ke II tahun 2009-2014. Rakyat perlu pimpinan dengan seni memimpin untuk menyelematkan bangsa dsan negara. Kesatuan dari sabang sampai Merauke tanpa merugikan manusia ataupun material dengan sia-sia.
Kepemimpinan SBY yang ke II, 2009-2014 adalah untuk mengkikis habis para koruptor, meningkatkan kesejahteraan rakyat. Menggalakkan tani desa untuk rakyat fungsional agraris di negara Indonesia yang paling subur di dunia. Menggalakkan nelayan desa di seluruh pantai Indonesia untuk menggunakan nelayan-nelayan Indonesia, tanpa kehadiran tengkulak-tengkulak pembeli ikan dari pantai.
Kemudian mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Menggalakkan pertambangan yang dikuasai negara. Jangan rakyat Indonesia menjadi budak investor yang menggali tambang-tambang Indonesia dengan upah rakyat rendah seperti upah perbudakan. Harus bisa mempersiapkan pemuda-pemudi yang terlatih untuk menjadi pengganti generasi tua.***
http://batakpos-online.com/content/view/5961/
Pemimpin Bangsa dan Negara harus sehat tubuh dan pikiran serta trampil perkasa. Seorang laki-laki gagah dan berwibawa, serta memiliki seni memimpin ‘ala SBY’. Melihat fisik SBY, tidak diragukan lagi sebagai pemimpin Bangsa dan Negara. Meski rakyat miskin belum bisa menilai ala kepemimpinan SBY karena masih lebih memikirkan hidup sehari-hari. Namun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan merombak kelambatan hidup rakyat pada periode ke II tahun 2009-2014 untuk memenuhi kesejahteraan rakyat.
Personality as a President is a quality or state of being personal on look like SBY with his picture stand up with a personal. Artinya, kualitas kepribadian seorang presiden terlihat dari pekerjaannya yang bermutu tinggi seperti Presiden SBY yang perkasa dan berwibawa sebagai pemimpin negara.
Merespon masalah kepemimpinan ‘ala SBY’ (reality) dengan kenyataan, menurut William Shakespeare dalam bukunya “Defer no time, delays have dangerous ends” (tidak ada waktu menunda atau menangguhkan kelambatan bahaya berakhir). Bagi Presiden SBY setiap masalah ada jalan keluarnya, setiap konflik ada solusinya, setiap krisis mengandung peluang.
SBY sebuah nama yang besar. Berdasarkan faktor X (nick name). A name is given in the state of defer belonging to a person, and look like for X from Webster’s Dictionary, V Ed. page 1166 Springfield, Mass, USA, 1943. Counted as follows
UIMUD = MDUUI =
M = 1000
D = 500
U = 5
U = 5
I = 1
= 1511=MDXI
DM = 500
IX = 9
= 509 = DIX
ID = 499
X = 10
= 509 = 5+0+9 = 14 =1 + 4 = 5 Sila (The Worldly Powers)
adalah kuasa di dunia, di negara Kesatuan RI.
Angka 5 ialah Sila falsafah negara Republik Indonesia yang terdiri dari 5 sila yaitu:
1 Ketuhanan Yang maha Esa
2 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3 Persatuan Indonesia
4 Keryakatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyarawatan dan Perwakilan
5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Sila adalah aturan yang melatarbelakangi perilaku seorang atau bangsa, kelakuan atau perbuatan yang menurut dasar sopan santun, adab beradab, ahlak, moral saling terkait satu sama lain, antara dasar, adab, ahlak dan moral.
Presiden SBY memimpin bangsa Indonesia tetap menjaga nama baik yang sudah dihitung oleh hikmat dan bijaksana sesudah dicari pada Webster’s Dictionary Vol. V Ed yang dicetak di Amerika Serikat tahun 1943.
SBY nama panggilan atau sebutan dari faktor X, dihitung angka Romawi MDXI = Latin dihitung adalah 1511 = Hikmat menghitung dari angka 5 = 5 Sila dan nama hitungan faktor X = ditemukan jadi angka 5 sesuai falsafah negara Republik Indonesia kepemimpinan ialah ' Seni Memimpin ala SBY'.
Rakyat Indonesia harus bisa menentukan pilihannya, siapa pemimpin yang bisa memimpin rakyat. Rakyat harus berhati-hati dan kembali pada sejarah. Pilihlah pemimpin yang bisa menuntaskan atau menyelesaikan kemelut bangsa dan rakyat, agar rakyat bisa hidup sehat dan sejahtera. Masih banyak yang harus diselesaikan pemerintah, karena itu rakyat masih memerlukan lanjutan pemerintahan dari Presiden SBY untuk periode ke II tahun 2009-2014. Rakyat perlu pimpinan dengan seni memimpin untuk menyelematkan bangsa dsan negara. Kesatuan dari sabang sampai Merauke tanpa merugikan manusia ataupun material dengan sia-sia.
Kepemimpinan SBY yang ke II, 2009-2014 adalah untuk mengkikis habis para koruptor, meningkatkan kesejahteraan rakyat. Menggalakkan tani desa untuk rakyat fungsional agraris di negara Indonesia yang paling subur di dunia. Menggalakkan nelayan desa di seluruh pantai Indonesia untuk menggunakan nelayan-nelayan Indonesia, tanpa kehadiran tengkulak-tengkulak pembeli ikan dari pantai.
Kemudian mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Menggalakkan pertambangan yang dikuasai negara. Jangan rakyat Indonesia menjadi budak investor yang menggali tambang-tambang Indonesia dengan upah rakyat rendah seperti upah perbudakan. Harus bisa mempersiapkan pemuda-pemudi yang terlatih untuk menjadi pengganti generasi tua.***
http://batakpos-online.com/content/view/5961/
Punguan Simbolon Dohot Boruna Se-Indonesia (PSBI) Wilayah Kota Medan Dan Sekitarnya Periode 2007 – 2012 Resmi Dilantik
Sumber: Sketsa Publik Edisi 37: 25 Februari – 1 Maret 2008
Medan, SP. Pengurus Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia (PSBI) Wilayah Kota Medan dan sekitarnya terbentuk dan ini merupakan hasil amanat Kongres Nasional I yang diadakan pada tanggal 29 Juni 2007 di Hotel Toledo Inn Tuktuk Siadong.
PSBI yang telah mempunyai kantor yang representatif terletak di Jalan Danau Tona No.77 Bendungan Hilir Jakarta Pusat mengatakan bahwa pelantikan ini merupakan salah satu realisasi hasil Kongres Nasional I PSBI.
Dijelaskan oleh Sekretaris Jenderal PSBI Kol Drs. Anthon Simbolon, M.Si bahwa PSBI Wilayah Medan sudah memiliki kantor berlamat di Jl. Bukit Barisan II No. 45A Medan, juga di Pematang Siantar di Mega Land Jl. Asahan, Sidikalang (Dairi) Jl. Nusantara, Pangururan (Samosir) Jl. Sisingamangaraja, Perdagangan (Simalungun) Jl. Raya Siantar dan akan menyusul di Balige, Dolok Sanggu, Muara, dan Siborong-borong. Peresmian kantor yang telah disebutkan di atas akan dilaksanakan pada ppada tahun 2008 ini.
Sementara itu, PSBI juga berencana membuka kantor PSBI Wilayah Lampung, Bengkulu, Pekan Baru (Riau), Jambi, Batam (Kepri), Bandung, Semarang, dan Surabaya.
Ditambahkan oleh Anthon Simbolon, bahwa semua ini bertujuan untuk menghidupkan fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi seperti fungsi-fungsi: Agama, Budaya, Kepemudaan, Koperasi (UKM), Pendidikan dan Latihan, SDM, dan lainnya bisa berjalan dalam rangka peningkatan kesejahteraan para anggotanya.
Salah satu karya besar yang telah dilakukan PSBI adalah penyelenggaraan Pesta Bolon “Visit Samosir 2007” di Pangururan pada tanggal 1-7 Juli 2007 yang lalu, yang dampaknya sangat terasa pada peningkatan Kepariwisataan di Kabupaten Samosir sekaligus peningkatan perekonomian masyarakat Samosir. Dan pada bulan Juli 2008 PSBI akan melaksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I di Muara-Tapanuli Utara.
Adapun Pengurus unguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia (PSBI) Wilayah Kota Medan dan sekitarnya periode 2007-2012 adalah sebagai berikut:
Penasehat:
Drs. Daulat Simbolon/Br. Sianipar,
Sahat Evodius Simbolon/Br. Sitorus,
Tuan Marsaut Raja Simbolon, SE,
M. Jawasi Simbolon, SE.Ak./Br. Silalahi,
Drs. M. Frans Simbolon, S.Ag/Br Simatupang,
St. Horas Simbolon/Br. Hutagaol,
Midian Simbolon/Br. Hutagalung.
Pengurus Harian:
Ketua Umum : Drs. Wahington Simbolon/Br. Sianipar
Ketua I : Werbanus Simbolon/Br. Napitupulu
Ketua II : Walduin Simbolon/Br. Manik
Ketua III : Efendi Simbolon/Br. Manurung
Ketua IV : Drs. Tumpal Simbolon/Br. Samosir
Sekretaris Umum : Ampera Simbolon, SE/Br. Bako
Sekretaris I : Drs. Japenta Simbolon/Br. Siringo-ringo
Sekretaris II : Rudi Simbolon, ST/Br. Simanjuntak
Sekretaris III : Elvin Tumanggot/Br. Simanjuntak. Drs.
Bendahara Umum : Drs. M.F. Samosir, M.Sc/Br. Simbolon
Bendahara I : Drs. E.G. Pandiangan/Br. Simbolon
Bendahara II : N. Bulus . Sinaga, SH/Br. Simbolon
Seksi Paradaton: Jailing Eliezer Simbolon/Br. Silalahi (Koordinator)
Anggota: Drs. Apul Simbolon/Br. Sirait, Drs. M.A. jatinius Simbolon/Br. Situmorang, Ramlan Simbolon/Br. Sinaga, Julaga Simbolon/Br. Manalu, Drs. Dunan Simbolon/Br. Manalu, Masintan Simbolon/Br. Napitupulu, St. Nahampun Simbolon/Br. Barasa, Tom Situmorang/Br. Simbolon.
Seksi Kerohanian: St. K. Simbolon/Br. Manullang (Koordinator)
Anggota: St. Jamanter Tumanggor/Br. Hutabarat, St. W.M. Simbolon/Br. Sinaga, St. Ch.O. Parlindungan Sitompul/Br. Simbolon, St. Drs. T. Tampubolon/Br. Simbolon. Drs. Manangkas Tinambunan/Br. Simanjuntak.
Seksi Hukum: Sartono Simbolon, SH/Br. Sinaga (koordinator)
Johnni Pulotar Simbolon, SH/Br. Manurung, Laudin Simbolon, SH/Br. Naipospos, Waspin Simbolon, SH/Br. Hutasoit, Sabar Simbolon, SH/Br. Sinurat, Andy Lumban Gaol, SH/Br. Simbolon, Leo Simbolon, SH/Br. Samosir
Seksi Humas/Publikasi: Tumpal F. Simbolon/Br Siregar (Kordinator)
Anggota: Sumba Simbolon, ST/Br. Silaen, Drs. Robinson Simbolon/Br. Perangin-angin, Drs. Christoffel Simbolon/Br. Nababan, Ringgas Nahampun/ Br. Meha.
Seksi Penelitian dan Pengambangan; Ir. Saut Simbolon, M.Sc/Br. Napitupulu (Koordinator)
Anggota: Jelemen Tumanggor/Br. Sihotang, Drs. Mopul Simblon/Br. Sihombing, Drs. Parlindungan Simbolon/Br. Hutabarat, Prof. Dr. Ponten Naibaho/Br. Simbolon, Ir. Manogar Situmorng/Br. Simbolon
Seksi Usaha/Koperasi: Drs. Sahat Simbolon, M.Si/Br. Manullang (Koordinator)
Anggota: Drs. Darwin Simbolon/Br. Gultom, Drs. Binter SimbolonAk./Br. Silalahi, Ir. Binsar Simbolon/Friska Hutapea, SH, Tiopan Simbolon/Br. Sagala, Ajuando Naibaho/Br. Simbolon, Ir. Darwin Panjaitan/Br. Simbolon, Saut Martua Simbolon/Br. Sianturi
Seksi Generasi Muda/Pendidikan: Ir. Ramses Simbolon, M.Si/Br. Sitompul (Koordinator)
Anggota: Drs. Exaudi Simbolon/Br. Sinaga, Letda Binton Simbolon/Br. Nainggolan, Drs. Gelbok Simbolon, M.Pd/Br. Siahaan, Ir. L. Simbolon/Br. Malau, Kardiman Simbolon/Br. Sinambela, St. D. Pardede/Br. Simbolon, Drs. S.V. Simbolon/Br. Gurning, Tualda Simbolon, S.Pd/Br. Sinambela.
Seksi Peranan Wanita: Ny. T.F. Simbolon Br. Sinaga (Koordinator)
Anggota: Ny. Tumpal Simbolon Br. Samosir, S.Pd, Ny. M.F. Simbolon Br. Simatupang, Ny. Gelbok Simbolon Br. Siahaan, Ny. M.F. Samosir Br. Simbolon, Ny. Simanjuntak Naeklan Br. Simbolon M.Pd, Ny. NBM Sinaga Br. Simbolon, SH., M.Hum
Koordinator Wilayah: Marlon Simbolon (Medan Barat), Tumpal Simbolon (Medan Timur), Buha Simbolon (Medan Selatan), Efendi Simbolon (Medan Kota)
Demikianlah nama-nama Pengurus Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia Wilayah Medan dan sekitarnya yang ditetapkan pada tanggal 5 Oktober 2007 yang lalu dan ditandatangani oleh Ketua Tim Formatur Drs. Daulat Simbolon dan Sekretaris Drs. M. Frans Simbolon. Semoga dengan pelantikan pengurus ini, Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia Wilayah Kota Medan dan sekitarnya dapat melaksanakan tugas keorganisasiannya dengan baik sehingga Punguan ini dapat berkembang dan tetap jaya. (Fia)
Medan, SP. Pengurus Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia (PSBI) Wilayah Kota Medan dan sekitarnya terbentuk dan ini merupakan hasil amanat Kongres Nasional I yang diadakan pada tanggal 29 Juni 2007 di Hotel Toledo Inn Tuktuk Siadong.
PSBI yang telah mempunyai kantor yang representatif terletak di Jalan Danau Tona No.77 Bendungan Hilir Jakarta Pusat mengatakan bahwa pelantikan ini merupakan salah satu realisasi hasil Kongres Nasional I PSBI.
Dijelaskan oleh Sekretaris Jenderal PSBI Kol Drs. Anthon Simbolon, M.Si bahwa PSBI Wilayah Medan sudah memiliki kantor berlamat di Jl. Bukit Barisan II No. 45A Medan, juga di Pematang Siantar di Mega Land Jl. Asahan, Sidikalang (Dairi) Jl. Nusantara, Pangururan (Samosir) Jl. Sisingamangaraja, Perdagangan (Simalungun) Jl. Raya Siantar dan akan menyusul di Balige, Dolok Sanggu, Muara, dan Siborong-borong. Peresmian kantor yang telah disebutkan di atas akan dilaksanakan pada ppada tahun 2008 ini.
Sementara itu, PSBI juga berencana membuka kantor PSBI Wilayah Lampung, Bengkulu, Pekan Baru (Riau), Jambi, Batam (Kepri), Bandung, Semarang, dan Surabaya.
Ditambahkan oleh Anthon Simbolon, bahwa semua ini bertujuan untuk menghidupkan fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi seperti fungsi-fungsi: Agama, Budaya, Kepemudaan, Koperasi (UKM), Pendidikan dan Latihan, SDM, dan lainnya bisa berjalan dalam rangka peningkatan kesejahteraan para anggotanya.
Salah satu karya besar yang telah dilakukan PSBI adalah penyelenggaraan Pesta Bolon “Visit Samosir 2007” di Pangururan pada tanggal 1-7 Juli 2007 yang lalu, yang dampaknya sangat terasa pada peningkatan Kepariwisataan di Kabupaten Samosir sekaligus peningkatan perekonomian masyarakat Samosir. Dan pada bulan Juli 2008 PSBI akan melaksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I di Muara-Tapanuli Utara.
Adapun Pengurus unguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia (PSBI) Wilayah Kota Medan dan sekitarnya periode 2007-2012 adalah sebagai berikut:
Penasehat:
Drs. Daulat Simbolon/Br. Sianipar,
Sahat Evodius Simbolon/Br. Sitorus,
Tuan Marsaut Raja Simbolon, SE,
M. Jawasi Simbolon, SE.Ak./Br. Silalahi,
Drs. M. Frans Simbolon, S.Ag/Br Simatupang,
St. Horas Simbolon/Br. Hutagaol,
Midian Simbolon/Br. Hutagalung.
Pengurus Harian:
Ketua Umum : Drs. Wahington Simbolon/Br. Sianipar
Ketua I : Werbanus Simbolon/Br. Napitupulu
Ketua II : Walduin Simbolon/Br. Manik
Ketua III : Efendi Simbolon/Br. Manurung
Ketua IV : Drs. Tumpal Simbolon/Br. Samosir
Sekretaris Umum : Ampera Simbolon, SE/Br. Bako
Sekretaris I : Drs. Japenta Simbolon/Br. Siringo-ringo
Sekretaris II : Rudi Simbolon, ST/Br. Simanjuntak
Sekretaris III : Elvin Tumanggot/Br. Simanjuntak. Drs.
Bendahara Umum : Drs. M.F. Samosir, M.Sc/Br. Simbolon
Bendahara I : Drs. E.G. Pandiangan/Br. Simbolon
Bendahara II : N. Bulus . Sinaga, SH/Br. Simbolon
Seksi Paradaton: Jailing Eliezer Simbolon/Br. Silalahi (Koordinator)
Anggota: Drs. Apul Simbolon/Br. Sirait, Drs. M.A. jatinius Simbolon/Br. Situmorang, Ramlan Simbolon/Br. Sinaga, Julaga Simbolon/Br. Manalu, Drs. Dunan Simbolon/Br. Manalu, Masintan Simbolon/Br. Napitupulu, St. Nahampun Simbolon/Br. Barasa, Tom Situmorang/Br. Simbolon.
Seksi Kerohanian: St. K. Simbolon/Br. Manullang (Koordinator)
Anggota: St. Jamanter Tumanggor/Br. Hutabarat, St. W.M. Simbolon/Br. Sinaga, St. Ch.O. Parlindungan Sitompul/Br. Simbolon, St. Drs. T. Tampubolon/Br. Simbolon. Drs. Manangkas Tinambunan/Br. Simanjuntak.
Seksi Hukum: Sartono Simbolon, SH/Br. Sinaga (koordinator)
Johnni Pulotar Simbolon, SH/Br. Manurung, Laudin Simbolon, SH/Br. Naipospos, Waspin Simbolon, SH/Br. Hutasoit, Sabar Simbolon, SH/Br. Sinurat, Andy Lumban Gaol, SH/Br. Simbolon, Leo Simbolon, SH/Br. Samosir
Seksi Humas/Publikasi: Tumpal F. Simbolon/Br Siregar (Kordinator)
Anggota: Sumba Simbolon, ST/Br. Silaen, Drs. Robinson Simbolon/Br. Perangin-angin, Drs. Christoffel Simbolon/Br. Nababan, Ringgas Nahampun/ Br. Meha.
Seksi Penelitian dan Pengambangan; Ir. Saut Simbolon, M.Sc/Br. Napitupulu (Koordinator)
Anggota: Jelemen Tumanggor/Br. Sihotang, Drs. Mopul Simblon/Br. Sihombing, Drs. Parlindungan Simbolon/Br. Hutabarat, Prof. Dr. Ponten Naibaho/Br. Simbolon, Ir. Manogar Situmorng/Br. Simbolon
Seksi Usaha/Koperasi: Drs. Sahat Simbolon, M.Si/Br. Manullang (Koordinator)
Anggota: Drs. Darwin Simbolon/Br. Gultom, Drs. Binter SimbolonAk./Br. Silalahi, Ir. Binsar Simbolon/Friska Hutapea, SH, Tiopan Simbolon/Br. Sagala, Ajuando Naibaho/Br. Simbolon, Ir. Darwin Panjaitan/Br. Simbolon, Saut Martua Simbolon/Br. Sianturi
Seksi Generasi Muda/Pendidikan: Ir. Ramses Simbolon, M.Si/Br. Sitompul (Koordinator)
Anggota: Drs. Exaudi Simbolon/Br. Sinaga, Letda Binton Simbolon/Br. Nainggolan, Drs. Gelbok Simbolon, M.Pd/Br. Siahaan, Ir. L. Simbolon/Br. Malau, Kardiman Simbolon/Br. Sinambela, St. D. Pardede/Br. Simbolon, Drs. S.V. Simbolon/Br. Gurning, Tualda Simbolon, S.Pd/Br. Sinambela.
Seksi Peranan Wanita: Ny. T.F. Simbolon Br. Sinaga (Koordinator)
Anggota: Ny. Tumpal Simbolon Br. Samosir, S.Pd, Ny. M.F. Simbolon Br. Simatupang, Ny. Gelbok Simbolon Br. Siahaan, Ny. M.F. Samosir Br. Simbolon, Ny. Simanjuntak Naeklan Br. Simbolon M.Pd, Ny. NBM Sinaga Br. Simbolon, SH., M.Hum
Koordinator Wilayah: Marlon Simbolon (Medan Barat), Tumpal Simbolon (Medan Timur), Buha Simbolon (Medan Selatan), Efendi Simbolon (Medan Kota)
Demikianlah nama-nama Pengurus Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia Wilayah Medan dan sekitarnya yang ditetapkan pada tanggal 5 Oktober 2007 yang lalu dan ditandatangani oleh Ketua Tim Formatur Drs. Daulat Simbolon dan Sekretaris Drs. M. Frans Simbolon. Semoga dengan pelantikan pengurus ini, Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia Wilayah Kota Medan dan sekitarnya dapat melaksanakan tugas keorganisasiannya dengan baik sehingga Punguan ini dapat berkembang dan tetap jaya. (Fia)
Marga Simarmata Mangulosi dan Mendoakan Drs Effendi MS Simbolon
Sumber: Anthon Simbolon – 26 Januari 2009
Punguan Pomparan memberikan Ulos (mangulosi) dan mendoakan sebagai simbol memberangkatkan Drs. Effendi Muara Sakti Simbolon sebagai calon legislatif dari PDIP untuk DPR RI dari daerah pemilihan (DAPIL) III (Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu). Peristiwa itu disaksikan oleh kurang lebih 1500 orang Punguan Pomparan ni Ompu Simataraja Simarmata dohot Boruna Se-Jabodetabek dalam Pesta Partangiangan Perayaan Bona Taon dan HUT Ke-40 yang berlangsung di Gedung Sejahtera, Jakarta (26/1/2009)
Pada kesempatan yang sama, Punguan Pomparan ni Ompu Simataraja Simarmata dan Boruna, memberikan Ulos (mangulosi) dan mendoakan menepungtawari dan mendoakan para Calon Legislatif dari Punguan Pomparan ni Ompu Simataraja Simarmata yang ada di Jakarta.
Drs Effendi MS Simbolon yang diwakili istrinya memohon doa restu dan dukungan kepada seluruh Pomparan ni Ompu Simataraja Simarmata dohot Boruna khususnya yang ada di daerah Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu karena keberhadilan dan kemenangan Effendi Simbolon adalah kemenangan kita semua.
Ketua Panitia St. B. Simarmata mengatakan bahwa acara ini, disamping Pesta Bona taon dan Pelantikan Pengurus Periode 2009-2012 juga dimaksudkan untuk menepungtawari dan mendoakan para Calon Legislatif dari Punguan Pomparan ni Ompu Simataraja Simarmata dan Calon legislatif dari PARNA yang ada di Jakarta. Dengan harapan agar para calon tersebut berhasil menggapai cita-citanya dan mereka kelak menjadi orang kebanggan bangsanya.
Acara dimulai dengan ibadah yang dipimpin oleh Pendeta WTP Simarmata, MA (mantan Sekjen HKBP) dengan mengambil Thema “Hendaklah kamu sehati, sepikir dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan (Filip 2:2) dengan subtema: Melalui Pesta Partangiangan Bona taon, Pomparan ni Ompu Simataraja Simarmata dohot Boruna, kita tingkatkan Persatuan dan Persaudaraan.
Punguan Pomparan memberikan Ulos (mangulosi) dan mendoakan sebagai simbol memberangkatkan Drs. Effendi Muara Sakti Simbolon sebagai calon legislatif dari PDIP untuk DPR RI dari daerah pemilihan (DAPIL) III (Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu). Peristiwa itu disaksikan oleh kurang lebih 1500 orang Punguan Pomparan ni Ompu Simataraja Simarmata dohot Boruna Se-Jabodetabek dalam Pesta Partangiangan Perayaan Bona Taon dan HUT Ke-40 yang berlangsung di Gedung Sejahtera, Jakarta (26/1/2009)
Pada kesempatan yang sama, Punguan Pomparan ni Ompu Simataraja Simarmata dan Boruna, memberikan Ulos (mangulosi) dan mendoakan menepungtawari dan mendoakan para Calon Legislatif dari Punguan Pomparan ni Ompu Simataraja Simarmata yang ada di Jakarta.
Drs Effendi MS Simbolon yang diwakili istrinya memohon doa restu dan dukungan kepada seluruh Pomparan ni Ompu Simataraja Simarmata dohot Boruna khususnya yang ada di daerah Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu karena keberhadilan dan kemenangan Effendi Simbolon adalah kemenangan kita semua.
Ketua Panitia St. B. Simarmata mengatakan bahwa acara ini, disamping Pesta Bona taon dan Pelantikan Pengurus Periode 2009-2012 juga dimaksudkan untuk menepungtawari dan mendoakan para Calon Legislatif dari Punguan Pomparan ni Ompu Simataraja Simarmata dan Calon legislatif dari PARNA yang ada di Jakarta. Dengan harapan agar para calon tersebut berhasil menggapai cita-citanya dan mereka kelak menjadi orang kebanggan bangsanya.
Acara dimulai dengan ibadah yang dipimpin oleh Pendeta WTP Simarmata, MA (mantan Sekjen HKBP) dengan mengambil Thema “Hendaklah kamu sehati, sepikir dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan (Filip 2:2) dengan subtema: Melalui Pesta Partangiangan Bona taon, Pomparan ni Ompu Simataraja Simarmata dohot Boruna, kita tingkatkan Persatuan dan Persaudaraan.
Effendi Simbolon, Anggota DPR-RI dan Alumni Angkatan 82 Bantu SMA Negeri 3
Sumber: effendisimbolon.blogspot.com – 29 Juli 2008 12:01 PM
Jakarta, Pelita, 29 September 2008
Anggota DPR-RI dari Fraksi PDIP Effendi Simbolon mengunjungi almamaternya SMA Negeri 3 Jakarta di Jl. Setiabudi II Jakarta Selatan, kemarin. Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Provinsi DKI Jakarta H. Margani M Mustar didampingi Kasubdis SMU H Amsani.
Dalam kunjungan tersebut Effendi Simbolon memberikan bantuan kepada almamaternya berupa renovasi gedung perpustakaan dan laboratorium.
Effendi Simbolon, anggota DPR-RI yang juga Ketua Alumni SMA Negeri 3 Teladan 82 menyaksikan penandatanganan kerjasama antara Ikatan Alumni Teladan 82 dengan SMA Negeri 3 Jakarta.
Menurut Effendi Simbolon, bantuan yang diberikan tersebut merupakan hasil urunan seluruh alumni '82 yang berjumlah sekitar 600 orang yang terdiri dari berbagai kalangan.
Ia berharap agara sumbangan tersebut dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi peningkatan minat baca siswa khususnya dan kualitas pembelajaran di SMA Negeri 3 pada umumnya.
Saya sangat bersyukur bersama teman-teman diberi kesempatan Tuhan untuk melakukan sumbangsih kepada almamater tercinta yang telah mendidik kami semua, ujarnya.
Langkah Effendi Simbolon bersama teman-temannya merupakan respon terhadap ajakan Menko Kesra Aburizal Bakri yang juga alumni SMA Negeri 3 Jakarta.
Dalam kesempatan meresmikan selesainya renovasi Gedung Utama SMAN 3 pasca kebakaran pada 23 Pebruari lalu, Aburizal Bakri mengajak seluruh alumni SMA Negeri 3 untuk memberikan sumbangan kepada almaternya demi peningkatan SMA Negeri 3 dimasa mendatang Dan ajakan tersebut langsung direspon para alumni '82 yang dipimpin Effendi Simbolon.
Gedung yang akan direnovasi terdiri atas 3 lantai. Rencananya lantai 1 akan diperuntukkan bagi ruang perpustakaan, lantai 2 laboratorium Bahasa dan e-Library. Sedangkan Lantai 3 untuk Laboratorium Komputer.
Bantuan yang diberikan tersebut tidak hanya renovasi fisik gedung, tetapi mebeler dan sistem. Rencanannya pada Juli 2008 renovasi tersebut selesai.
Seusai menyaksikan acara penandatanganan kerjasama, Effendi Simbolon secara simbolis memberikan kenang-kenangan berupa kaos Alumni SMA Negeri 3 Angkatan '82 kepada Kepala Dinas Dikmenti dan SMA Negeri 3. (kim)
Diposkan oleh Effendi MS Simbolon di 9/29/2008 12:01:00 PM
Jakarta, Pelita, 29 September 2008
Anggota DPR-RI dari Fraksi PDIP Effendi Simbolon mengunjungi almamaternya SMA Negeri 3 Jakarta di Jl. Setiabudi II Jakarta Selatan, kemarin. Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Provinsi DKI Jakarta H. Margani M Mustar didampingi Kasubdis SMU H Amsani.
Dalam kunjungan tersebut Effendi Simbolon memberikan bantuan kepada almamaternya berupa renovasi gedung perpustakaan dan laboratorium.
Effendi Simbolon, anggota DPR-RI yang juga Ketua Alumni SMA Negeri 3 Teladan 82 menyaksikan penandatanganan kerjasama antara Ikatan Alumni Teladan 82 dengan SMA Negeri 3 Jakarta.
Menurut Effendi Simbolon, bantuan yang diberikan tersebut merupakan hasil urunan seluruh alumni '82 yang berjumlah sekitar 600 orang yang terdiri dari berbagai kalangan.
Ia berharap agara sumbangan tersebut dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi peningkatan minat baca siswa khususnya dan kualitas pembelajaran di SMA Negeri 3 pada umumnya.
Saya sangat bersyukur bersama teman-teman diberi kesempatan Tuhan untuk melakukan sumbangsih kepada almamater tercinta yang telah mendidik kami semua, ujarnya.
Langkah Effendi Simbolon bersama teman-temannya merupakan respon terhadap ajakan Menko Kesra Aburizal Bakri yang juga alumni SMA Negeri 3 Jakarta.
Dalam kesempatan meresmikan selesainya renovasi Gedung Utama SMAN 3 pasca kebakaran pada 23 Pebruari lalu, Aburizal Bakri mengajak seluruh alumni SMA Negeri 3 untuk memberikan sumbangan kepada almaternya demi peningkatan SMA Negeri 3 dimasa mendatang Dan ajakan tersebut langsung direspon para alumni '82 yang dipimpin Effendi Simbolon.
Gedung yang akan direnovasi terdiri atas 3 lantai. Rencananya lantai 1 akan diperuntukkan bagi ruang perpustakaan, lantai 2 laboratorium Bahasa dan e-Library. Sedangkan Lantai 3 untuk Laboratorium Komputer.
Bantuan yang diberikan tersebut tidak hanya renovasi fisik gedung, tetapi mebeler dan sistem. Rencanannya pada Juli 2008 renovasi tersebut selesai.
Seusai menyaksikan acara penandatanganan kerjasama, Effendi Simbolon secara simbolis memberikan kenang-kenangan berupa kaos Alumni SMA Negeri 3 Angkatan '82 kepada Kepala Dinas Dikmenti dan SMA Negeri 3. (kim)
Diposkan oleh Effendi MS Simbolon di 9/29/2008 12:01:00 PM
Bupati Samosir Hadiri Pesta Malam Dana Gedung Serbaguna HKBP Samosir
Sumber: batakpos-online.com – Jum’at, 12 Desember 2008
Bupati Samosir Mangindar Simbolon dipastikan akan menghadiri pesta malam dana pembangunan Gedung Serbaguna HKBP Distrik VII Samosir, bertema "Semalam Mengenang Samosir Ke-2", Minggu (14/12) di Gedung Grand Mangaraja, Jalan Perintis Kemerdekaan Kav 7-9, Pulogadung, Jakarta Timur.
Acara yang akan dimulai pukul 17.00 WIB itu diisi ibadah, makan malam, dan pengumpulan dana serta hiburan dengan menampilkan artis-artis ARBAB secara lengkap seperti Rita Butar-Butar, Jack Marpaung, Joel Simorangkir dan lain-lain.
Selain Bupati, akan hadir pula Ketua DPRD Kabupaten Samosir Jhonny Naibaho, Praeses HKBP Distrik VII Samosir Pdt R Lumbanraja STh, politisi senior Drs Effendi MS Simbolon dan Benny Pasaribu, PhD, Mayjen (Purn) Mahidin Simbolon, Mangiring Tamba, Ir Anton Simbolon, Adian Silalahi, Tunggul Situmorang, dan tokoh-tokoh Batak asal pulau Samosir lainnya.
"Acara malam dana ini merupakan salah satu wujud kepedulian kami warga Samosir di perantauan terhadap kampung halaman, yang kini sangat membutuhkan sebuah gedung pertemuan yang representatif dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya, untuk keperluan pesta, pertemuan-pertemuan besar, seminar dan sejenisnya," kata Pdt Eldarton Simbolon, STh Ketua Panitia Dana Pembangunan Gedung Serbaguna HKBP Distrik VII Samosir, kepada Batak Pos di Jakarta Kamis (11/12).
Dikatakan Eldarton, putra-putri terbaik Batak yang berasal dari Pulau Samosir maupun bukan tetapi memiliki kepedulian yang tinggi akan kemajuan bangsa Batak khususnya Samosir, itu diharapkan supaya turut menghadiri acara dan memberikan kontribusi terbaiknya seturut kemampuan masing-masing.
Kesediaan para filontropis atau dermawan Batak untuk memberikan sumbangan secara sukarela, menurut Eldarton diharapkan akan menggugah orang-orang Batak lainnya di perantauan agar berkenan memerhatikan kemajuan kampung halamannya masing-masing supaya lebih maju.
"Gedung berukuran luas 25x56 meter itu mampu menampung sekitar 2.000 orang dengan biaya pembangunan sekitar Rp1,5 miliar. Gedung itu akan dimanfaatkan sebagai sarana pembinaan jasmani, misalnya sebagai tempat latihan berolahraga. Tetapi yang terutama adalah sebagai sarana pembinaan rohani, misalnya sebagai tempat untuk mengadakan kebaktian kebangunan rohani (KKR), serta untuk perayaan pesta-pesta besar orang Batak," jelas Eldarton.
Sementara itu Kolonel Anthon Simbolon, MSi, Sekretaris Panitia, pada kesempatan berbeda kepada Batak Pos mengatakan,acara malam dana semacam ini diharapkan dapat menumbuhkan sikap kepedulian para perantau terhadap bonapasogit.
"Sebagaimana kita ketahui bersama, perkembangan bona pasogit tidak bisa kita harapkan terlalu banyak tanpa keterlibatan, uluran tangan, atau kepedulian para perantau. Oleh karena itu sekecil apapun partisipasi kita pasti akan dapat dirasakan oleh saudara kita di bonapasogit," kata Anthon, sehari-hari menjabat di Ditjen Perencanaan Pertahanan, Departemen Pertahanan RI.
Oleh karena itu, kata Anthon, panitia sangat mengharapkan kehadiran seluruh undangan yang berjumlah 1.000 orang pada acara tersebut. "Acara ini bisa juga dimanfaatkan sebagai momentum temu kangen sesama perantau asal Samosir dan sekitarnya, yaitu mereka yang lahir atau setidaknya pernah bermukim di sana," kata Anthon. hap
Bupati Samosir Mangindar Simbolon dipastikan akan menghadiri pesta malam dana pembangunan Gedung Serbaguna HKBP Distrik VII Samosir, bertema "Semalam Mengenang Samosir Ke-2", Minggu (14/12) di Gedung Grand Mangaraja, Jalan Perintis Kemerdekaan Kav 7-9, Pulogadung, Jakarta Timur.
Acara yang akan dimulai pukul 17.00 WIB itu diisi ibadah, makan malam, dan pengumpulan dana serta hiburan dengan menampilkan artis-artis ARBAB secara lengkap seperti Rita Butar-Butar, Jack Marpaung, Joel Simorangkir dan lain-lain.
Selain Bupati, akan hadir pula Ketua DPRD Kabupaten Samosir Jhonny Naibaho, Praeses HKBP Distrik VII Samosir Pdt R Lumbanraja STh, politisi senior Drs Effendi MS Simbolon dan Benny Pasaribu, PhD, Mayjen (Purn) Mahidin Simbolon, Mangiring Tamba, Ir Anton Simbolon, Adian Silalahi, Tunggul Situmorang, dan tokoh-tokoh Batak asal pulau Samosir lainnya.
"Acara malam dana ini merupakan salah satu wujud kepedulian kami warga Samosir di perantauan terhadap kampung halaman, yang kini sangat membutuhkan sebuah gedung pertemuan yang representatif dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya, untuk keperluan pesta, pertemuan-pertemuan besar, seminar dan sejenisnya," kata Pdt Eldarton Simbolon, STh Ketua Panitia Dana Pembangunan Gedung Serbaguna HKBP Distrik VII Samosir, kepada Batak Pos di Jakarta Kamis (11/12).
Dikatakan Eldarton, putra-putri terbaik Batak yang berasal dari Pulau Samosir maupun bukan tetapi memiliki kepedulian yang tinggi akan kemajuan bangsa Batak khususnya Samosir, itu diharapkan supaya turut menghadiri acara dan memberikan kontribusi terbaiknya seturut kemampuan masing-masing.
Kesediaan para filontropis atau dermawan Batak untuk memberikan sumbangan secara sukarela, menurut Eldarton diharapkan akan menggugah orang-orang Batak lainnya di perantauan agar berkenan memerhatikan kemajuan kampung halamannya masing-masing supaya lebih maju.
"Gedung berukuran luas 25x56 meter itu mampu menampung sekitar 2.000 orang dengan biaya pembangunan sekitar Rp1,5 miliar. Gedung itu akan dimanfaatkan sebagai sarana pembinaan jasmani, misalnya sebagai tempat latihan berolahraga. Tetapi yang terutama adalah sebagai sarana pembinaan rohani, misalnya sebagai tempat untuk mengadakan kebaktian kebangunan rohani (KKR), serta untuk perayaan pesta-pesta besar orang Batak," jelas Eldarton.
Sementara itu Kolonel Anthon Simbolon, MSi, Sekretaris Panitia, pada kesempatan berbeda kepada Batak Pos mengatakan,acara malam dana semacam ini diharapkan dapat menumbuhkan sikap kepedulian para perantau terhadap bonapasogit.
"Sebagaimana kita ketahui bersama, perkembangan bona pasogit tidak bisa kita harapkan terlalu banyak tanpa keterlibatan, uluran tangan, atau kepedulian para perantau. Oleh karena itu sekecil apapun partisipasi kita pasti akan dapat dirasakan oleh saudara kita di bonapasogit," kata Anthon, sehari-hari menjabat di Ditjen Perencanaan Pertahanan, Departemen Pertahanan RI.
Oleh karena itu, kata Anthon, panitia sangat mengharapkan kehadiran seluruh undangan yang berjumlah 1.000 orang pada acara tersebut. "Acara ini bisa juga dimanfaatkan sebagai momentum temu kangen sesama perantau asal Samosir dan sekitarnya, yaitu mereka yang lahir atau setidaknya pernah bermukim di sana," kata Anthon. hap
Pelantikan Pengurus Wilayah Bandung
Sumber: Anthon Simbolon – Minggu, 19 Oktober 2008
Ketua Umum Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia (PSBI) Drs Effendi Muara Sakti Simbolon, Sabtu 18 Oktober 2008 melantik secara resmi Pengurus PSBI Wilayah Bandung periode 2007-2012.
Dalam sambutannya, Effendi MS Simbolon mengatakan dengan dilantiknya kepengurusan PSBI Wilayah Bandung Raya ini diharapkan dapat bekerja sungguh-sungguh dengan memberdayakan seluruh fungsi/bidang yang ada secara optimal sehingga komunitas Simbolon dohot Boru dan Bere di daerah ini bisa merasakan kehadiran PSBI dalam rangka meningkatkan kesejahteraan warganya.
Adapun susunan pengurus yang dilantik adalah Drs. K. Simbolon, P. Simbolon, Ir. B. Simbolon, D. Simbolon, SH (masing-masing sebagai penasehat); Marolop Simbolon, SH., MH (Ketua Wilayah); Mangara Simbolon (Wakil Ketua); Drs. J. Simbolon (Sekretaris); S. Simbolon (Wakil Sekretaris); S. Pangaribuan (Bendahara); E. Marbun, SAB (Wakil Bendahara); Op. Charisa Simbolon (Ketua Bidang Adat); DR. Ir. Tulus Simbolon, MSIE (Ketua Bidang SDM); Pdt. DR. M. Simbolon, S.Th (Ketua Bidang Rohani); Drs. R. Simbolon, Ak. (Ketua Bidang UKM dan Koperasi); DR. Columbus Simbolon, MT (Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan); Agung Simbolon, ST (Ketua Bidang Pemuda dan Olah Raga); E. Marbun, SAB (Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi); Winner J. Bakara, SH (Ketua Bidang Hukum dan HAM); Ny. Siti Hormala Br. Simamora, BA (Ketua Bidang Peranan Wanita)
Dengan pelantikan pengurus PSBI Wilayah Bandung Raya ini, maka kepengurusan PSBI wilayah yang sudah dilantik sudah mencapai sepuluh wilayah yaitu PSBI wilayah Medan, Pematang Siantar, Simalungun, Tebing Tinggi, Tanjung Balai, Asahan, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Samosir, Muara, Dairi, Humbang Hasundutan, Pakpak Barat, Aceh Barat, Riau, Jambi, Batam, Balik Papan, dan Pontianak.
Turut mendampingi yang didampingi Pengurus Pusat PSBI Ir. Raden Simbolon (Ketua Harian), Drs. Anthon Simbolon, M.Si (Sekjen), Hatta Simbolon, SE., SH (Ketua Bidang Organisasi dan Pengkaderan), Drs. Richard Simbolon (Ketua Bidang Luar Negeri), Ranggu Simbolon, MM (Ketua Bidang UKM dan Koperasi).
Dalam laporannya, Ketua PSBI Wilayah Bandung Raya mengatakan bahwa saat ini anggota PSBI Wilayah Bandung Raya dan sekitarnya yang terdaftar sesuai data Pesta Bona Taon 2008 berjumlah 852 KK yang terbagi dalam 10 sektor; Sektor Bandung Timur A (129 KK); Sektor Bandung Timur B (159 KK); Sektor Bandung Tengah (56 KK); Sektor Bandung Utara (37 KK); Sektor bandung Barat (130 KK); Sektor bandung Selatan A (63 KK); Sektor Bandung Selatan B (71 KK); Sektor Majalaya (52 KK); Sektor Rancaekek (43 KK); Sektor Cimahi (113 KK) dan masih ada lagi sekitar 150 KK yang saat ini belum terdaftar. (Anthon Simbolon)
Ketua Umum Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia (PSBI) Drs Effendi Muara Sakti Simbolon, Sabtu 18 Oktober 2008 melantik secara resmi Pengurus PSBI Wilayah Bandung periode 2007-2012.
Dalam sambutannya, Effendi MS Simbolon mengatakan dengan dilantiknya kepengurusan PSBI Wilayah Bandung Raya ini diharapkan dapat bekerja sungguh-sungguh dengan memberdayakan seluruh fungsi/bidang yang ada secara optimal sehingga komunitas Simbolon dohot Boru dan Bere di daerah ini bisa merasakan kehadiran PSBI dalam rangka meningkatkan kesejahteraan warganya.
Adapun susunan pengurus yang dilantik adalah Drs. K. Simbolon, P. Simbolon, Ir. B. Simbolon, D. Simbolon, SH (masing-masing sebagai penasehat); Marolop Simbolon, SH., MH (Ketua Wilayah); Mangara Simbolon (Wakil Ketua); Drs. J. Simbolon (Sekretaris); S. Simbolon (Wakil Sekretaris); S. Pangaribuan (Bendahara); E. Marbun, SAB (Wakil Bendahara); Op. Charisa Simbolon (Ketua Bidang Adat); DR. Ir. Tulus Simbolon, MSIE (Ketua Bidang SDM); Pdt. DR. M. Simbolon, S.Th (Ketua Bidang Rohani); Drs. R. Simbolon, Ak. (Ketua Bidang UKM dan Koperasi); DR. Columbus Simbolon, MT (Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan); Agung Simbolon, ST (Ketua Bidang Pemuda dan Olah Raga); E. Marbun, SAB (Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi); Winner J. Bakara, SH (Ketua Bidang Hukum dan HAM); Ny. Siti Hormala Br. Simamora, BA (Ketua Bidang Peranan Wanita)
Dengan pelantikan pengurus PSBI Wilayah Bandung Raya ini, maka kepengurusan PSBI wilayah yang sudah dilantik sudah mencapai sepuluh wilayah yaitu PSBI wilayah Medan, Pematang Siantar, Simalungun, Tebing Tinggi, Tanjung Balai, Asahan, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Samosir, Muara, Dairi, Humbang Hasundutan, Pakpak Barat, Aceh Barat, Riau, Jambi, Batam, Balik Papan, dan Pontianak.
Turut mendampingi yang didampingi Pengurus Pusat PSBI Ir. Raden Simbolon (Ketua Harian), Drs. Anthon Simbolon, M.Si (Sekjen), Hatta Simbolon, SE., SH (Ketua Bidang Organisasi dan Pengkaderan), Drs. Richard Simbolon (Ketua Bidang Luar Negeri), Ranggu Simbolon, MM (Ketua Bidang UKM dan Koperasi).
Dalam laporannya, Ketua PSBI Wilayah Bandung Raya mengatakan bahwa saat ini anggota PSBI Wilayah Bandung Raya dan sekitarnya yang terdaftar sesuai data Pesta Bona Taon 2008 berjumlah 852 KK yang terbagi dalam 10 sektor; Sektor Bandung Timur A (129 KK); Sektor Bandung Timur B (159 KK); Sektor Bandung Tengah (56 KK); Sektor Bandung Utara (37 KK); Sektor bandung Barat (130 KK); Sektor bandung Selatan A (63 KK); Sektor Bandung Selatan B (71 KK); Sektor Majalaya (52 KK); Sektor Rancaekek (43 KK); Sektor Cimahi (113 KK) dan masih ada lagi sekitar 150 KK yang saat ini belum terdaftar. (Anthon Simbolon)
Rakernas Simbolon Jadikan Momentum Kebangkitan Bona Pasogit
Sumber: batakpos-online.com – Kamis, 10 Juli 2008
Bersatunya persepsi sejumlah tokoh-tokoh marga Simbolon se-Indonesia dalam Rakernas I Punguan RAKERNAS SIMBOLON JADIKAN MOMENTUM KEBANGKITAN BONA PASOGIT
Simbolon dohot Boruna se-Indonesia (PBSI) pada 7-8 Juli 2008, merupakan momentum kebangkitan kampung halaman Simbolon yaitu Samosir dan Muara. Rakernas kali ini dirangkaikan dengan peresmian Kantor Wilayah PBSI di Pangururan, Samosir, dan perayaan HUT PBSI di Lobu Tangga, Desa Silali Toruan, Muara.
Sebanyak 200 peserta PBSI dari seluruh Indonesia berhasil menetapkan AD/ART dan program kerja tahunan PBSI. Antara lain, yang terkait dengan pengorganisasian, pengaderan, kesekretariatan, UKM, koperasi, penelitian dan pengembangan (litbang), kemitraan, pariwisata, agrobisnis, pendidikan dan pelatihan, serta agama dan adat demi kemajuan bersama baik di bona pasogit maupun perantauan.
“Diharapkan melalui organisasi PBSI diperoleh dukungan dan perhatian untuk terbentuknya manusia–manusia intelektual,” kata Ketua Umum PBSI, Drs Effendi MS Simbolon.
Bupati Tapanuli Utara diwakili Sekda Drs Sanggam Hutagalung, mengatakan, Rakernas PBSI I yang dilaksanakan di Muara akan memiliki nilai historis. “Diharapkan kita bisa mengejar ketertinggalan dari orang lain untuk mampu menggali. Yang di kampung tidak bisa cepat maju kalau tidak ada yang mengangkat,” ujar Sanggam.
Ketua Pelaksana Rakernas Kolonel Drs Anthon Simbolon, MSi mengatakan, rakernas yang baru pertama kali diadakan sejak PBSI terbentuk tahun 2007 dilaksanakan di Muara, supaya sejalan dengan kampung halaman atau bona pasogit marag Simbolon yang berasal dari Samosir dan Muara. “Namun, untuk pelaksanaan berikutnya akan bergulir hingga sampai ke Bali,” ujarnya.
Salah seorang fungsionaris PBSI, Ir Mangindar Simbolon yang juga Bupati Samosir, memaparkan letak geografis Kabupaten Samosir yang sangat strategis dikembangkan menjadi kabupaten pariwisata. Namun kabupaten ini masih memiliki kekurangan, dari segi ekonomi kehidupan masyarakatnya masih sangat lemah.
Menurut Mangindar pulau Samosir yang dikelilingi Danau Toba memiliki banyak objek wisata bernilai keindahan alam dan budaya, sebuah ciptaan Tuhan yang harus disyukuri. “Pola pembangunannya harus diubah, yakni dengan menumbuhkan kerja sama diantara masyarakat, investor, maupun pemerintah supaya bersinergi. Pembenahan infrastruktur sangat dibutuhkan saat ini,” kata Mangidar.
Salah satu bagian penting hasil Rakernas adalah terungkapnya silsilah garis keturunan marga Simbolon sebagai alat pemersatu. Marga Simbolon berasal dari leluhur Soriraja dan Martuaraja. Soriraja memiliki anak yakni Simbolon Tuan, Simbolon Altong Nabegu, Simbolon Pande Sahata, dan Simbolon Juara Bulan. Dan keturunan Martuaraja di antaranya Suhutni Huta, Simbolon Sirimbang, dan Simbolon Hapotan.
Bersatunya persepsi sejumlah tokoh-tokoh marga Simbolon se-Indonesia dalam Rakernas I Punguan RAKERNAS SIMBOLON JADIKAN MOMENTUM KEBANGKITAN BONA PASOGIT
Simbolon dohot Boruna se-Indonesia (PBSI) pada 7-8 Juli 2008, merupakan momentum kebangkitan kampung halaman Simbolon yaitu Samosir dan Muara. Rakernas kali ini dirangkaikan dengan peresmian Kantor Wilayah PBSI di Pangururan, Samosir, dan perayaan HUT PBSI di Lobu Tangga, Desa Silali Toruan, Muara.
Sebanyak 200 peserta PBSI dari seluruh Indonesia berhasil menetapkan AD/ART dan program kerja tahunan PBSI. Antara lain, yang terkait dengan pengorganisasian, pengaderan, kesekretariatan, UKM, koperasi, penelitian dan pengembangan (litbang), kemitraan, pariwisata, agrobisnis, pendidikan dan pelatihan, serta agama dan adat demi kemajuan bersama baik di bona pasogit maupun perantauan.
“Diharapkan melalui organisasi PBSI diperoleh dukungan dan perhatian untuk terbentuknya manusia–manusia intelektual,” kata Ketua Umum PBSI, Drs Effendi MS Simbolon.
Bupati Tapanuli Utara diwakili Sekda Drs Sanggam Hutagalung, mengatakan, Rakernas PBSI I yang dilaksanakan di Muara akan memiliki nilai historis. “Diharapkan kita bisa mengejar ketertinggalan dari orang lain untuk mampu menggali. Yang di kampung tidak bisa cepat maju kalau tidak ada yang mengangkat,” ujar Sanggam.
Ketua Pelaksana Rakernas Kolonel Drs Anthon Simbolon, MSi mengatakan, rakernas yang baru pertama kali diadakan sejak PBSI terbentuk tahun 2007 dilaksanakan di Muara, supaya sejalan dengan kampung halaman atau bona pasogit marag Simbolon yang berasal dari Samosir dan Muara. “Namun, untuk pelaksanaan berikutnya akan bergulir hingga sampai ke Bali,” ujarnya.
Salah seorang fungsionaris PBSI, Ir Mangindar Simbolon yang juga Bupati Samosir, memaparkan letak geografis Kabupaten Samosir yang sangat strategis dikembangkan menjadi kabupaten pariwisata. Namun kabupaten ini masih memiliki kekurangan, dari segi ekonomi kehidupan masyarakatnya masih sangat lemah.
Menurut Mangindar pulau Samosir yang dikelilingi Danau Toba memiliki banyak objek wisata bernilai keindahan alam dan budaya, sebuah ciptaan Tuhan yang harus disyukuri. “Pola pembangunannya harus diubah, yakni dengan menumbuhkan kerja sama diantara masyarakat, investor, maupun pemerintah supaya bersinergi. Pembenahan infrastruktur sangat dibutuhkan saat ini,” kata Mangidar.
Salah satu bagian penting hasil Rakernas adalah terungkapnya silsilah garis keturunan marga Simbolon sebagai alat pemersatu. Marga Simbolon berasal dari leluhur Soriraja dan Martuaraja. Soriraja memiliki anak yakni Simbolon Tuan, Simbolon Altong Nabegu, Simbolon Pande Sahata, dan Simbolon Juara Bulan. Dan keturunan Martuaraja di antaranya Suhutni Huta, Simbolon Sirimbang, dan Simbolon Hapotan.
Kantor Pusat PSBI Diresmikan
Sumber: simbolonindonesia.wordpress.com – Minggu, 2 Desember 2007
Ketua Umum Pengurus Pusat Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia Drs Effendi MS Simbolon, Sabtu 1 Desember 2007 meresmikan kantor baru Pengurus Pusat Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia yang berlokasi di Jalan Danau Toba No.77, Bendungan Hilir Jakarta Pusat. Peresmian ditandai dengan pembukaan selubung papan nama dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti, sementara pengguntingan pita dilakukan oleh Ny. Effendi Simbolon Br Tobing.
Turut hadir pada saat peresmian Mayjen TNI Mahidin Simbolon (Penasehat), Ir. Raden Simbolon (Ketua Harian), Drs. Anthon Simbolon, MSi (Sekjen), Ketua Punguan Simbolon dari daerah seperti Drs. Washington Simbolon (Medan), Jonner Simbolon (Dairi), Arliman Simbolon, SH (Riau), Drs. Victor Simbolon (Samosir), Ir. Halomoan Simbolon (Lampung), Edison Simbolon (Surabaya), Drs. Lukman Simbolon (Yogyakarta), Albert Simbolon, SH., MH (Jambi), Idris (Lurah Tanah Abang) dan seluruh Pengurus Harian lainnya.
Dalam sambutannya Effendi MS Simbolon mengatakan bahwa peresmian kantor pusat ini merupakan salah satu amanat Kongres Nasional I Punguan Simbolon yang diselenggarakan di Tuktuk Siadong, Tomok Samosir pada tanggal 28-29 Juni 2007 yang lalu, dengan maksud agar seluruh fungsi-fungsi yang ada dalam kepengurusan bisa berjalan baik sesuai program kerja yang telah ditetapkan.
Effendi juga menegaskan bahwa Organisasi Keluarga Simbolon yang jumlahnya kurang lebih 68.000 (enam puluh delapan ribu) keluarga ini adalah organisasi sosial kemasyarakatan atau organisasi masyarakat adat dengan tujuan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui usaha-usaha seperti pendidikan peningkatan kualitas SDM, Usaha Kecil Menengah (UKM), koperasi, bantuan hukum dan lain sebagainya. Jadi sama sekali tidak ada kaitannya dengan urusan politik. Setiap keluarga memiliki kebebasan untuk untuk menyalurkan aspirasi dan hak politiknya masing-masing.
Marga Simbolon yang terdiri atas beragam latar belakang pendidikan, profesi, sosial ekonomi sudah saatnya disinerjikan untuk meningkatkan kepedulian bukan saja terhadap kampung halaman, tetapi juga terhadap sesama, lingkungan masyarakatnya dan terhadap pembangunan bangsa dan negaranya, demikian Effendi MS Simbolon.
Dalam sambutannya, ketua panitia peresmian Ir. Gumanti Naek Simbolon mengatakan bahwa sebelum memiliki kantor tetap, Punguan Simbolon telah mampu menciptakan even akbar Pesta Danau Toba “Visit Samosir 2007” selama seminggu (1-7 Juli 2007) di Samosir. Tentu dengan peresmian kantor baru ini akan bisa melahirkan karya-karya besar di masa depan.
Kantor ini juga sekaligus merupakan kantor/sekretariat Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia Wilayah Jabodetabek.
Adapun susunan pengurus Pusat Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia adalah Dr. Abraham Marham Simbolon, Prof Dr. Olo Simbolon, Mayjen TNI Mahidin Simbolon, Drs. Midian Simbolon, Ir. Anton Simbolon, Win Gasa Simbolon, Drs. HT Simbolon, Drs. Theopulus Simbolon, Marihad Simbolon, Drs Lamostar Simbolon, Washington Simbolon, Drs. Kuet Allan Simbolon, MA sebagai Penasehat. Drs Effendi MS Simbolon (Ketua Umum), Ir. Raden Simbolon (Ketua Harian); Kolonel Drs. Anthon Simbolon, MSi (Sekretaris Jenderal); Ir. Ramses Simbolon, MBA (Wakil Sekjen); Alirman Simbolon, SH (Wakil Sekjen); Ir. Bintatar Hutabarat (Bendahara Umum); Drs. Mangapul Simbolon (Wakil Bendahara), Ir. Gumanti Naek Simbolon (Wakil Bendahara), Paumar Simbolon (Ketua Bidang Adat dan Seni Budaya); Pdt. Eldarton Simbolon, STh (Ketua Bidang Rohani); Ranggu Simbolon, BA (Ketua Bidang Ekonomi Rakyat); Drs. Richard Simbolon (Ketua Bidang Eksternal/Mitra Kerja); Dr. Ir. Ivan Djalagat, MSc (Ketua Bidang SDM); Hatta Simbolon, SE., SH (Ketua Bidang Organisasi); Ir. Mangindar Simbolon (Koordinator Regional I Sumut); Kolonel Mangasi Simbolon (Koordinator Regional II Sumatera minus Sumut); Drs. Irianto Simbolon, MBA (Koordinator Regional III-Jawa, Bali dan Luar Negeri); Djintar Simbolon, SH (Koordinator Regional IV-IBT).
Ketua Umum Pengurus Pusat Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia Drs Effendi MS Simbolon, Sabtu 1 Desember 2007 meresmikan kantor baru Pengurus Pusat Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia yang berlokasi di Jalan Danau Toba No.77, Bendungan Hilir Jakarta Pusat. Peresmian ditandai dengan pembukaan selubung papan nama dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti, sementara pengguntingan pita dilakukan oleh Ny. Effendi Simbolon Br Tobing.
Turut hadir pada saat peresmian Mayjen TNI Mahidin Simbolon (Penasehat), Ir. Raden Simbolon (Ketua Harian), Drs. Anthon Simbolon, MSi (Sekjen), Ketua Punguan Simbolon dari daerah seperti Drs. Washington Simbolon (Medan), Jonner Simbolon (Dairi), Arliman Simbolon, SH (Riau), Drs. Victor Simbolon (Samosir), Ir. Halomoan Simbolon (Lampung), Edison Simbolon (Surabaya), Drs. Lukman Simbolon (Yogyakarta), Albert Simbolon, SH., MH (Jambi), Idris (Lurah Tanah Abang) dan seluruh Pengurus Harian lainnya.
Dalam sambutannya Effendi MS Simbolon mengatakan bahwa peresmian kantor pusat ini merupakan salah satu amanat Kongres Nasional I Punguan Simbolon yang diselenggarakan di Tuktuk Siadong, Tomok Samosir pada tanggal 28-29 Juni 2007 yang lalu, dengan maksud agar seluruh fungsi-fungsi yang ada dalam kepengurusan bisa berjalan baik sesuai program kerja yang telah ditetapkan.
Effendi juga menegaskan bahwa Organisasi Keluarga Simbolon yang jumlahnya kurang lebih 68.000 (enam puluh delapan ribu) keluarga ini adalah organisasi sosial kemasyarakatan atau organisasi masyarakat adat dengan tujuan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui usaha-usaha seperti pendidikan peningkatan kualitas SDM, Usaha Kecil Menengah (UKM), koperasi, bantuan hukum dan lain sebagainya. Jadi sama sekali tidak ada kaitannya dengan urusan politik. Setiap keluarga memiliki kebebasan untuk untuk menyalurkan aspirasi dan hak politiknya masing-masing.
Marga Simbolon yang terdiri atas beragam latar belakang pendidikan, profesi, sosial ekonomi sudah saatnya disinerjikan untuk meningkatkan kepedulian bukan saja terhadap kampung halaman, tetapi juga terhadap sesama, lingkungan masyarakatnya dan terhadap pembangunan bangsa dan negaranya, demikian Effendi MS Simbolon.
Dalam sambutannya, ketua panitia peresmian Ir. Gumanti Naek Simbolon mengatakan bahwa sebelum memiliki kantor tetap, Punguan Simbolon telah mampu menciptakan even akbar Pesta Danau Toba “Visit Samosir 2007” selama seminggu (1-7 Juli 2007) di Samosir. Tentu dengan peresmian kantor baru ini akan bisa melahirkan karya-karya besar di masa depan.
Kantor ini juga sekaligus merupakan kantor/sekretariat Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia Wilayah Jabodetabek.
Adapun susunan pengurus Pusat Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia adalah Dr. Abraham Marham Simbolon, Prof Dr. Olo Simbolon, Mayjen TNI Mahidin Simbolon, Drs. Midian Simbolon, Ir. Anton Simbolon, Win Gasa Simbolon, Drs. HT Simbolon, Drs. Theopulus Simbolon, Marihad Simbolon, Drs Lamostar Simbolon, Washington Simbolon, Drs. Kuet Allan Simbolon, MA sebagai Penasehat. Drs Effendi MS Simbolon (Ketua Umum), Ir. Raden Simbolon (Ketua Harian); Kolonel Drs. Anthon Simbolon, MSi (Sekretaris Jenderal); Ir. Ramses Simbolon, MBA (Wakil Sekjen); Alirman Simbolon, SH (Wakil Sekjen); Ir. Bintatar Hutabarat (Bendahara Umum); Drs. Mangapul Simbolon (Wakil Bendahara), Ir. Gumanti Naek Simbolon (Wakil Bendahara), Paumar Simbolon (Ketua Bidang Adat dan Seni Budaya); Pdt. Eldarton Simbolon, STh (Ketua Bidang Rohani); Ranggu Simbolon, BA (Ketua Bidang Ekonomi Rakyat); Drs. Richard Simbolon (Ketua Bidang Eksternal/Mitra Kerja); Dr. Ir. Ivan Djalagat, MSc (Ketua Bidang SDM); Hatta Simbolon, SE., SH (Ketua Bidang Organisasi); Ir. Mangindar Simbolon (Koordinator Regional I Sumut); Kolonel Mangasi Simbolon (Koordinator Regional II Sumatera minus Sumut); Drs. Irianto Simbolon, MBA (Koordinator Regional III-Jawa, Bali dan Luar Negeri); Djintar Simbolon, SH (Koordinator Regional IV-IBT).
Pesta Bolon 2007 Seni, Budaya, dan Olahraga
Sumber: KulinerKita.multiply.com – 15 Agustus 2007 10:29
Belum pernah ada acara sebesar ini di kawasan Danau Toba. Selama tujuh hari, pada awal Juli lalu, acara seni, budaya, dan olahraga itu digelar di Desa Parbaba, Pangururan, Samosir, Sumatera Utara.
Setiap hari tak kurang dari sepuluh ribu pengunjung yang datang dari berbagai tempat di Indonesia, termasuk turis asing, menyaksikan aneka lomba dan atraksi menarik. Ada upacara adat Mangalahat Horbo, Tor-tor, Cawan, Solu Bolon, Marsiranggut (sumo ala Batak), Tumba, marukkor (menyelam), pencak silat Batak, terjun payung, renang, catur, 10 K Samosir, dan masih banyak lagi.
Apakah ini pesta rakyat? Ya, benar-benar rakyat dalam arti yang sesungguhnya. Acara ini diprakarsai keluarga besar Simbolon se-Indonesia. Mereka merancang program, mengumpulkan dana dari anggota keluarga, donatur, maupun dari para sponsor. Tidak ada dana bantuan dari pemerintah daerah maupun pusat. Jadi, perhelatan yang luar biasa ini murni dari rakyat untuk rakyat.
Sekarang pesta telah usai. Mungkinkah pesta sejenis dilakukan oleh marga-marga lain dalam upaya menghidupkan pariwisata di Danau Toba? Dan mungkinkah pemerintah membangun infrastruktur transportasi? Jalan tol dari Kota Medan ke Siantar, misalnya, agar turis dapat menjangkau lokasi lebih singkat. Kalau ya, mari kita tempa selagi besi masih panas.
EDWARD TIGOR SIAHAAN
Fotografer
Rabu, 15 Agustus 2007
© 2002 Harian KOMPAS
Mangalahat Horbo Marsiranggut Orkestra Batak
Pencak Silat Batak Solu Bolon
Tari Cawan Tor-tor
Tags: bolon 2007, batak
Prev: Jajanan Bogor
Next: Kehilangan tenaga
reply slideshow prints & gifts share
reply
yadiluvirma wrote on Aug 15, '07
weits hebat bener g ada yg jatoh
reply
kulinerkita wrote on Aug 15, '07
yadiluvirma said
weits hebat bener g ada yg jatoh
ini tari cawan...
kalo tari piring dari mana yaaa?
reply
rellymarpaung wrote on Aug 15, '07
dari padang............... ada piring plus lilinnya.....^^
reply
alyntfernandes wrote on Aug 15, '07
kulinerkita said
Apakah ini pesta rakyat? Ya, benar-benar rakyat dalam arti yang sesungguhnya. Acara ini diprakarsai keluarga besar Simbolon se-Indonesia. Mereka merancang program, mengumpulkan dana dari anggota keluarga, donatur, maupun dari para sponsor. Tidak ada dana bantuan dari pemerintah daerah maupun pusat. Jadi, perhelatan yang luar biasa ini murni dari rakyat untuk rakyat.
marga simbolon keren...
yang kayak gini nih yang harus dibikin di indo.. marga yang lain gimana nih.. hehe
reply
mamamummy wrote on Aug 15, '07
Jadi pengen pulang kampung...hu..hu..
reply
ronasimorangkir wrote on Aug 28, '07
pasti indah mendengarkannya dgn view danau toba :)
reply
kulinerkita wrote on Aug 28, '07
ronasimorangkir said
pasti indah mendengarkannya dgn view danau toba :)
suasananya melankolis
reply
dewacint4 wrote on Aug 30, '07
HORAS :)
reply
ghens wrote on Aug 31, '07
Horas....jadi kangen pulang kampung nih ke D.Toba!!!
reply
ghens wrote on Aug 31, '07
kulinerkita said
ini tari cawan...
kalo tari piring dari mana yaaa?
kayknya dari aceh deh!!!
reply
mappa wrote on Nov 15, '07
ini gambar beneran pesta 2007?
copyright kok 2002?
reply
kulinerkita wrote on Nov 16, '07
mappa said
ini gambar beneran pesta 2007?
copyright kok 2002?
ya begitulah Kompas ...
reply
rosmaida wrote on Jan 25, '08
ramai yah pengunjung
reply
kulinerkita wrote on Jan 26, '08
rosmaida said
ramai yah pengunjung
Belum pernah ada acara sebesar ini di kawasan Danau Toba. Selama tujuh hari, pada awal Juli lalu, acara seni, budaya, dan olahraga itu digelar di Desa Parbaba, Pangururan, Samosir, Sumatera Utara.
Setiap hari tak kurang dari sepuluh ribu pengunjung yang datang dari berbagai tempat di Indonesia, termasuk turis asing, menyaksikan aneka lomba dan atraksi menarik. Ada upacara adat Mangalahat Horbo, Tor-tor, Cawan, Solu Bolon, Marsiranggut (sumo ala Batak), Tumba, marukkor (menyelam), pencak silat Batak, terjun payung, renang, catur, 10 K Samosir, dan masih banyak lagi.
Apakah ini pesta rakyat? Ya, benar-benar rakyat dalam arti yang sesungguhnya. Acara ini diprakarsai keluarga besar Simbolon se-Indonesia. Mereka merancang program, mengumpulkan dana dari anggota keluarga, donatur, maupun dari para sponsor. Tidak ada dana bantuan dari pemerintah daerah maupun pusat. Jadi, perhelatan yang luar biasa ini murni dari rakyat untuk rakyat.
Sekarang pesta telah usai. Mungkinkah pesta sejenis dilakukan oleh marga-marga lain dalam upaya menghidupkan pariwisata di Danau Toba? Dan mungkinkah pemerintah membangun infrastruktur transportasi? Jalan tol dari Kota Medan ke Siantar, misalnya, agar turis dapat menjangkau lokasi lebih singkat. Kalau ya, mari kita tempa selagi besi masih panas.
EDWARD TIGOR SIAHAAN
Fotografer
Rabu, 15 Agustus 2007
© 2002 Harian KOMPAS
Mangalahat Horbo Marsiranggut Orkestra Batak
Pencak Silat Batak Solu Bolon
Tari Cawan Tor-tor
Tags: bolon 2007, batak
Prev: Jajanan Bogor
Next: Kehilangan tenaga
reply slideshow prints & gifts share
reply
yadiluvirma wrote on Aug 15, '07
weits hebat bener g ada yg jatoh
reply
kulinerkita wrote on Aug 15, '07
yadiluvirma said
weits hebat bener g ada yg jatoh
ini tari cawan...
kalo tari piring dari mana yaaa?
reply
rellymarpaung wrote on Aug 15, '07
dari padang............... ada piring plus lilinnya.....^^
reply
alyntfernandes wrote on Aug 15, '07
kulinerkita said
Apakah ini pesta rakyat? Ya, benar-benar rakyat dalam arti yang sesungguhnya. Acara ini diprakarsai keluarga besar Simbolon se-Indonesia. Mereka merancang program, mengumpulkan dana dari anggota keluarga, donatur, maupun dari para sponsor. Tidak ada dana bantuan dari pemerintah daerah maupun pusat. Jadi, perhelatan yang luar biasa ini murni dari rakyat untuk rakyat.
marga simbolon keren...
yang kayak gini nih yang harus dibikin di indo.. marga yang lain gimana nih.. hehe
reply
mamamummy wrote on Aug 15, '07
Jadi pengen pulang kampung...hu..hu..
reply
ronasimorangkir wrote on Aug 28, '07
pasti indah mendengarkannya dgn view danau toba :)
reply
kulinerkita wrote on Aug 28, '07
ronasimorangkir said
pasti indah mendengarkannya dgn view danau toba :)
suasananya melankolis
reply
dewacint4 wrote on Aug 30, '07
HORAS :)
reply
ghens wrote on Aug 31, '07
Horas....jadi kangen pulang kampung nih ke D.Toba!!!
reply
ghens wrote on Aug 31, '07
kulinerkita said
ini tari cawan...
kalo tari piring dari mana yaaa?
kayknya dari aceh deh!!!
reply
mappa wrote on Nov 15, '07
ini gambar beneran pesta 2007?
copyright kok 2002?
reply
kulinerkita wrote on Nov 16, '07
mappa said
ini gambar beneran pesta 2007?
copyright kok 2002?
ya begitulah Kompas ...
reply
rosmaida wrote on Jan 25, '08
ramai yah pengunjung
reply
kulinerkita wrote on Jan 26, '08
rosmaida said
ramai yah pengunjung
Pesta Bolon : Ketika Marga Memanggil
Sumber: indosiar.com – Selasa, 24 Juli 2007
TEROPONG
Reporter : Sudrajat
Juru Kamera : Dedi Effendy
Editor : Wahyu Indra Rukmana
Tayang : Selasa, 24 Juli 2007, Pukul 12:30 WIB
Bila berbicara tentang suku Batak, kita tidak bisa lepas dari tanah leluhurnya di puncak Pusuk Buhit, Kampung Sianjur Mula Mula, sekitar kurang lebih 8 kilometer dari ibukota Kabupaten Samosir, Pangururan.
Menurut legenda, di Pusuk Buhit inilah pertama kali nenek moyang orang Batak, yang disebut Si Raja Batak menetap dan menebarkan keturunannya dalam ratusan marga yang ada sekarang. Dari mana asal muasal si Raja Batak ?. Hingga saat ini masih simpang siur.
Ada menyebutkan ia datang dari Thailand berlayar melewati Semenanjung Malaysia dan akhirnya menetap di Sianjur Mula Mula. Versi lainnya menyebutkan si Raja Batak berasal dari India, lalu bermukim di pinggiran Danau Toba.
Si Raja Batak hidup sekitar tahun 1200, atau awal abad ke-13 dan sebutan Si Raja Batak, bukan karena ia adalah raja, melainkan bentuk penghormatan.
Situs dan prasasti ini banyak diyakini peninggalan si Raja Batak. Seperti mata air ini, yang menurut cerita masyarakat setempat digunakan si Raja Batak untuk keperluan hidupnya sehari-hari. Tempat ini sangat tertutup, sehingga tidak sembarang orang bisa mengunjunginya.
Sayangnya sejarah tentang si Raja Batak sebagian masih tersimpan rapi di negeri Belanda. Patung dan prasasti ini hanya, tidak lengkap menceritakannya. Rumah atau Sopo yang berisi patung patung ini adalah salah satu tempat tinggal keturunan atau anak si Raja Batak yang bernama Guru Tatea Bulan.
Di kampung Sianjur Mula Mula ini, Guru Tatea Bulan hidup bersama pengawalnya dan mengembangkan keturunannya.
Di kampung ini terdapat sekitar 100 kepala keluarga yang tinggal dan sebagian besar hidup dari bertani. Sebagian besar mereka bermarga Sagala. Sebagian besar mereka tinggal di rumah panggung atau orang Batak menyebutnya Jabu Gorga yang merupakan rumah asli orang Batak.
Rumah ini dipenuhi ukiran ukiran dan patung. Pada bagian depannya selalu terpampang kepala kerbau yang melambangkan orang Batak Toba. Dan gambar cecak, yang mencirikan khas orang Batak secara keseluruhan. Sebelum masuk selalu ada tangga yang jumlahnya ganjil.
Dan pintu masuk yang rendah agar setiap orang yang hendak masuk harus menundukan kepala sebagai penghormatan terhadap si pemilik rumah. Di kampung ini juga terdapat prasasti tempat menyimpan harta karun si Raja Batak atau yang disebut Batu Hobon.
Konon di dalam batu ini terdapat harta benda milik si Raja Batak. Tidak jelas nilainya, namun hingga saat ini tidak satu orang pun yang berhasil membukanya.
Hingga detik ini, sebagian orang Batak meyakini tanpa si Raja Batak, tidak akan pernah ada yang namanya suku Batak. Konon dari dialah lahirnya lima sub etnis, yaitu etnis Batak Toba, Simalungun, Karo, Mandailing dan Pakpak.
Dari sub etnis ini lahirlah sekitar lima ratus marga yang tersebar ke pelosok-pelosok nusantara, bahkan hingga ke luar negeri.
Salah satu marga itu adalah Simbolon. Belum lama ini, Simbolon dan keturunannya menggelar pesta besar. Sebuah pesta dimana kita melihat bagaimana marga menjadi begitu penting dan sakral bagi orang Batak.
Pesta ini mereka sebut Pesta Simbolon. Pesta langka dengan biaya yang tidak sedikit ini, bertujuan hanya satu, menjaga kekerabatan marga dan melestarikan hubungan mereka dengan si Raja Batak. Pesta ini adalah pesta langka. Selama lebih dari puluhan tahun barangkali hanya beberapa kali dilakukan.
Segmen - 2
Dermaga Aji Bata yang berada Kabupaten Toba Samosir ini mendadak ramai oleh ratusan kendaraan yang hendak menuju Tomok.
Mereka sebagian dari ribuan marga Batak Simbolon yang datang dari berbagai pelosok daerah di nusantara, yang berbondong-bondong menuju Pulau Samosir yang merupakan tanah leluhur mereka. Bahkan sebagian ada yang datang jauh-jauh dari mancanegara.
Marga Batak Simbolon saat ini sedang menggelar pesta yang mereka sebut Pesta Bolon Simbolon Dohot Boruna. Sebuah pesta akbar yang diselenggarakan selama tujuh hari di lereng bukit Parbaba, Kecamatan Panguruan, tanah kelahiran marga Batak Simbolon.
Mulai dari anak anak hingga orang tua , tumpah di Parbaba ini. Saat ini marga Simbolon sudah mencapai 23 generasi dan jumlahnya sekitar 70 ribu kepala keluarga. Mereka tersebar di seluruh Indonesia maupun mancanegara.
Tujuh sesepuh adat datang dengan mengenakan pakaian kebesaran adat Batak dengan membawa tongkat Tunggal Panaluan atau tongkat kebesaran orang Batak.
Mereka mewakili tujuh putra keturunan Si Raja Bolon. Kehadiran tujuh sesepuh adat menunjukan pesta ini dilakukan oleh seluruh keturunan Si Raja Bolon atau Bolon tua.
Menurut silsilah, Si Raja Bolon memiliki dua putra yaitu Suri Raja dan adiknya Martua Raja. Dari Suri Raja lahir 4 putra masing masing Fuan Simbolon tua, Simbolon Altong Abegu, Simbolon Pande Sahata dan Simbolon Suara Bulan.
Sedangkan Martua Raja memiliki 3 putra yaitu Simbolon Suhut Ni Huta, Simbolon Sirimbang dan Simbolon Hapotan.
Pesta Bolon ini baru pertama kali digelar, dan sangat besar. Sebelum pesta adat dimulai, mereka memanjatkan doa kepada hula-hula agar pesta berjalan lancar. Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki laki dari pihak istri atau ibu.
Selain hormat terhadap hula-hula, orang Batak juga menaruh hormat terhadap teman saudara semarga dan menghormati boru atau orang yang posisinya paling bawah.
Daging dan kepala kerbau ini merupakan persembahan yang akan diberikan anak cucu dari si raja Simbolon kepada hula hula .
Setelah itu kemudian pihak hula hula menerima persembahan tersebut. Sebaliknya pihak hula-hula menyerahkan ikan sebagai imbal balik kepada penyelenggara pesta.
Daging kerbau kemudian dibagi-bagikan kepada pihak hula hula berdasarkan struktur adat. Penyelenggara pesta juga harus menyerahkan uang sebagai persembahan, namun nilainya tidak ditentukan. Berakhirnya sulang bao ini, bertanda pesta adat yang akbar ini sudah bisa dimulai.
Segmen - 3
Esoknya lereng bukit parbaba kembali ramai. Marga Simbolon seolah tidak menghiraukan keadaan lingkungan sekitar yang panas dan gersang.
Parbaba memang sengaja dijadikan tempat pesta, karena cukup luas, selain mayoritas marga di daerah bermarga Simbolon. Menu utama pesta ini adalah Mangarah Horbo.
Seekor kerbau besar dibawa ketengah pesta. Kemudian para tamu mengelilinginya sambil menari tor-tor. Mangalahat horbo adalah bagian penting dari ritual suku Batak jika menggelar pesta, baik pesta kecil maupun besar. Bagi orang Batak, kerbau dianggap hewan yang memiliki derajat paling tinggi.
Setelah semua tamu selesai menari tor-tor, hewan ini kemudian disembelih dan dagingnya dimakan bersama sama.
Daging kerbau harus dibagi merata sesuai adat. Khusus bagian kepala diberikan kepada pihak yang paling dihormati yaitu hula hula. Biasanya ritual Mangalahat Horbo ini sangat sakral, namun kali ini sangat disayangkan, unsur hilang.
Apa yang dilakukan dalam mangalahat horbo ini, tidak lain untuk tetap menjaga nilai nilai kekerabatan, saling menghormati dan saling menghargai sesama keturunan. Sikap itu, Anda bisa saksikan saat tujuh keturunan si raja bolon ini makan bersama.
Pesta bolon ini baru pertama kali dilakukan, namun seluruh anggota marga, sepakat untuk menyelenggarakannya setiap tahun pada tanggal 7 Juli.
Semua marga Bolon dari seluruh Indonesia dan penjuru dunia akan berkumpul pada tanggal itu untuk menghormati leluhur dan menjaga tali persaudaraan.
Pesta ini menelan biaya tidak sedikit dan melibatkan banyak pihak. Salah satu acara yang menarik adalah kebiasaan orang Batak yang menggemari catur. Tidak tanggung-tanggung tujuh ratus pecatur yang ada di Samosir dikerahkan melawan pecatur dunia dari Indonesia, Utut Ardianto.
Pesta Bolon ini menarik sebagai sebuah atraksi budaya. bila ini benar dilakukan setiap tahun, pesta ini akan memiliki daya tarik yang sama dengan pesta Danau Toba,
Kenapa tidak ? Pesta ini tidak hanya sekedar adat istiadat untuk melestarikan marga, namun juga bisa memicu marga lainnya untuk mengembangkan tanah leluhurnya.
Kesan orang Batak yang selalu berhasil di negeri orang, tampaknya memang harus dibarengi juga dengan keberhasilan membangun tanah leluhurnya. Horas !!! (Irianto Mahani/Ijs)
Showing 1 to 8 of 8 comments Page: 1
18-Jul-2008 11:26:55 WIB by juandi simbolon
sering2 ate tua,uda,oppung,inangboru asa mangalangi hita.................................
4-Jun-2008 15:57:14 WIB by iratiar simbolon
horasss... saya sebagai orang batak yang bermarga simbolon sangat bangga dengan kekerabatan yang dilakukan oleh perkumpulan marga simbolon khususnya simbolon suhut ni huta... semoga perkumpulan pesta akbar ini akan dilakukan terus menerus tiap tahun... salam buat saudara2 saya yang bermarga simbolon baik di nusantara maupun di mancanegara... HIDUP ORANG BATAK!!!
26-Nov-2007 18:06:06 WIB by Rosenman Manihuruk
Horas....saya senang dengan news ini. Masih banyak keunikan budaya Batak yang dapat diangkat kelayar kaca. Contoh Kerajaan Purba di Simalungun. Dan kerajaan lain seperti Manihuruk di Toba Sidabagas. Horas. Maju terus Indonsiar. Saya juga mantan Kontributor news dot.com Indosiar dari Jambi Rosenman Manihuruk.
22-Sep-2007 17:16:13 WIB by Adi Saputra Simbolon
saya senang adanya ini sangat membawa nama tempat dimana leluhur dari bapak saya trims
7-Aug-2007 20:23:55 WIB by ruth sitanggang
horas..... kalau ada artikel lain tentang pesta adat batak,tolong muat lagi ya. mauliate
7-Aug-2007 20:13:30 WIB by ruth sitanggang
horas..... saya sangat berterima kasih bs membaca artikel ini.ini sangat menarik bagi saya selaku org batak yg tinggal di jepang... horas ma,las do roha mamereng molo maju tanak batak i. horas ma oppung-oppung niba disan. horas...horas....horas...
25-Jul-2007 18:41:16 WIB by Daniel Gurning
Horas... konsep, materi, bentuk acara udah oke. tapi kurang konsisten terhadap waktu. terutama saat kebaktian. saat acara peran MC kurang difungsikan. Mauliate
24-Jul-2007 15:46:53 WIB by Berliana
Horas!!!. artikel diatas mengingatkan diriku dengan kampung nan jauh di mata. Bagus yach planningnya marga simbolon, karena dapat memicu dan mengingatkan mereka orang-orang batak yang lainnya (berhasil khususnya yang ada di mancanegara) untuk tetap cinta dan ada keinginan untuk melihat serta memperbaiki kehidupan disana.
TEROPONG
Reporter : Sudrajat
Juru Kamera : Dedi Effendy
Editor : Wahyu Indra Rukmana
Tayang : Selasa, 24 Juli 2007, Pukul 12:30 WIB
Bila berbicara tentang suku Batak, kita tidak bisa lepas dari tanah leluhurnya di puncak Pusuk Buhit, Kampung Sianjur Mula Mula, sekitar kurang lebih 8 kilometer dari ibukota Kabupaten Samosir, Pangururan.
Menurut legenda, di Pusuk Buhit inilah pertama kali nenek moyang orang Batak, yang disebut Si Raja Batak menetap dan menebarkan keturunannya dalam ratusan marga yang ada sekarang. Dari mana asal muasal si Raja Batak ?. Hingga saat ini masih simpang siur.
Ada menyebutkan ia datang dari Thailand berlayar melewati Semenanjung Malaysia dan akhirnya menetap di Sianjur Mula Mula. Versi lainnya menyebutkan si Raja Batak berasal dari India, lalu bermukim di pinggiran Danau Toba.
Si Raja Batak hidup sekitar tahun 1200, atau awal abad ke-13 dan sebutan Si Raja Batak, bukan karena ia adalah raja, melainkan bentuk penghormatan.
Situs dan prasasti ini banyak diyakini peninggalan si Raja Batak. Seperti mata air ini, yang menurut cerita masyarakat setempat digunakan si Raja Batak untuk keperluan hidupnya sehari-hari. Tempat ini sangat tertutup, sehingga tidak sembarang orang bisa mengunjunginya.
Sayangnya sejarah tentang si Raja Batak sebagian masih tersimpan rapi di negeri Belanda. Patung dan prasasti ini hanya, tidak lengkap menceritakannya. Rumah atau Sopo yang berisi patung patung ini adalah salah satu tempat tinggal keturunan atau anak si Raja Batak yang bernama Guru Tatea Bulan.
Di kampung Sianjur Mula Mula ini, Guru Tatea Bulan hidup bersama pengawalnya dan mengembangkan keturunannya.
Di kampung ini terdapat sekitar 100 kepala keluarga yang tinggal dan sebagian besar hidup dari bertani. Sebagian besar mereka bermarga Sagala. Sebagian besar mereka tinggal di rumah panggung atau orang Batak menyebutnya Jabu Gorga yang merupakan rumah asli orang Batak.
Rumah ini dipenuhi ukiran ukiran dan patung. Pada bagian depannya selalu terpampang kepala kerbau yang melambangkan orang Batak Toba. Dan gambar cecak, yang mencirikan khas orang Batak secara keseluruhan. Sebelum masuk selalu ada tangga yang jumlahnya ganjil.
Dan pintu masuk yang rendah agar setiap orang yang hendak masuk harus menundukan kepala sebagai penghormatan terhadap si pemilik rumah. Di kampung ini juga terdapat prasasti tempat menyimpan harta karun si Raja Batak atau yang disebut Batu Hobon.
Konon di dalam batu ini terdapat harta benda milik si Raja Batak. Tidak jelas nilainya, namun hingga saat ini tidak satu orang pun yang berhasil membukanya.
Hingga detik ini, sebagian orang Batak meyakini tanpa si Raja Batak, tidak akan pernah ada yang namanya suku Batak. Konon dari dialah lahirnya lima sub etnis, yaitu etnis Batak Toba, Simalungun, Karo, Mandailing dan Pakpak.
Dari sub etnis ini lahirlah sekitar lima ratus marga yang tersebar ke pelosok-pelosok nusantara, bahkan hingga ke luar negeri.
Salah satu marga itu adalah Simbolon. Belum lama ini, Simbolon dan keturunannya menggelar pesta besar. Sebuah pesta dimana kita melihat bagaimana marga menjadi begitu penting dan sakral bagi orang Batak.
Pesta ini mereka sebut Pesta Simbolon. Pesta langka dengan biaya yang tidak sedikit ini, bertujuan hanya satu, menjaga kekerabatan marga dan melestarikan hubungan mereka dengan si Raja Batak. Pesta ini adalah pesta langka. Selama lebih dari puluhan tahun barangkali hanya beberapa kali dilakukan.
Segmen - 2
Dermaga Aji Bata yang berada Kabupaten Toba Samosir ini mendadak ramai oleh ratusan kendaraan yang hendak menuju Tomok.
Mereka sebagian dari ribuan marga Batak Simbolon yang datang dari berbagai pelosok daerah di nusantara, yang berbondong-bondong menuju Pulau Samosir yang merupakan tanah leluhur mereka. Bahkan sebagian ada yang datang jauh-jauh dari mancanegara.
Marga Batak Simbolon saat ini sedang menggelar pesta yang mereka sebut Pesta Bolon Simbolon Dohot Boruna. Sebuah pesta akbar yang diselenggarakan selama tujuh hari di lereng bukit Parbaba, Kecamatan Panguruan, tanah kelahiran marga Batak Simbolon.
Mulai dari anak anak hingga orang tua , tumpah di Parbaba ini. Saat ini marga Simbolon sudah mencapai 23 generasi dan jumlahnya sekitar 70 ribu kepala keluarga. Mereka tersebar di seluruh Indonesia maupun mancanegara.
Tujuh sesepuh adat datang dengan mengenakan pakaian kebesaran adat Batak dengan membawa tongkat Tunggal Panaluan atau tongkat kebesaran orang Batak.
Mereka mewakili tujuh putra keturunan Si Raja Bolon. Kehadiran tujuh sesepuh adat menunjukan pesta ini dilakukan oleh seluruh keturunan Si Raja Bolon atau Bolon tua.
Menurut silsilah, Si Raja Bolon memiliki dua putra yaitu Suri Raja dan adiknya Martua Raja. Dari Suri Raja lahir 4 putra masing masing Fuan Simbolon tua, Simbolon Altong Abegu, Simbolon Pande Sahata dan Simbolon Suara Bulan.
Sedangkan Martua Raja memiliki 3 putra yaitu Simbolon Suhut Ni Huta, Simbolon Sirimbang dan Simbolon Hapotan.
Pesta Bolon ini baru pertama kali digelar, dan sangat besar. Sebelum pesta adat dimulai, mereka memanjatkan doa kepada hula-hula agar pesta berjalan lancar. Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki laki dari pihak istri atau ibu.
Selain hormat terhadap hula-hula, orang Batak juga menaruh hormat terhadap teman saudara semarga dan menghormati boru atau orang yang posisinya paling bawah.
Daging dan kepala kerbau ini merupakan persembahan yang akan diberikan anak cucu dari si raja Simbolon kepada hula hula .
Setelah itu kemudian pihak hula hula menerima persembahan tersebut. Sebaliknya pihak hula-hula menyerahkan ikan sebagai imbal balik kepada penyelenggara pesta.
Daging kerbau kemudian dibagi-bagikan kepada pihak hula hula berdasarkan struktur adat. Penyelenggara pesta juga harus menyerahkan uang sebagai persembahan, namun nilainya tidak ditentukan. Berakhirnya sulang bao ini, bertanda pesta adat yang akbar ini sudah bisa dimulai.
Segmen - 3
Esoknya lereng bukit parbaba kembali ramai. Marga Simbolon seolah tidak menghiraukan keadaan lingkungan sekitar yang panas dan gersang.
Parbaba memang sengaja dijadikan tempat pesta, karena cukup luas, selain mayoritas marga di daerah bermarga Simbolon. Menu utama pesta ini adalah Mangarah Horbo.
Seekor kerbau besar dibawa ketengah pesta. Kemudian para tamu mengelilinginya sambil menari tor-tor. Mangalahat horbo adalah bagian penting dari ritual suku Batak jika menggelar pesta, baik pesta kecil maupun besar. Bagi orang Batak, kerbau dianggap hewan yang memiliki derajat paling tinggi.
Setelah semua tamu selesai menari tor-tor, hewan ini kemudian disembelih dan dagingnya dimakan bersama sama.
Daging kerbau harus dibagi merata sesuai adat. Khusus bagian kepala diberikan kepada pihak yang paling dihormati yaitu hula hula. Biasanya ritual Mangalahat Horbo ini sangat sakral, namun kali ini sangat disayangkan, unsur hilang.
Apa yang dilakukan dalam mangalahat horbo ini, tidak lain untuk tetap menjaga nilai nilai kekerabatan, saling menghormati dan saling menghargai sesama keturunan. Sikap itu, Anda bisa saksikan saat tujuh keturunan si raja bolon ini makan bersama.
Pesta bolon ini baru pertama kali dilakukan, namun seluruh anggota marga, sepakat untuk menyelenggarakannya setiap tahun pada tanggal 7 Juli.
Semua marga Bolon dari seluruh Indonesia dan penjuru dunia akan berkumpul pada tanggal itu untuk menghormati leluhur dan menjaga tali persaudaraan.
Pesta ini menelan biaya tidak sedikit dan melibatkan banyak pihak. Salah satu acara yang menarik adalah kebiasaan orang Batak yang menggemari catur. Tidak tanggung-tanggung tujuh ratus pecatur yang ada di Samosir dikerahkan melawan pecatur dunia dari Indonesia, Utut Ardianto.
Pesta Bolon ini menarik sebagai sebuah atraksi budaya. bila ini benar dilakukan setiap tahun, pesta ini akan memiliki daya tarik yang sama dengan pesta Danau Toba,
Kenapa tidak ? Pesta ini tidak hanya sekedar adat istiadat untuk melestarikan marga, namun juga bisa memicu marga lainnya untuk mengembangkan tanah leluhurnya.
Kesan orang Batak yang selalu berhasil di negeri orang, tampaknya memang harus dibarengi juga dengan keberhasilan membangun tanah leluhurnya. Horas !!! (Irianto Mahani/Ijs)
Showing 1 to 8 of 8 comments Page: 1
18-Jul-2008 11:26:55 WIB by juandi simbolon
sering2 ate tua,uda,oppung,inangboru asa mangalangi hita.................................
4-Jun-2008 15:57:14 WIB by iratiar simbolon
horasss... saya sebagai orang batak yang bermarga simbolon sangat bangga dengan kekerabatan yang dilakukan oleh perkumpulan marga simbolon khususnya simbolon suhut ni huta... semoga perkumpulan pesta akbar ini akan dilakukan terus menerus tiap tahun... salam buat saudara2 saya yang bermarga simbolon baik di nusantara maupun di mancanegara... HIDUP ORANG BATAK!!!
26-Nov-2007 18:06:06 WIB by Rosenman Manihuruk
Horas....saya senang dengan news ini. Masih banyak keunikan budaya Batak yang dapat diangkat kelayar kaca. Contoh Kerajaan Purba di Simalungun. Dan kerajaan lain seperti Manihuruk di Toba Sidabagas. Horas. Maju terus Indonsiar. Saya juga mantan Kontributor news dot.com Indosiar dari Jambi Rosenman Manihuruk.
22-Sep-2007 17:16:13 WIB by Adi Saputra Simbolon
saya senang adanya ini sangat membawa nama tempat dimana leluhur dari bapak saya trims
7-Aug-2007 20:23:55 WIB by ruth sitanggang
horas..... kalau ada artikel lain tentang pesta adat batak,tolong muat lagi ya. mauliate
7-Aug-2007 20:13:30 WIB by ruth sitanggang
horas..... saya sangat berterima kasih bs membaca artikel ini.ini sangat menarik bagi saya selaku org batak yg tinggal di jepang... horas ma,las do roha mamereng molo maju tanak batak i. horas ma oppung-oppung niba disan. horas...horas....horas...
25-Jul-2007 18:41:16 WIB by Daniel Gurning
Horas... konsep, materi, bentuk acara udah oke. tapi kurang konsisten terhadap waktu. terutama saat kebaktian. saat acara peran MC kurang difungsikan. Mauliate
24-Jul-2007 15:46:53 WIB by Berliana
Horas!!!. artikel diatas mengingatkan diriku dengan kampung nan jauh di mata. Bagus yach planningnya marga simbolon, karena dapat memicu dan mengingatkan mereka orang-orang batak yang lainnya (berhasil khususnya yang ada di mancanegara) untuk tetap cinta dan ada keinginan untuk melihat serta memperbaiki kehidupan disana.
Pesta Bolon : Ketika Marga Memanggil
Sumber: WAP INDOSIAR – Selasa, 24 Juli 2007
Reporter : Sudrajat
Juru Kamera : Dedi Effendy
Editor : Wahyu Indra Rukmana
Tayang : Selasa, 24 Juli 2007, Pukul 12:30 WIB
Bila berbicara tentang suku Batak, kita tidak bisa lepas dari tanah leluhurnya di puncak Pusuk Buhit, Kampung Sianjur Mula Mula, sekitar kurang lebih 8 kilometer dari ibukota Kabupaten Samosir, Pangururan.
Menurut legenda, di Pusuk Buhit inilah pertama kali nenek moyang orang Batak, yang disebut Si Raja Batak menetap dan menebarkan keturunannya dalam ratusan marga yang ada sekarang. Dari mana asal muasal si Raja Batak ?. Hingga saat ini masih simpang siur.
Ada menyebutkan ia datang dari Thailand berlayar melewati Semenanjung Malaysia dan akhirnya menetap di Sianjur Mula Mula. Versi lainnya menyebutkan si Raja Batak berasal dari India, lalu bermukim di pinggiran Danau Toba.
Si Raja Batak hidup sekitar tahun 1200, atau awal abad ke-13 dan sebutan Si Raja Batak, bukan karena ia adalah raja, melainkan bentuk penghormatan.
Situs dan prasasti ini banyak diyakini peninggalan si Raja Batak. Seperti mata air ini, yang menurut cerita masyarakat setempat digunakan si Raja Batak untuk keperluan hidupnya sehari-hari. Tempat ini sangat tertutup, sehingga tidak sembarang orang bisa mengunjunginya.
Sayangnya sejarah tentang si Raja Batak sebagian masih tersimpan rapi di negeri Belanda. Patung dan prasasti ini hanya, tidak lengkap menceritakannya. Rumah atau Sopo yang berisi patung patung ini adalah salah satu tempat tinggal keturunan atau anak si Raja Batak yang bernama Guru Tatea Bulan.
Di kampung Sianjur Mula Mula ini, Guru Tatea Bulan hidup bersama pengawalnya dan mengembangkan keturunannya.
Di kampung ini terdapat sekitar 100 kepala keluarga yang tinggal dan sebagian besar hidup dari bertani. Sebagian besar mereka bermarga Sagala. Sebagian besar mereka tinggal di rumah panggung atau orang Batak menyebutnya Jabu Gorga yang merupakan rumah asli orang Batak.
Rumah ini dipenuhi ukiran ukiran dan patung. Pada bagian depannya selalu terpampang kepala kerbau yang melambangkan orang Batak Toba. Dan gambar cecak, yang mencirikan khas orang Batak secara keseluruhan. Sebelum masuk selalu ada tangga yang jumlahnya ganjil.
Dan pintu masuk yang rendah agar setiap orang yang hendak masuk harus menundukan kepala sebagai penghormatan terhadap si pemilik rumah. Di kampung ini juga terdapat prasasti tempat menyimpan harta karun si Raja Batak atau yang disebut Batu Hobon.
Konon di dalam batu ini terdapat harta benda milik si Raja Batak. Tidak jelas nilainya, namun hingga saat ini tidak satu orang pun yang berhasil membukanya.
Hingga detik ini, sebagian orang Batak meyakini tanpa si Raja Batak, tidak akan pernah ada yang namanya suku Batak. Konon dari dialah lahirnya lima sub etnis, yaitu etnis Batak Toba, Simalungun, Karo, Mandailing dan Pakpak.
Dari sub etnis ini lahirlah sekitar lima ratus marga yang tersebar ke pelosok nusantara, bahkan hingga ke luar negeri.
Salah satu marga itu adalah Simbolon. Belum lama ini, Simbolon dan keturunannya menggelar pesta besar. Sebuah pesta dimana kita melihat bagaimana marga menjadi begitu penting dan sakral bagi orang Batak.
Pesta ini mereka sebut Pesta Simbolon. Pesta langka dengan biaya yang tidak sedikit ini, bertujuan hanya satu, menjaga kekerabatan marga dan melestarikan hubungan mereka dengan si Raja Batak. Pesta ini adalah pesta langka. Selama lebih dari puluhan tahun barangkali hanya beberapa kali dilakukan.
Dermaga Aji Bata yang berada Kabupaten Toba Samosir ini mendadak ramai oleh ratusan kendaraan yang hendak menuju Tomok.
Mereka sebagian dari ribuan marga Batak Simbolon yang datang dari berbagai pelosok daerah di nusantara, yang berbondong-bondong menuju Pulau Samosir yang merupakan tanah leluhur mereka. Bahkan sebagian ada yang datang jauh-jauh dari mancanegara.
Marga Batak Simbolon saat ini sedang menggelar pesta yang mereka sebut Pesta Bolon Simbolon Dohot Boruna. Sebuah pesta akbar yang diselenggarakan selama tujuh hari di lereng bukit Parbaba, Kecamatan Panguruan, tanah kelahiran marga Batak Simbolon.
Mulai dari anak anak hingga orang tua , tumpah di Parbaba ini. Saat ini marga Simbolon sudah mencapai 23 generasi dan jumlahnya sekitar 70 ribu kepala keluarga. Mereka tersebar di seluruh Indonesia maupun mancanegara.
Tujuh sesepuh adat datang dengan mengenakan pakaian kebesaran adat Batak dengan membawa tongkat Tunggal Panaluan atau tongkat kebesaran orang Batak.
Mereka mewakili tujuh putra keturunan Si Raja Bolon. Kehadiran tujuh sesepuh adat menunjukan pesta ini dilakukan oleh seluruh keturunan Si Raja Bolon atau Bolon tua.
Menurut silsilah, Si Raja Bolon memiliki dua putra yaitu Suri Raja dan adiknya Martua Raja. Dari Suri Raja lahir 4 putra masing masing Fuan Simbolon tua, Simbolon Altong Abegu, Simbolon Pande Sahata dan Simbolon Suara Bulan.
danlt;DIVdangt;Sedangkan Martua Raja memiliki 3 putra yaitu Simbolon Suhut Ni Huta, Simbolon Sirimbang dan Simbolon Hapotan.
Pesta Bolon ini baru pertama kali digelar, dan sangat besar. Sebelum pesta adat dimulai, mereka memanjatkan doa kepada hula-hula agar pesta berjalan lancar. Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki laki dari pihak istri atau ibu.
Selain hormat terhadap hula-hula, orang Batak juga menaruh hormat terhadap teman saudara semarga dan menghormati boru atau orang yang posisinya paling bawah.
Daging dan kepala kerbau ini merupakan persembahan yang akan diberikan anak cucu dari si raja Simbolon kepada hula hula.
Setelah itu kemudian pihak hula hula menerima persembahan tersebut. Sebaliknya pihak hula-hula menyerahkan ikan sebagai imbal balik kepada penyelenggara pesta.
Daging kerbau kemudian dibagi-bagikan kepada pihak hula hula berdasarkan struktur adat. Penyelenggara pesta juga harus menyerahkan uang sebagai persembahan, namun nilainya tidak ditentukan. Berakhirnya sulang bao ini, bertanda pesta adat yang akbar ini sudah bisa dimulai.
Esoknya lereng bukit parbaba kembali ramai. Marga Simbolon seolah tidak menghiraukan keadaan lingkungan sekitar yang panas dan gersang.
Parbaba memang sengaja dijadikan tempat pesta, karena cukup luas, selain mayoritas marga di daerah bermarga Simbolon. Menu utama pesta ini adalah Mangarah Horbo.
Seekor kerbau besar dibawa ketengah pesta. Kemudian para tamu mengelilinginya sambil menari tor-tor. Mangalahat horbo adalah bagian penting dari ritual suku Batak jika menggelar pesta, baik pesta kecil maupun besar. Bagi orang Batak, kerbau dianggap hewan yang memiliki derajat paling tinggi.
Setelah semua tamu selesai menari tor-tor, hewan ini kemudian disembelih dan dagingnya dimakan bersama sama.
Daging kerbau harus dibagi merata sesuai adat. Khusus bagian kepala diberikan kepada pihak yang paling dihormati yaitu hula hula. Biasanya ritual Mangalahat Horbo ini sangat sakral, namun kali ini sangat disayangkan, unsur hilang.
Apa yang dilakukan dalam mangalahat horbo ini, tidak lain untuk tetap menjaga nilai nilai kekerabatan, saling menghormati dan saling menghargai sesama keturunan. Sikap itu, Anda bisa saksikan saat tujuh keturunan si raja bolon ini makan bersama.
Pesta Bolon ini baru pertama kali dilakukan, namun seluruh anggota marga, sepakat untuk menyelenggarakannya setiap tahun pada tanggal 7 Juli.
Semua marga Bolon dari seluruh Indonesia dan penjuru dunia akan berkumpul pada tanggal itu untuk menghormati leluhur dan menjaga tali persaudaraan.
Pesta ini menelan biaya tidak sedikit dan melibatkan banyak pihak. Salah satu acara yang menarik adalah kebiasaan orang Batak yang menggemari catur. Tidak tanggung-tanggung tujuh ratus pecatur yang ada di Samosir dikerahkan melawan pecatur dunia dari Indonesia, Utut Ardianto.
Pesta Bolon ini menarik sebagai sebuah atraksi budaya. bila ini benar dilakukan setiap tahun, pesta ini akan memiliki daya tarik yang sama dengan pesta Danau Toba,
Kenapa tidak ? Pesta ini tidak hanya sekedar adat istiadat untuk melestarikan marga, namun juga bisa memicu marga lainnya untuk mengembangkan tanah leluhurnya.
Kesan orang Batak yang selalu berhasil di negeri orang, tampaknya memang harus dibarengi juga dengan keberhasilan membangun tanah leluhurnya. Horas !!! (Irianto Mahani/Ijs)
(Last updated: Jul 24, 2007 15:38 WIB)
Reporter : Sudrajat
Juru Kamera : Dedi Effendy
Editor : Wahyu Indra Rukmana
Tayang : Selasa, 24 Juli 2007, Pukul 12:30 WIB
Bila berbicara tentang suku Batak, kita tidak bisa lepas dari tanah leluhurnya di puncak Pusuk Buhit, Kampung Sianjur Mula Mula, sekitar kurang lebih 8 kilometer dari ibukota Kabupaten Samosir, Pangururan.
Menurut legenda, di Pusuk Buhit inilah pertama kali nenek moyang orang Batak, yang disebut Si Raja Batak menetap dan menebarkan keturunannya dalam ratusan marga yang ada sekarang. Dari mana asal muasal si Raja Batak ?. Hingga saat ini masih simpang siur.
Ada menyebutkan ia datang dari Thailand berlayar melewati Semenanjung Malaysia dan akhirnya menetap di Sianjur Mula Mula. Versi lainnya menyebutkan si Raja Batak berasal dari India, lalu bermukim di pinggiran Danau Toba.
Si Raja Batak hidup sekitar tahun 1200, atau awal abad ke-13 dan sebutan Si Raja Batak, bukan karena ia adalah raja, melainkan bentuk penghormatan.
Situs dan prasasti ini banyak diyakini peninggalan si Raja Batak. Seperti mata air ini, yang menurut cerita masyarakat setempat digunakan si Raja Batak untuk keperluan hidupnya sehari-hari. Tempat ini sangat tertutup, sehingga tidak sembarang orang bisa mengunjunginya.
Sayangnya sejarah tentang si Raja Batak sebagian masih tersimpan rapi di negeri Belanda. Patung dan prasasti ini hanya, tidak lengkap menceritakannya. Rumah atau Sopo yang berisi patung patung ini adalah salah satu tempat tinggal keturunan atau anak si Raja Batak yang bernama Guru Tatea Bulan.
Di kampung Sianjur Mula Mula ini, Guru Tatea Bulan hidup bersama pengawalnya dan mengembangkan keturunannya.
Di kampung ini terdapat sekitar 100 kepala keluarga yang tinggal dan sebagian besar hidup dari bertani. Sebagian besar mereka bermarga Sagala. Sebagian besar mereka tinggal di rumah panggung atau orang Batak menyebutnya Jabu Gorga yang merupakan rumah asli orang Batak.
Rumah ini dipenuhi ukiran ukiran dan patung. Pada bagian depannya selalu terpampang kepala kerbau yang melambangkan orang Batak Toba. Dan gambar cecak, yang mencirikan khas orang Batak secara keseluruhan. Sebelum masuk selalu ada tangga yang jumlahnya ganjil.
Dan pintu masuk yang rendah agar setiap orang yang hendak masuk harus menundukan kepala sebagai penghormatan terhadap si pemilik rumah. Di kampung ini juga terdapat prasasti tempat menyimpan harta karun si Raja Batak atau yang disebut Batu Hobon.
Konon di dalam batu ini terdapat harta benda milik si Raja Batak. Tidak jelas nilainya, namun hingga saat ini tidak satu orang pun yang berhasil membukanya.
Hingga detik ini, sebagian orang Batak meyakini tanpa si Raja Batak, tidak akan pernah ada yang namanya suku Batak. Konon dari dialah lahirnya lima sub etnis, yaitu etnis Batak Toba, Simalungun, Karo, Mandailing dan Pakpak.
Dari sub etnis ini lahirlah sekitar lima ratus marga yang tersebar ke pelosok nusantara, bahkan hingga ke luar negeri.
Salah satu marga itu adalah Simbolon. Belum lama ini, Simbolon dan keturunannya menggelar pesta besar. Sebuah pesta dimana kita melihat bagaimana marga menjadi begitu penting dan sakral bagi orang Batak.
Pesta ini mereka sebut Pesta Simbolon. Pesta langka dengan biaya yang tidak sedikit ini, bertujuan hanya satu, menjaga kekerabatan marga dan melestarikan hubungan mereka dengan si Raja Batak. Pesta ini adalah pesta langka. Selama lebih dari puluhan tahun barangkali hanya beberapa kali dilakukan.
Dermaga Aji Bata yang berada Kabupaten Toba Samosir ini mendadak ramai oleh ratusan kendaraan yang hendak menuju Tomok.
Mereka sebagian dari ribuan marga Batak Simbolon yang datang dari berbagai pelosok daerah di nusantara, yang berbondong-bondong menuju Pulau Samosir yang merupakan tanah leluhur mereka. Bahkan sebagian ada yang datang jauh-jauh dari mancanegara.
Marga Batak Simbolon saat ini sedang menggelar pesta yang mereka sebut Pesta Bolon Simbolon Dohot Boruna. Sebuah pesta akbar yang diselenggarakan selama tujuh hari di lereng bukit Parbaba, Kecamatan Panguruan, tanah kelahiran marga Batak Simbolon.
Mulai dari anak anak hingga orang tua , tumpah di Parbaba ini. Saat ini marga Simbolon sudah mencapai 23 generasi dan jumlahnya sekitar 70 ribu kepala keluarga. Mereka tersebar di seluruh Indonesia maupun mancanegara.
Tujuh sesepuh adat datang dengan mengenakan pakaian kebesaran adat Batak dengan membawa tongkat Tunggal Panaluan atau tongkat kebesaran orang Batak.
Mereka mewakili tujuh putra keturunan Si Raja Bolon. Kehadiran tujuh sesepuh adat menunjukan pesta ini dilakukan oleh seluruh keturunan Si Raja Bolon atau Bolon tua.
Menurut silsilah, Si Raja Bolon memiliki dua putra yaitu Suri Raja dan adiknya Martua Raja. Dari Suri Raja lahir 4 putra masing masing Fuan Simbolon tua, Simbolon Altong Abegu, Simbolon Pande Sahata dan Simbolon Suara Bulan.
danlt;DIVdangt;Sedangkan Martua Raja memiliki 3 putra yaitu Simbolon Suhut Ni Huta, Simbolon Sirimbang dan Simbolon Hapotan.
Pesta Bolon ini baru pertama kali digelar, dan sangat besar. Sebelum pesta adat dimulai, mereka memanjatkan doa kepada hula-hula agar pesta berjalan lancar. Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki laki dari pihak istri atau ibu.
Selain hormat terhadap hula-hula, orang Batak juga menaruh hormat terhadap teman saudara semarga dan menghormati boru atau orang yang posisinya paling bawah.
Daging dan kepala kerbau ini merupakan persembahan yang akan diberikan anak cucu dari si raja Simbolon kepada hula hula.
Setelah itu kemudian pihak hula hula menerima persembahan tersebut. Sebaliknya pihak hula-hula menyerahkan ikan sebagai imbal balik kepada penyelenggara pesta.
Daging kerbau kemudian dibagi-bagikan kepada pihak hula hula berdasarkan struktur adat. Penyelenggara pesta juga harus menyerahkan uang sebagai persembahan, namun nilainya tidak ditentukan. Berakhirnya sulang bao ini, bertanda pesta adat yang akbar ini sudah bisa dimulai.
Esoknya lereng bukit parbaba kembali ramai. Marga Simbolon seolah tidak menghiraukan keadaan lingkungan sekitar yang panas dan gersang.
Parbaba memang sengaja dijadikan tempat pesta, karena cukup luas, selain mayoritas marga di daerah bermarga Simbolon. Menu utama pesta ini adalah Mangarah Horbo.
Seekor kerbau besar dibawa ketengah pesta. Kemudian para tamu mengelilinginya sambil menari tor-tor. Mangalahat horbo adalah bagian penting dari ritual suku Batak jika menggelar pesta, baik pesta kecil maupun besar. Bagi orang Batak, kerbau dianggap hewan yang memiliki derajat paling tinggi.
Setelah semua tamu selesai menari tor-tor, hewan ini kemudian disembelih dan dagingnya dimakan bersama sama.
Daging kerbau harus dibagi merata sesuai adat. Khusus bagian kepala diberikan kepada pihak yang paling dihormati yaitu hula hula. Biasanya ritual Mangalahat Horbo ini sangat sakral, namun kali ini sangat disayangkan, unsur hilang.
Apa yang dilakukan dalam mangalahat horbo ini, tidak lain untuk tetap menjaga nilai nilai kekerabatan, saling menghormati dan saling menghargai sesama keturunan. Sikap itu, Anda bisa saksikan saat tujuh keturunan si raja bolon ini makan bersama.
Pesta Bolon ini baru pertama kali dilakukan, namun seluruh anggota marga, sepakat untuk menyelenggarakannya setiap tahun pada tanggal 7 Juli.
Semua marga Bolon dari seluruh Indonesia dan penjuru dunia akan berkumpul pada tanggal itu untuk menghormati leluhur dan menjaga tali persaudaraan.
Pesta ini menelan biaya tidak sedikit dan melibatkan banyak pihak. Salah satu acara yang menarik adalah kebiasaan orang Batak yang menggemari catur. Tidak tanggung-tanggung tujuh ratus pecatur yang ada di Samosir dikerahkan melawan pecatur dunia dari Indonesia, Utut Ardianto.
Pesta Bolon ini menarik sebagai sebuah atraksi budaya. bila ini benar dilakukan setiap tahun, pesta ini akan memiliki daya tarik yang sama dengan pesta Danau Toba,
Kenapa tidak ? Pesta ini tidak hanya sekedar adat istiadat untuk melestarikan marga, namun juga bisa memicu marga lainnya untuk mengembangkan tanah leluhurnya.
Kesan orang Batak yang selalu berhasil di negeri orang, tampaknya memang harus dibarengi juga dengan keberhasilan membangun tanah leluhurnya. Horas !!! (Irianto Mahani/Ijs)
(Last updated: Jul 24, 2007 15:38 WIB)
Menakertrans Letakan Batu Pertama Pembangunan BLK Samosir
Sumber: Depkominfo.go.id – 6 Juli 2007
July 6, 2007, 12:05 pm| Berita Departemen
Jakarta, 6/7/2007 (Kominfo-Newsroom) – Pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Samosir di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, pada 4 Juli 2007 mulai dikerjakan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Erman Suparno.
Siiaran pers Depnakertrans di Jakarta, Jumat (6/7), menyebutkan peletakan batu pertama pembangunan BLK tersebut dilakukan bersamaan dalam rangka Pesta Bolon Visit Samosir 2007 yang diselenggarakan warga Simbolon seluruh Indonesia, dimana Menakertrans Erman Suparno dinobatkan sebagai warga Simbolon.
Penobatan dilakukan oleh Ketua Umum Warga Simbolon Sedunia Drs. Effendi MS Simbolon dihadapan warga Simbolon di desa Parbaba Kecamatan Pangurusan Kabupaten Samosir Sumatera Utara.
Disamping peletakan batu pertama BLK, Menakertrans juga memberikan bantuan 2 paket padat karya berupa usaha produktif dan pembangunan infrastruktur. Selain itu juga memberikan bantuan sosial berupa 5 unit sound system dan 20 unit mesin jahit.
Sementara pada kesempatan tersebut, PT. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) menyerahkan beasiswa kepada 10 orang anak karyawan peserta Jansostek, pemberian kartu peserta Jamsostek kepada 8 orang karyawan dan pemberian sertifikat kepesertaan Jamsostek kepada 10 perusahaan serta bantuan 15 unit mesin potong rumput untuk Pemerintah Kabupaten Samosir.
Pemberian bantuan tersebut dimaksudkan untuk mendorong pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten untuk menggali SDM atau potensi unggulan daerah agar berkembang dan dapat dimanfaatkan secara optimal.
Selain itu juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat sekitar khususnya masyarakat pekerja dan transmigrasi serta dalam rangka mendorong kesejahteraan karyawan dan keluarganya melalui program Jamsostek. (T.Ef/toeb/c)
July 6, 2007, 12:05 pm| Berita Departemen
Jakarta, 6/7/2007 (Kominfo-Newsroom) – Pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Samosir di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, pada 4 Juli 2007 mulai dikerjakan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Erman Suparno.
Siiaran pers Depnakertrans di Jakarta, Jumat (6/7), menyebutkan peletakan batu pertama pembangunan BLK tersebut dilakukan bersamaan dalam rangka Pesta Bolon Visit Samosir 2007 yang diselenggarakan warga Simbolon seluruh Indonesia, dimana Menakertrans Erman Suparno dinobatkan sebagai warga Simbolon.
Penobatan dilakukan oleh Ketua Umum Warga Simbolon Sedunia Drs. Effendi MS Simbolon dihadapan warga Simbolon di desa Parbaba Kecamatan Pangurusan Kabupaten Samosir Sumatera Utara.
Disamping peletakan batu pertama BLK, Menakertrans juga memberikan bantuan 2 paket padat karya berupa usaha produktif dan pembangunan infrastruktur. Selain itu juga memberikan bantuan sosial berupa 5 unit sound system dan 20 unit mesin jahit.
Sementara pada kesempatan tersebut, PT. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) menyerahkan beasiswa kepada 10 orang anak karyawan peserta Jansostek, pemberian kartu peserta Jamsostek kepada 8 orang karyawan dan pemberian sertifikat kepesertaan Jamsostek kepada 10 perusahaan serta bantuan 15 unit mesin potong rumput untuk Pemerintah Kabupaten Samosir.
Pemberian bantuan tersebut dimaksudkan untuk mendorong pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten untuk menggali SDM atau potensi unggulan daerah agar berkembang dan dapat dimanfaatkan secara optimal.
Selain itu juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat sekitar khususnya masyarakat pekerja dan transmigrasi serta dalam rangka mendorong kesejahteraan karyawan dan keluarganya melalui program Jamsostek. (T.Ef/toeb/c)
Pesta Bolon - Sarana Memajukan Kepariwisataan Samosir
Sumber: Silaban.net – Selasa, 10 Juli 2007
Kategori: Bona Pasogit Kini, Kegiatan, Wisata || Kontributor: Charly Silaban
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik mengatakan, Pesta Bolon Sedunia yang digelar secara besar-besaran selama sepekan di Desa Siopat Sosor Parbaba, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, harus dijadikan sarana memajukan pembangunan di Kabupaten Samosir, khususnya pembangunan kepariwisataan yang potensinya sangat besar di Samosir.
Menbudpar mengatakan itu beberapa saat seusai dianugerahi marga Simbolon oleh Ketua Umum Marga Simbolon, Effendi Muara Sakti Simbolon, Selasa (3/7) lalu, di Pangururan, Samosir, Sumut. Jero Wacik mengunjungi Pesta Bolon Sedunia itu menggunakan pesawat Helikopter dari Bandar Udara Polonia, Medan. Setelah itu, sehabis makan malam di Tomok, menggunakan angkutan darat dan feri dari Samosir menyeberangi Danau Toba ke Parapat, dan tiba di Medan pada Rabu dini hari. Beberapa saat kemudian Menbudpar terbang ke Jakarta.
Pesta Bolon itu sendiri dibuka secara resmi sehari sebelumnya, 2 Juli 2007, oleh Menteri Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) Purnomo Yusgiantoro. Menteri ESDM, seperti halnya Menbudpar Jero Wacik, juga dinobatkan sebagai tokoh baru bermarga Simbolon.
Ikut menyaksikan jalannya upacara adat pemberian marga Simbolon kepada Purnomo Yusgiantoro sejumlah pejabat teras di Sumut, antara lain Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan, Gubernur Sumatera Utara Drs Rudolf Pardede, anggota DPR-RI Panda Nababan, Kapoldasu Sumut Irjen Pol Nuruddin Usman, serta Dan Lanud Medan.
Masih ada satu menteri lagi yang pada Pesta Bolon itu dinobatkan sebagai tokoh baru Simbolon. Menteri dimaksud adalah Erman Suparno, Menteri Tenaga Kerja.
Ketika ditanya apa arti Simbolon yang diberikan warga masyarakat bermarga Simbolon di Samosir, Menteri Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa dirinya harus ikut memperhatikan pertumbuhan pembangunan di Samosir. Pengakuan serupa juga diungkapkan Erman Suparno.
Sesaat setelah dianugerahi marga Simbolon, Mennaker meresmikan pembangunan Balai Latihan Kerja Samosir. “Potensi pembangunan di Samosir besar sekali, terutama sektor kepariwisataan. Tetapi, berbagai keterbatasan telah menyebabkan laju pertumbuhan pembangunan di Samosir jadi lamban. Karena itu, saya senang diberi marga Simbolon agar saya ikut punya andil memajukan Samosir,” ujar Menteri ESDM itu. “Kehadiran Balai Latihan Kerja yang saya resmikan, sasaran utamanya adalah membantu daerah Samosir keluar dari keterbelakangannya. Saya yakin, jika Samosir memiliki SDM siap pakai dalam jumlah cukup, maka keinginan masyarakat melihat Kabupaten Samosir maju hanyalah soal waktu saja,” ujar Erman Suparno.
Pesta Bolon itu, menurut Bupati Samosir, Ir Mangindar Simbolon, merupakan program Maduma dan Martabe, sehingga diharapkan menjadi alat pemersatu, khususnya bagi marga Simbolon. Juga diharapkan, pemberian marga kepada sejumlah pejabat setingkat menteri akan berdampak ke arah perubahan pembangunan di Samosir.
Upacara adat tersebut mendapat respons luar biasa dari masyarakat setempat. Terbukti sedikitnya 5.000-an warga Samosir tumplek menyaksikan jalannya acara yang digelar, termasuk menyimak atraksi terjun payung yang dilakukan para penerjun pilihan dari TNI-AU. Gubernur Sumatera Utara pada kesempatan itu mengharapkan, marga lain juga dapat menggelar acara serupa yang sifatnya mendorong percepatan pembangunan di Samosir.
Di Kabupaten Samosir saat ini terdapat sekitar 72 marga masyarakat Batak, di antaranya marga Sidabutar, Sitanggang, Naibaho, dan Nadeak.
“Potensi wisata Samosir, contohnya, kalau diolah secara profesional, bisa membuat daerah ini lekas berkembang, apalagi daerah ini dikelilingi Danau Toba yang menarik sekali,” ujar Gubernur Sumut.
Menbudpar juga berkeyakinan sama. Kepada Suara Karya, pria kelahiran Singaraja, Bali, tahun 1949 ini berjanji membantu percepatan pembangunan kepariwisataan Samosir. “Minimal bantuan pemikiran mengenai penanganan wisata bisa saya berikan,” ujarnya. Bantuan alat kesenian seperti gondang juga akan diprioritaskan.
Jero Wacik menilai alam Samosir yang dikitari perairan Danau Toba, tarian khas masyarakat Tor-tor Mangalahat Horbo yang hidup di kalangan warga Simbolon, dan makam-makam leluhur serta tetua adat yang dibangun dalam arsitek khas Samosir memberikan daya tarik tersendiri.
“Feri-feri yang tiap pergantian jam mengangkut wisatawan dari dan ke Samosir-Tomok-Parapat juga harus diperbagus tampilannya. Musik khas Batak harus mendominasi hiburan di lokasi wisata. Selain itu, ragam suvenir juga harus disiapkan seunik mungkin supaya wisatawan betah berlama-lama di Samosir,” ujar Jero Wacik. Ia menambahkan, dalam rangka mempercepat pembangunan di sekitar Samosir, Menbudpar juga akan menanyakan kepada menteri terkait di Jakarta tentang rencana mewujudkan pembangunan Jalan Tol Deli Serdang-Simalungun dan lapangan terbang di sekitar Simalungun.
Dua bangunan itu dinilai strategis dan mendesak karena bisa memperpendek jarak tempuh wisatawan yang akan menikmati objek wisata di Parapat, Samosir, dan Tomok. Selama ini, warga kota Medan yang ingin melancong ke Parapat-Samosir-Tomok, misalnya, harus menggunakan jalan darat 4 hingga 5 jam jika menggunakan angkutan umum, kemudian menggunakan feri lagi selama 1 jam dari Pelabuhan Feri Parapat ke Samosir.
Sumber : (Ami Herman) Suara Karya Online
Kategori: Bona Pasogit Kini, Kegiatan, Wisata || Kontributor: Charly Silaban
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik mengatakan, Pesta Bolon Sedunia yang digelar secara besar-besaran selama sepekan di Desa Siopat Sosor Parbaba, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, harus dijadikan sarana memajukan pembangunan di Kabupaten Samosir, khususnya pembangunan kepariwisataan yang potensinya sangat besar di Samosir.
Menbudpar mengatakan itu beberapa saat seusai dianugerahi marga Simbolon oleh Ketua Umum Marga Simbolon, Effendi Muara Sakti Simbolon, Selasa (3/7) lalu, di Pangururan, Samosir, Sumut. Jero Wacik mengunjungi Pesta Bolon Sedunia itu menggunakan pesawat Helikopter dari Bandar Udara Polonia, Medan. Setelah itu, sehabis makan malam di Tomok, menggunakan angkutan darat dan feri dari Samosir menyeberangi Danau Toba ke Parapat, dan tiba di Medan pada Rabu dini hari. Beberapa saat kemudian Menbudpar terbang ke Jakarta.
Pesta Bolon itu sendiri dibuka secara resmi sehari sebelumnya, 2 Juli 2007, oleh Menteri Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) Purnomo Yusgiantoro. Menteri ESDM, seperti halnya Menbudpar Jero Wacik, juga dinobatkan sebagai tokoh baru bermarga Simbolon.
Ikut menyaksikan jalannya upacara adat pemberian marga Simbolon kepada Purnomo Yusgiantoro sejumlah pejabat teras di Sumut, antara lain Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan, Gubernur Sumatera Utara Drs Rudolf Pardede, anggota DPR-RI Panda Nababan, Kapoldasu Sumut Irjen Pol Nuruddin Usman, serta Dan Lanud Medan.
Masih ada satu menteri lagi yang pada Pesta Bolon itu dinobatkan sebagai tokoh baru Simbolon. Menteri dimaksud adalah Erman Suparno, Menteri Tenaga Kerja.
Ketika ditanya apa arti Simbolon yang diberikan warga masyarakat bermarga Simbolon di Samosir, Menteri Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa dirinya harus ikut memperhatikan pertumbuhan pembangunan di Samosir. Pengakuan serupa juga diungkapkan Erman Suparno.
Sesaat setelah dianugerahi marga Simbolon, Mennaker meresmikan pembangunan Balai Latihan Kerja Samosir. “Potensi pembangunan di Samosir besar sekali, terutama sektor kepariwisataan. Tetapi, berbagai keterbatasan telah menyebabkan laju pertumbuhan pembangunan di Samosir jadi lamban. Karena itu, saya senang diberi marga Simbolon agar saya ikut punya andil memajukan Samosir,” ujar Menteri ESDM itu. “Kehadiran Balai Latihan Kerja yang saya resmikan, sasaran utamanya adalah membantu daerah Samosir keluar dari keterbelakangannya. Saya yakin, jika Samosir memiliki SDM siap pakai dalam jumlah cukup, maka keinginan masyarakat melihat Kabupaten Samosir maju hanyalah soal waktu saja,” ujar Erman Suparno.
Pesta Bolon itu, menurut Bupati Samosir, Ir Mangindar Simbolon, merupakan program Maduma dan Martabe, sehingga diharapkan menjadi alat pemersatu, khususnya bagi marga Simbolon. Juga diharapkan, pemberian marga kepada sejumlah pejabat setingkat menteri akan berdampak ke arah perubahan pembangunan di Samosir.
Upacara adat tersebut mendapat respons luar biasa dari masyarakat setempat. Terbukti sedikitnya 5.000-an warga Samosir tumplek menyaksikan jalannya acara yang digelar, termasuk menyimak atraksi terjun payung yang dilakukan para penerjun pilihan dari TNI-AU. Gubernur Sumatera Utara pada kesempatan itu mengharapkan, marga lain juga dapat menggelar acara serupa yang sifatnya mendorong percepatan pembangunan di Samosir.
Di Kabupaten Samosir saat ini terdapat sekitar 72 marga masyarakat Batak, di antaranya marga Sidabutar, Sitanggang, Naibaho, dan Nadeak.
“Potensi wisata Samosir, contohnya, kalau diolah secara profesional, bisa membuat daerah ini lekas berkembang, apalagi daerah ini dikelilingi Danau Toba yang menarik sekali,” ujar Gubernur Sumut.
Menbudpar juga berkeyakinan sama. Kepada Suara Karya, pria kelahiran Singaraja, Bali, tahun 1949 ini berjanji membantu percepatan pembangunan kepariwisataan Samosir. “Minimal bantuan pemikiran mengenai penanganan wisata bisa saya berikan,” ujarnya. Bantuan alat kesenian seperti gondang juga akan diprioritaskan.
Jero Wacik menilai alam Samosir yang dikitari perairan Danau Toba, tarian khas masyarakat Tor-tor Mangalahat Horbo yang hidup di kalangan warga Simbolon, dan makam-makam leluhur serta tetua adat yang dibangun dalam arsitek khas Samosir memberikan daya tarik tersendiri.
“Feri-feri yang tiap pergantian jam mengangkut wisatawan dari dan ke Samosir-Tomok-Parapat juga harus diperbagus tampilannya. Musik khas Batak harus mendominasi hiburan di lokasi wisata. Selain itu, ragam suvenir juga harus disiapkan seunik mungkin supaya wisatawan betah berlama-lama di Samosir,” ujar Jero Wacik. Ia menambahkan, dalam rangka mempercepat pembangunan di sekitar Samosir, Menbudpar juga akan menanyakan kepada menteri terkait di Jakarta tentang rencana mewujudkan pembangunan Jalan Tol Deli Serdang-Simalungun dan lapangan terbang di sekitar Simalungun.
Dua bangunan itu dinilai strategis dan mendesak karena bisa memperpendek jarak tempuh wisatawan yang akan menikmati objek wisata di Parapat, Samosir, dan Tomok. Selama ini, warga kota Medan yang ingin melancong ke Parapat-Samosir-Tomok, misalnya, harus menggunakan jalan darat 4 hingga 5 jam jika menggunakan angkutan umum, kemudian menggunakan feri lagi selama 1 jam dari Pelabuhan Feri Parapat ke Samosir.
Sumber : (Ami Herman) Suara Karya Online
Selebriti Cinta Danau
Sumber: SuaraMerdeka.com - Senin, 02 Juli 2007
FEBBY FEBIOLA punya kesan tersendiri tentang Danau Toba dan Pulau Samosir. Sebab, dia memiliki ikatan emosional dengan danau dan pulau itu karena berdarah Batak. Selain itu, keindahan alam tersebut membuat dia selalu ingin kembali ke sana. "Alam di sini indah sekali," ujar pemeran utama sinetron Tersanjung itu di sela-sela pembukaan "Pesta Bolon" di Desa Hutabolon, Parbaba, Pulau Samosir, Sumatera Utara, kemarin. "Selama perjalanan darat dari Medan ke Tiba, saya selalu mampir-mampir. Wah, itu pengalaman luar biasa," ujar Febby dengan mata berbinar.
Febby yang berkebaya merah tampak sangat menikmati rangkaian acara "Pesta Bolon". Meski matahari bersinar terik, semangat Febby yang bersama Sadro Tobing menjadi pengisi acara sekaligus MC tak mengendur.
Dari atas panggung utama di Hutabolon, keindahan Danau Toba berlatar belakang pulau memang terlihat jelas. Febby mengakui sangat mengagumi keindahan alam Pulau Samosir dan Danau Toba.
"Saya ingin orang suka mengunjungi Danau Toba dan Pulau Samosir," katanya.(kl-53)
Copyright© 1996-2004 SUARA MERDEKA
FEBBY FEBIOLA punya kesan tersendiri tentang Danau Toba dan Pulau Samosir. Sebab, dia memiliki ikatan emosional dengan danau dan pulau itu karena berdarah Batak. Selain itu, keindahan alam tersebut membuat dia selalu ingin kembali ke sana. "Alam di sini indah sekali," ujar pemeran utama sinetron Tersanjung itu di sela-sela pembukaan "Pesta Bolon" di Desa Hutabolon, Parbaba, Pulau Samosir, Sumatera Utara, kemarin. "Selama perjalanan darat dari Medan ke Tiba, saya selalu mampir-mampir. Wah, itu pengalaman luar biasa," ujar Febby dengan mata berbinar.
Febby yang berkebaya merah tampak sangat menikmati rangkaian acara "Pesta Bolon". Meski matahari bersinar terik, semangat Febby yang bersama Sadro Tobing menjadi pengisi acara sekaligus MC tak mengendur.
Dari atas panggung utama di Hutabolon, keindahan Danau Toba berlatar belakang pulau memang terlihat jelas. Febby mengakui sangat mengagumi keindahan alam Pulau Samosir dan Danau Toba.
"Saya ingin orang suka mengunjungi Danau Toba dan Pulau Samosir," katanya.(kl-53)
Copyright© 1996-2004 SUARA MERDEKA
Samosir Ukir Tiga Rekor Catur
Sumber: BeritaSore.com – 9 Juli 2007 | 13:57 WIB
SAMOSIR (Berita): Kabupaten Samosir Sumatera Utara (Sumut), kini tak lagi hanya terkenal dengan keindahan panorama alam dan perairan Danau Toba-nya, tapi juga menjadi tempat bersejarah bagi insan catur di tanah air, karena di daerah tersebut dipecahkan tiga rekor catur sekaligus yang tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Tiga rekor tersebut pecah dalam dalam hajatan bertajuk Festival Catur Samosir (FCS) 2007, yang merupakan bagian dari pelaksanaan Pesta Bolon 2007, akhir pekan kemarin di halaman Kantor Bupati Samosir di Pangururan.
Pada pelaksanaan yang digelar kerjasama Panpel Pesta Bolon dengan PB Percasi, PT PLN Persero, didukung Pemprop Sumut, Pemkab Samosir dan Pengprop Percasi Sumut, tercatat tiga rekor yang selama ini belum pernah terjadi di tanah air.
Ketiga rekor tersebut, kata Direktur MURI Paulus Pangka, yakni catur simultan dengan pesimultan bergelar internasional terbanyak (10 pecatur GM Utut Adianto, GM Edhi Handoko, GM Susanto Megaranto, GM Ardiansyah, GM Cerdas Barus, MI Salor Sitanggang, MI Ivan Situru, MI Taufik Halay, MF Sebastian Simanjuntak dan MIW Irenen Kharisma).
Selain itu juga pecah rekor, catur simultan dengan pesimultan pecatur wanita bergelar Master Nasional terbanyak (MIW Lisa Lumondong, MNW Tuty Rahayu Sinuhaji, MNW Wita Rahayu, MNW Stefani Dian Chery dan MNW Chelsea Monica Sihite). Rekor terakhir yakni, catur simultan dengan jumlah peserta terbanyak (300 orang) dan jumlah pesimultan terbanyak (15 orang).
Piagam Rekor MURI selanjutnya diserahkan masing-masing kepada Dirut PT PLN Persero diwakili Sungguh Anwar Aritonang (Direktur Niaga dan Pelayanan PLN Persero Kantor Pusat), Ketua Umum PB Percasi diwakili Sekjen PB Percasi Heri Jaya Pahlawan dan Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon.
Sungguh Anwar dalam kesempatan tersebut menyatakan gembira, pihaknya turut berperan dalam penciptaan rekor baru catur nasional ini. Khusus kepada warga Samosir, ia berharap, even ini kian memotifasi masyarakat di sana sehingga Samosir melahirkan pecatur andal di masa mendatang.
Hal senada dikemukakan Ketua Umum PB Percasi Edi Widiono Suwondo dalam sambutan tertulis dibacakan Sekjen Hery Jaya Pahlawan. Propinsi Sumut, khususnya Kabupaten Samosir, tercatat sebagai salah satu basis catur nasional. Karenanya, ia mengharapkan dari kabupaten tersebut nantinya lahir pengganti MI Salor Sitanggang yang merupakan pecatur andal asal daerah Batak.
Maestro catur nasional GM Utut Adianto pada acara yang turut dihadiri Ketua Punguan Simbolon Dohot Boruna Effendi Muara Sakti Simbolon, Ketua Panpel Pesta Bolon Raden Simbolon, GM PLN Kitsu (Pembangkitan Sumut) Albert Pangaribuan mewakili GM PLN Wilayah Sumut Ir Supriyanto, Ketua Panpel FCS 2007 J Ompusungu yang juga Manejer SDM PLN Kitsu, Humas PLN Kitsu Marodjahan Batubara, M Jamil, Ketua Bidang Pembinaan Percasi Sumut Perry Iskandar dan undangan lainnya, juga mengakui, Sumut termasuk Samosir memiliki pecatur andal. Hanya saja mereka umumnya masih mengandalkan bakat alam, hal ini sudah tidak masanya lagi. (irm)
Artikel dalam kategori : Sport
SAMOSIR (Berita): Kabupaten Samosir Sumatera Utara (Sumut), kini tak lagi hanya terkenal dengan keindahan panorama alam dan perairan Danau Toba-nya, tapi juga menjadi tempat bersejarah bagi insan catur di tanah air, karena di daerah tersebut dipecahkan tiga rekor catur sekaligus yang tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Tiga rekor tersebut pecah dalam dalam hajatan bertajuk Festival Catur Samosir (FCS) 2007, yang merupakan bagian dari pelaksanaan Pesta Bolon 2007, akhir pekan kemarin di halaman Kantor Bupati Samosir di Pangururan.
Pada pelaksanaan yang digelar kerjasama Panpel Pesta Bolon dengan PB Percasi, PT PLN Persero, didukung Pemprop Sumut, Pemkab Samosir dan Pengprop Percasi Sumut, tercatat tiga rekor yang selama ini belum pernah terjadi di tanah air.
Ketiga rekor tersebut, kata Direktur MURI Paulus Pangka, yakni catur simultan dengan pesimultan bergelar internasional terbanyak (10 pecatur GM Utut Adianto, GM Edhi Handoko, GM Susanto Megaranto, GM Ardiansyah, GM Cerdas Barus, MI Salor Sitanggang, MI Ivan Situru, MI Taufik Halay, MF Sebastian Simanjuntak dan MIW Irenen Kharisma).
Selain itu juga pecah rekor, catur simultan dengan pesimultan pecatur wanita bergelar Master Nasional terbanyak (MIW Lisa Lumondong, MNW Tuty Rahayu Sinuhaji, MNW Wita Rahayu, MNW Stefani Dian Chery dan MNW Chelsea Monica Sihite). Rekor terakhir yakni, catur simultan dengan jumlah peserta terbanyak (300 orang) dan jumlah pesimultan terbanyak (15 orang).
Piagam Rekor MURI selanjutnya diserahkan masing-masing kepada Dirut PT PLN Persero diwakili Sungguh Anwar Aritonang (Direktur Niaga dan Pelayanan PLN Persero Kantor Pusat), Ketua Umum PB Percasi diwakili Sekjen PB Percasi Heri Jaya Pahlawan dan Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon.
Sungguh Anwar dalam kesempatan tersebut menyatakan gembira, pihaknya turut berperan dalam penciptaan rekor baru catur nasional ini. Khusus kepada warga Samosir, ia berharap, even ini kian memotifasi masyarakat di sana sehingga Samosir melahirkan pecatur andal di masa mendatang.
Hal senada dikemukakan Ketua Umum PB Percasi Edi Widiono Suwondo dalam sambutan tertulis dibacakan Sekjen Hery Jaya Pahlawan. Propinsi Sumut, khususnya Kabupaten Samosir, tercatat sebagai salah satu basis catur nasional. Karenanya, ia mengharapkan dari kabupaten tersebut nantinya lahir pengganti MI Salor Sitanggang yang merupakan pecatur andal asal daerah Batak.
Maestro catur nasional GM Utut Adianto pada acara yang turut dihadiri Ketua Punguan Simbolon Dohot Boruna Effendi Muara Sakti Simbolon, Ketua Panpel Pesta Bolon Raden Simbolon, GM PLN Kitsu (Pembangkitan Sumut) Albert Pangaribuan mewakili GM PLN Wilayah Sumut Ir Supriyanto, Ketua Panpel FCS 2007 J Ompusungu yang juga Manejer SDM PLN Kitsu, Humas PLN Kitsu Marodjahan Batubara, M Jamil, Ketua Bidang Pembinaan Percasi Sumut Perry Iskandar dan undangan lainnya, juga mengakui, Sumut termasuk Samosir memiliki pecatur andal. Hanya saja mereka umumnya masih mengandalkan bakat alam, hal ini sudah tidak masanya lagi. (irm)
Artikel dalam kategori : Sport
Pesta Simbolon Dukung Pariwisata
Sumber: Kompas - Senin, 2 Juli 2007
Akses Jalan Menuju Samosir Banyak yang Rusak
Samosir, Kompas - Ribuan warga Samosir dari berbagai daerah menghadiri Pesta Bolon, pesta marga Simbolon, yang diselenggarakan di Desa Parbaba, Kecamatan Pangururan, Pulau Samosir, Minggu (1/7). Pesta marga Simbolon itu selain ajang silaturahmi juga kesempatan mempromosikan wisata Pulau Samosir.
Pesta diselenggarakan di lereng bukit di Desa Perbaba. Panorama keindahan Danau Toba menjadi latar belakang acara ini. Hadir antara lain Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, Gubernur Sumatera Utara Rudolf Pardede, Direktur Utama PT PLN Eddie Widiono, fungsionaris Dewan Pimpinan Pusat PDI-P Panda Nababan, dan Kepala Polda Sumut Irjen Nuruddin Usman.
Ketua Pusat Marga Simbolon Indonesia Effendi MS Simbolon yang juga anggota Komisi I DPR mengatakan, Pesta Bolon merupakan pesta syukuran karena marga Simbolon hingga generasi ke-23 masih tetap eksis. Perayaan dikemas dalam bentuk kegiatan religi, adat, budaya, dan olahraga sekaligus untuk membangkitkan pariwisata Samosir.
Bupati Samosir Mangindar Simbolon menyambut baik acara ini guna mendukung visi Pemerintah Kabupaten Samosir 2010, yakni menjadi kabupaten tujuan wisata di Indonesia. Namun, untuk menjadi daerah tujuan wisata tidak bisa berjalan tanpa perbaikan infrastruktur.
Mangindar mencontohkan, dari 120 kilometer panjang jalan provinsi yang mengelilingi Pulau Samosir, hanya sekitar 57 kilometer yang bisa dilalui. Bahkan, sebagian jalannya masih sempit, tidak bisa dibuat dua arah. Akses jalan masuk ke Samosir melalui Tele, Kabupaten Samosir, juga rusak cukup parah.
Bahkan, Kabupaten Samosir yang berdiri tahun 2004 masih termasuk kabupaten tertinggal akibat kemiskinan. "Jadi, hanya pariwisata yang dapat menjadi andalan kami," kata Mangindar.
Danau Toba yang dikenal sebagai danau terbesar di Asia Tenggara sampai saat ini belum menjadi tujuan wisata. Justru dari danau ini setiap hari dipanen sekitar 20 ton ikan nila untuk diekspor. Fasilitas pendukung Danau Toba sebagai tujuan wisata masih sangat minim.
J Simbolon, warga Hutaginjang, Kecamatan Palipi, mengatakan, meskipun lebih terkesan sebagai seremoni, dia memahami semangat acara ini. "Untuk memajukan pariwisata ini cukup menggugah, meski rasanya masih sesaat. Perlu langkah konkret jangka panjang untuk memajukan ekonomi masyarakat setempat," kata Simbolon.
Pesta Bolon sendiri diselenggarakan hingga 7 Juli dengan berbagai acara dari kesenian, pameran, hingga lomba olahraga. Marga Simbolon adalah marga yang berasal dari Pulau Samosir di Sumatera Utara. Marga suku Batak ini sudah berkembang 23 generasi dengan jumlah sekitar 70.000 keluarga yang tersebar tidak hanya di Indonesia, tetapi ada yang sudah bermukim di luar negeri. Namun, hanya sebagian marga Simbolon dari luar negeri yang datang. (wsi)
Akses Jalan Menuju Samosir Banyak yang Rusak
Samosir, Kompas - Ribuan warga Samosir dari berbagai daerah menghadiri Pesta Bolon, pesta marga Simbolon, yang diselenggarakan di Desa Parbaba, Kecamatan Pangururan, Pulau Samosir, Minggu (1/7). Pesta marga Simbolon itu selain ajang silaturahmi juga kesempatan mempromosikan wisata Pulau Samosir.
Pesta diselenggarakan di lereng bukit di Desa Perbaba. Panorama keindahan Danau Toba menjadi latar belakang acara ini. Hadir antara lain Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, Gubernur Sumatera Utara Rudolf Pardede, Direktur Utama PT PLN Eddie Widiono, fungsionaris Dewan Pimpinan Pusat PDI-P Panda Nababan, dan Kepala Polda Sumut Irjen Nuruddin Usman.
Ketua Pusat Marga Simbolon Indonesia Effendi MS Simbolon yang juga anggota Komisi I DPR mengatakan, Pesta Bolon merupakan pesta syukuran karena marga Simbolon hingga generasi ke-23 masih tetap eksis. Perayaan dikemas dalam bentuk kegiatan religi, adat, budaya, dan olahraga sekaligus untuk membangkitkan pariwisata Samosir.
Bupati Samosir Mangindar Simbolon menyambut baik acara ini guna mendukung visi Pemerintah Kabupaten Samosir 2010, yakni menjadi kabupaten tujuan wisata di Indonesia. Namun, untuk menjadi daerah tujuan wisata tidak bisa berjalan tanpa perbaikan infrastruktur.
Mangindar mencontohkan, dari 120 kilometer panjang jalan provinsi yang mengelilingi Pulau Samosir, hanya sekitar 57 kilometer yang bisa dilalui. Bahkan, sebagian jalannya masih sempit, tidak bisa dibuat dua arah. Akses jalan masuk ke Samosir melalui Tele, Kabupaten Samosir, juga rusak cukup parah.
Bahkan, Kabupaten Samosir yang berdiri tahun 2004 masih termasuk kabupaten tertinggal akibat kemiskinan. "Jadi, hanya pariwisata yang dapat menjadi andalan kami," kata Mangindar.
Danau Toba yang dikenal sebagai danau terbesar di Asia Tenggara sampai saat ini belum menjadi tujuan wisata. Justru dari danau ini setiap hari dipanen sekitar 20 ton ikan nila untuk diekspor. Fasilitas pendukung Danau Toba sebagai tujuan wisata masih sangat minim.
J Simbolon, warga Hutaginjang, Kecamatan Palipi, mengatakan, meskipun lebih terkesan sebagai seremoni, dia memahami semangat acara ini. "Untuk memajukan pariwisata ini cukup menggugah, meski rasanya masih sesaat. Perlu langkah konkret jangka panjang untuk memajukan ekonomi masyarakat setempat," kata Simbolon.
Pesta Bolon sendiri diselenggarakan hingga 7 Juli dengan berbagai acara dari kesenian, pameran, hingga lomba olahraga. Marga Simbolon adalah marga yang berasal dari Pulau Samosir di Sumatera Utara. Marga suku Batak ini sudah berkembang 23 generasi dengan jumlah sekitar 70.000 keluarga yang tersebar tidak hanya di Indonesia, tetapi ada yang sudah bermukim di luar negeri. Namun, hanya sebagian marga Simbolon dari luar negeri yang datang. (wsi)
Pesta Bolon - Sarana Memajukan Kepariwisataan Samosir
Sumber: Silaban.net – Selasa, 10 Juli 2007
Kategori: Bona Pasogit Kini, Kegiatan, Wisata || Kontributor: Charly Silaban
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik mengatakan, Pesta Bolon Sedunia yang digelar secara besar-besaran selama sepekan di Desa Siopat Sosor Parbaba, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, harus dijadikan sarana memajukan pembangunan di Kabupaten Samosir, khususnya pembangunan kepariwisataan yang potensinya sangat besar di Samosir.
Menbudpar mengatakan itu beberapa saat seusai dianugerahi marga Simbolon oleh Ketua Umum Marga Simbolon, Effendi Muara Sakti Simbolon, Selasa (3/7) lalu, di Pangururan, Samosir, Sumut. Jero Wacik mengunjungi Pesta Bolon Sedunia itu menggunakan pesawat Helikopter dari Bandar Udara Polonia, Medan. Setelah itu, sehabis makan malam di Tomok, menggunakan angkutan darat dan feri dari Samosir menyeberangi Danau Toba ke Parapat, dan tiba di Medan pada Rabu dini hari. Beberapa saat kemudian Menbudpar terbang ke Jakarta.
Pesta Bolon itu sendiri dibuka secara resmi sehari sebelumnya, 2 Juli 2007, oleh Menteri Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) Purnomo Yusgiantoro. Menteri ESDM, seperti halnya Menbudpar Jero Wacik, juga dinobatkan sebagai tokoh baru bermarga Simbolon.
Ikut menyaksikan jalannya upacara adat pemberian marga Simbolon kepada Purnomo Yusgiantoro sejumlah pejabat teras di Sumut, antara lain Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan, Gubernur Sumatera Utara Drs Rudolf Pardede, anggota DPR-RI Panda Nababan, Kapoldasu Sumut Irjen Pol Nuruddin Usman, serta Dan Lanud Medan.
Masih ada satu menteri lagi yang pada Pesta Bolon itu dinobatkan sebagai tokoh baru Simbolon. Menteri dimaksud adalah Erman Suparno, Menteri Tenaga Kerja.
Ketika ditanya apa arti Simbolon yang diberikan warga masyarakat bermarga Simbolon di Samosir, Menteri Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa dirinya harus ikut memperhatikan pertumbuhan pembangunan di Samosir. Pengakuan serupa juga diungkapkan Erman Suparno.
Sesaat setelah dianugerahi marga Simbolon, Mennaker meresmikan pembangunan Balai Latihan Kerja Samosir. “Potensi pembangunan di Samosir besar sekali, terutama sektor kepariwisataan. Tetapi, berbagai keterbatasan telah menyebabkan laju pertumbuhan pembangunan di Samosir jadi lamban. Karena itu, saya senang diberi marga Simbolon agar saya ikut punya andil memajukan Samosir,” ujar Menteri ESDM itu. “Kehadiran Balai Latihan Kerja yang saya resmikan, sasaran utamanya adalah membantu daerah Samosir keluar dari keterbelakangannya. Saya yakin, jika Samosir memiliki SDM siap pakai dalam jumlah cukup, maka keinginan masyarakat melihat Kabupaten Samosir maju hanyalah soal waktu saja,” ujar Erman Suparno.
Pesta Bolon itu, menurut Bupati Samosir, Ir Mangindar Simbolon, merupakan program Maduma dan Martabe, sehingga diharapkan menjadi alat pemersatu, khususnya bagi marga Simbolon. Juga diharapkan, pemberian marga kepada sejumlah pejabat setingkat menteri akan berdampak ke arah perubahan pembangunan di Samosir.
Upacara adat tersebut mendapat respons luar biasa dari masyarakat setempat. Terbukti sedikitnya 5.000-an warga Samosir tumplek menyaksikan jalannya acara yang digelar, termasuk menyimak atraksi terjun payung yang dilakukan para penerjun pilihan dari TNI-AU. Gubernur Sumatera Utara pada kesempatan itu mengharapkan, marga lain juga dapat menggelar acara serupa yang sifatnya mendorong percepatan pembangunan di Samosir.
Di Kabupaten Samosir saat ini terdapat sekitar 72 marga masyarakat Batak, di antaranya marga Sidabutar, Sitanggang, Naibaho, dan Nadeak.
“Potensi wisata Samosir, contohnya, kalau diolah secara profesional, bisa membuat daerah ini lekas berkembang, apalagi daerah ini dikelilingi Danau Toba yang menarik sekali,” ujar Gubernur Sumut.
Menbudpar juga berkeyakinan sama. Kepada Suara Karya, pria kelahiran Singaraja, Bali, tahun 1949 ini berjanji membantu percepatan pembangunan kepariwisataan Samosir. “Minimal bantuan pemikiran mengenai penanganan wisata bisa saya berikan,” ujarnya. Bantuan alat kesenian seperti gondang juga akan diprioritaskan.
Jero Wacik menilai alam Samosir yang dikitari perairan Danau Toba, tarian khas masyarakat Tor-tor Mangalahat Horbo yang hidup di kalangan warga Simbolon, dan makam-makam leluhur serta tetua adat yang dibangun dalam arsitek khas Samosir memberikan daya tarik tersendiri.
“Feri-feri yang tiap pergantian jam mengangkut wisatawan dari dan ke Samosir-Tomok-Parapat juga harus diperbagus tampilannya. Musik khas Batak harus mendominasi hiburan di lokasi wisata. Selain itu, ragam suvenir juga harus disiapkan seunik mungkin supaya wisatawan betah berlama-lama di Samosir,” ujar Jero Wacik. Ia menambahkan, dalam rangka mempercepat pembangunan di sekitar Samosir, Menbudpar juga akan menanyakan kepada menteri terkait di Jakarta tentang rencana mewujudkan pembangunan Jalan Tol Deli Serdang-Simalungun dan lapangan terbang di sekitar Simalungun.
Dua bangunan itu dinilai strategis dan mendesak karena bisa memperpendek jarak tempuh wisatawan yang akan menikmati objek wisata di Parapat, Samosir, dan Tomok. Selama ini, warga kota Medan yang ingin melancong ke Parapat-Samosir-Tomok, misalnya, harus menggunakan jalan darat 4 hingga 5 jam jika menggunakan angkutan umum, kemudian menggunakan feri lagi selama 1 jam dari Pelabuhan Feri Parapat ke Samosir.
Sumber : (Ami Herman) Suara Karya Online
[SB] Tags : Pesta Bolon, Samosir, Suara Karya Online
Kategori: Bona Pasogit Kini, Kegiatan, Wisata || Kontributor: Charly Silaban
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik mengatakan, Pesta Bolon Sedunia yang digelar secara besar-besaran selama sepekan di Desa Siopat Sosor Parbaba, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, harus dijadikan sarana memajukan pembangunan di Kabupaten Samosir, khususnya pembangunan kepariwisataan yang potensinya sangat besar di Samosir.
Menbudpar mengatakan itu beberapa saat seusai dianugerahi marga Simbolon oleh Ketua Umum Marga Simbolon, Effendi Muara Sakti Simbolon, Selasa (3/7) lalu, di Pangururan, Samosir, Sumut. Jero Wacik mengunjungi Pesta Bolon Sedunia itu menggunakan pesawat Helikopter dari Bandar Udara Polonia, Medan. Setelah itu, sehabis makan malam di Tomok, menggunakan angkutan darat dan feri dari Samosir menyeberangi Danau Toba ke Parapat, dan tiba di Medan pada Rabu dini hari. Beberapa saat kemudian Menbudpar terbang ke Jakarta.
Pesta Bolon itu sendiri dibuka secara resmi sehari sebelumnya, 2 Juli 2007, oleh Menteri Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) Purnomo Yusgiantoro. Menteri ESDM, seperti halnya Menbudpar Jero Wacik, juga dinobatkan sebagai tokoh baru bermarga Simbolon.
Ikut menyaksikan jalannya upacara adat pemberian marga Simbolon kepada Purnomo Yusgiantoro sejumlah pejabat teras di Sumut, antara lain Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan, Gubernur Sumatera Utara Drs Rudolf Pardede, anggota DPR-RI Panda Nababan, Kapoldasu Sumut Irjen Pol Nuruddin Usman, serta Dan Lanud Medan.
Masih ada satu menteri lagi yang pada Pesta Bolon itu dinobatkan sebagai tokoh baru Simbolon. Menteri dimaksud adalah Erman Suparno, Menteri Tenaga Kerja.
Ketika ditanya apa arti Simbolon yang diberikan warga masyarakat bermarga Simbolon di Samosir, Menteri Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa dirinya harus ikut memperhatikan pertumbuhan pembangunan di Samosir. Pengakuan serupa juga diungkapkan Erman Suparno.
Sesaat setelah dianugerahi marga Simbolon, Mennaker meresmikan pembangunan Balai Latihan Kerja Samosir. “Potensi pembangunan di Samosir besar sekali, terutama sektor kepariwisataan. Tetapi, berbagai keterbatasan telah menyebabkan laju pertumbuhan pembangunan di Samosir jadi lamban. Karena itu, saya senang diberi marga Simbolon agar saya ikut punya andil memajukan Samosir,” ujar Menteri ESDM itu. “Kehadiran Balai Latihan Kerja yang saya resmikan, sasaran utamanya adalah membantu daerah Samosir keluar dari keterbelakangannya. Saya yakin, jika Samosir memiliki SDM siap pakai dalam jumlah cukup, maka keinginan masyarakat melihat Kabupaten Samosir maju hanyalah soal waktu saja,” ujar Erman Suparno.
Pesta Bolon itu, menurut Bupati Samosir, Ir Mangindar Simbolon, merupakan program Maduma dan Martabe, sehingga diharapkan menjadi alat pemersatu, khususnya bagi marga Simbolon. Juga diharapkan, pemberian marga kepada sejumlah pejabat setingkat menteri akan berdampak ke arah perubahan pembangunan di Samosir.
Upacara adat tersebut mendapat respons luar biasa dari masyarakat setempat. Terbukti sedikitnya 5.000-an warga Samosir tumplek menyaksikan jalannya acara yang digelar, termasuk menyimak atraksi terjun payung yang dilakukan para penerjun pilihan dari TNI-AU. Gubernur Sumatera Utara pada kesempatan itu mengharapkan, marga lain juga dapat menggelar acara serupa yang sifatnya mendorong percepatan pembangunan di Samosir.
Di Kabupaten Samosir saat ini terdapat sekitar 72 marga masyarakat Batak, di antaranya marga Sidabutar, Sitanggang, Naibaho, dan Nadeak.
“Potensi wisata Samosir, contohnya, kalau diolah secara profesional, bisa membuat daerah ini lekas berkembang, apalagi daerah ini dikelilingi Danau Toba yang menarik sekali,” ujar Gubernur Sumut.
Menbudpar juga berkeyakinan sama. Kepada Suara Karya, pria kelahiran Singaraja, Bali, tahun 1949 ini berjanji membantu percepatan pembangunan kepariwisataan Samosir. “Minimal bantuan pemikiran mengenai penanganan wisata bisa saya berikan,” ujarnya. Bantuan alat kesenian seperti gondang juga akan diprioritaskan.
Jero Wacik menilai alam Samosir yang dikitari perairan Danau Toba, tarian khas masyarakat Tor-tor Mangalahat Horbo yang hidup di kalangan warga Simbolon, dan makam-makam leluhur serta tetua adat yang dibangun dalam arsitek khas Samosir memberikan daya tarik tersendiri.
“Feri-feri yang tiap pergantian jam mengangkut wisatawan dari dan ke Samosir-Tomok-Parapat juga harus diperbagus tampilannya. Musik khas Batak harus mendominasi hiburan di lokasi wisata. Selain itu, ragam suvenir juga harus disiapkan seunik mungkin supaya wisatawan betah berlama-lama di Samosir,” ujar Jero Wacik. Ia menambahkan, dalam rangka mempercepat pembangunan di sekitar Samosir, Menbudpar juga akan menanyakan kepada menteri terkait di Jakarta tentang rencana mewujudkan pembangunan Jalan Tol Deli Serdang-Simalungun dan lapangan terbang di sekitar Simalungun.
Dua bangunan itu dinilai strategis dan mendesak karena bisa memperpendek jarak tempuh wisatawan yang akan menikmati objek wisata di Parapat, Samosir, dan Tomok. Selama ini, warga kota Medan yang ingin melancong ke Parapat-Samosir-Tomok, misalnya, harus menggunakan jalan darat 4 hingga 5 jam jika menggunakan angkutan umum, kemudian menggunakan feri lagi selama 1 jam dari Pelabuhan Feri Parapat ke Samosir.
Sumber : (Ami Herman) Suara Karya Online
[SB] Tags : Pesta Bolon, Samosir, Suara Karya Online
Pesta Bolon Meriah, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro Diberi Marga Simbolon
Sumber: HarianSIB.com – 2 Juli 2007
Posted in Marsipature Hutanabe by Redaksi on Juli 2nd, 2007
Samosir (SIB)
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro diberi marga Simbolon dalam pesta bolon di Parbaba Samosir, Minggu (1/7). Dengan bangga Menteri-pun mengaku sudah mendapat gelar raja Simbolon setelah memakai seperangkat pakaian adat lengkap dengan pisau halasan dan tongkat tunggal panaluan.
“Melalui pesta bolon ini mari kita galakkan olah raga tradisional sehingga dapat menunjang pengembangan pariwisata di Samosir. Jauh-jauh saya kemari akhirnya saya jadi raja Simbolon. Kalau di Jawa tidak mungkin saya diangkat jadi raja Jawa”, ujar Menteri sembari berkelakar.
Ketua Umum Punguan Simbolon se-Indonesia Drs Effendi MS Simbolon dalam kesempatan itu menjelaskan makna pesta syukuran Simbolon itu. Tidak lupa Effendi mengucapkan terimakasih kepada DANLANUD, KSAL, dan KSAU atas perhatiannya untuk pesta bolon itu.
Pesta bolon sebagai syukuran marga Simbolon itu dihadiri Gubsu Drs Rudolf Pardede, Kapoldasu Irjen Nurudin Usman, Ketua Komisi VII DPR Agusman Effendi, Dirut PT PLN Edy Adiono, Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon, Ketua DPRD Jhony Naibaho, Jend (Purn) Luhut Panjaitan, Panda Nababan dan beberapa undangan lainnya seperti ketua Simbolon Suhutnihuta Medan JR Simbolon SMH AS, juga hadir Ketua Umum PGI Wil.Sumut yang juga Sekjen HKBP Pdt WTP Simarmata MA sekaligus memimpin ibadah kebaktian raya.
Dihadiri sekira 3000 orang, pesta bolon semakin semarak dan meriah saat 15 penerjun payung mendarat tepat di tengah lapangan pesta bolon di Parbaba Samosir membawa bendera merah putih dan bendera Punguan Simbolon, Boru, Bere Se-Indonesia. (T12/x)
This entry was posted on Senin, Juli 2nd, 2007 at 7:27 am and is filed under Marsipature Hutanabe. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Posted in Marsipature Hutanabe by Redaksi on Juli 2nd, 2007
Samosir (SIB)
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro diberi marga Simbolon dalam pesta bolon di Parbaba Samosir, Minggu (1/7). Dengan bangga Menteri-pun mengaku sudah mendapat gelar raja Simbolon setelah memakai seperangkat pakaian adat lengkap dengan pisau halasan dan tongkat tunggal panaluan.
“Melalui pesta bolon ini mari kita galakkan olah raga tradisional sehingga dapat menunjang pengembangan pariwisata di Samosir. Jauh-jauh saya kemari akhirnya saya jadi raja Simbolon. Kalau di Jawa tidak mungkin saya diangkat jadi raja Jawa”, ujar Menteri sembari berkelakar.
Ketua Umum Punguan Simbolon se-Indonesia Drs Effendi MS Simbolon dalam kesempatan itu menjelaskan makna pesta syukuran Simbolon itu. Tidak lupa Effendi mengucapkan terimakasih kepada DANLANUD, KSAL, dan KSAU atas perhatiannya untuk pesta bolon itu.
Pesta bolon sebagai syukuran marga Simbolon itu dihadiri Gubsu Drs Rudolf Pardede, Kapoldasu Irjen Nurudin Usman, Ketua Komisi VII DPR Agusman Effendi, Dirut PT PLN Edy Adiono, Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon, Ketua DPRD Jhony Naibaho, Jend (Purn) Luhut Panjaitan, Panda Nababan dan beberapa undangan lainnya seperti ketua Simbolon Suhutnihuta Medan JR Simbolon SMH AS, juga hadir Ketua Umum PGI Wil.Sumut yang juga Sekjen HKBP Pdt WTP Simarmata MA sekaligus memimpin ibadah kebaktian raya.
Dihadiri sekira 3000 orang, pesta bolon semakin semarak dan meriah saat 15 penerjun payung mendarat tepat di tengah lapangan pesta bolon di Parbaba Samosir membawa bendera merah putih dan bendera Punguan Simbolon, Boru, Bere Se-Indonesia. (T12/x)
This entry was posted on Senin, Juli 2nd, 2007 at 7:27 am and is filed under Marsipature Hutanabe. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Menteri Purnomo Diberi Marga Simbolon
Sumber: bataknews.wordpress.com – 2 Juli 2007
2 Juli 2007 in Batak, Berita, Budaya
[jarar siahaan; bataknews; selamat datang, lae purnomo]
Purnomo Yusgiantoro, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, hari Minggu kemarin ditabalkan sebagai marga Simbolon dalam sebuah acara adat di Kabupaten Samosir, Sumut.
Purnomo Yusgiantoro, orang Jawa kelahiran Semarang, “Mulai hari ini mendapatkan Marga Simbolon jadi Purnomo Yusgiantoro Simbolon,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Punguan Simbolon Dohot Boruna Se Indonesia, Effendi Muara Sakti Simbolon, pada “Pesta Bolon” di Desa Huta Bolon Parbaba, Pulau Samosir, seperti dikutip BatakNews dari Antara.
Mengenakan kain ulos, topi Batak, memegang tongkat kerajaan dan pedang Batak, Purnomo Yusgiantoro melambaikan tangan pada ribuan warga keluarga besar Simbolon. Lambaian tangan Purnomo Yusgiantoro mendapatkan sambutan tepuk tangan meriah ribuan warga Samosir.
“Terima kasih saya dapat Raja Simbolon. Kalau di Jawa saya tidak akan bisa dapat (gelar) Raja Jawa, tapi di Samosir ini saya dapat Raja Simbolon,” kata Purnomo Yusgiantoro dalam pidatonya.
Menurut Purnomo acara akbar “Pesta Bolon” selama sepekan ini patut mendapatkan penghargaan dari pemerintah RI. Perhelatan akbar itu dinilainya akan memberikan dampak positif bagi pengembangan pariwisata di Danau Toba dan Pulau Samosir.
“Saya telah melaporkan acara ini kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan beliau menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya,” kata Purnomo.
Purnomo secara pribadi juga mengucapkan terima kasih kepada warga Samosir khususnya marga Simbolon. Marga Simbolon, tambah Purnomo, merupakan salah satu marga yang besar pada komunitas Batak. Karena itu ia merasa mendapatkan kehormatan yang tinggi dengan pemberian gelar marga tersebut.
[www.blogberita.com]
________________________________________
7 Replies
1. batakusa
2 Juli 2007 at 6:36 am
selamat bergabung dalam keluarga besar batak, pak Purnomo. Mudah2an tidak hanya marga simbolon yang kebagian “proyek”
2. mrlekig
2 Juli 2007 at 7:46 am
ikut mengucapkan selamat buat pak menteri, diberi gelar brarti juga diberi kepercayaan utk menjaga nama baik gelar tersebut..
3. sahat
2 Juli 2007 at 8:32 am
Pak Purnomo selamat datang dikomunitas Batak , semoga dengan kehadiran Bapak bisa berfungsi kepada Orang Batak dan Tanah Batak.
4. Binner
2 Juli 2007 at 9:22 am
Selamat Bapa Tua Purnomo Simbolon, saya orang batak bangga dengan kesediaan bapak menjadi salah satu anggota Pomparan Raja Parna.
5. JoeS
2 Juli 2007 at 4:17 pm
Selamat Pak Purnomo Yusgiantoro Simbolon; semoga menambah kekuatan dan semangat Bapak menyelesaikan urusan lumpur lapindo dengan cepat dan adil.
6. jaysam
2 Juli 2007 at 8:19 pm
welcome on Batak zone
7. Fendi Sinaga
3 Juli 2007 at 2:24 am
Welcome to komunitas orang batak ale amang boru Purnomo..
Parrohahon otik huta ni oppung ta on.
Ale parlapo, bahen hamu jo tuak takkasan tu amang borutta on..
Surathon hamu ma jolo di buku utang i, paima manjomur eme..
ai ndang boi be marutang lae, alana utang muna 2 taon nasalpu i ndang lunas dope.
2 Juli 2007 in Batak, Berita, Budaya
[jarar siahaan; bataknews; selamat datang, lae purnomo]
Purnomo Yusgiantoro, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, hari Minggu kemarin ditabalkan sebagai marga Simbolon dalam sebuah acara adat di Kabupaten Samosir, Sumut.
Purnomo Yusgiantoro, orang Jawa kelahiran Semarang, “Mulai hari ini mendapatkan Marga Simbolon jadi Purnomo Yusgiantoro Simbolon,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Punguan Simbolon Dohot Boruna Se Indonesia, Effendi Muara Sakti Simbolon, pada “Pesta Bolon” di Desa Huta Bolon Parbaba, Pulau Samosir, seperti dikutip BatakNews dari Antara.
Mengenakan kain ulos, topi Batak, memegang tongkat kerajaan dan pedang Batak, Purnomo Yusgiantoro melambaikan tangan pada ribuan warga keluarga besar Simbolon. Lambaian tangan Purnomo Yusgiantoro mendapatkan sambutan tepuk tangan meriah ribuan warga Samosir.
“Terima kasih saya dapat Raja Simbolon. Kalau di Jawa saya tidak akan bisa dapat (gelar) Raja Jawa, tapi di Samosir ini saya dapat Raja Simbolon,” kata Purnomo Yusgiantoro dalam pidatonya.
Menurut Purnomo acara akbar “Pesta Bolon” selama sepekan ini patut mendapatkan penghargaan dari pemerintah RI. Perhelatan akbar itu dinilainya akan memberikan dampak positif bagi pengembangan pariwisata di Danau Toba dan Pulau Samosir.
“Saya telah melaporkan acara ini kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan beliau menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya,” kata Purnomo.
Purnomo secara pribadi juga mengucapkan terima kasih kepada warga Samosir khususnya marga Simbolon. Marga Simbolon, tambah Purnomo, merupakan salah satu marga yang besar pada komunitas Batak. Karena itu ia merasa mendapatkan kehormatan yang tinggi dengan pemberian gelar marga tersebut.
[www.blogberita.com]
________________________________________
7 Replies
1. batakusa
2 Juli 2007 at 6:36 am
selamat bergabung dalam keluarga besar batak, pak Purnomo. Mudah2an tidak hanya marga simbolon yang kebagian “proyek”
2. mrlekig
2 Juli 2007 at 7:46 am
ikut mengucapkan selamat buat pak menteri, diberi gelar brarti juga diberi kepercayaan utk menjaga nama baik gelar tersebut..
3. sahat
2 Juli 2007 at 8:32 am
Pak Purnomo selamat datang dikomunitas Batak , semoga dengan kehadiran Bapak bisa berfungsi kepada Orang Batak dan Tanah Batak.
4. Binner
2 Juli 2007 at 9:22 am
Selamat Bapa Tua Purnomo Simbolon, saya orang batak bangga dengan kesediaan bapak menjadi salah satu anggota Pomparan Raja Parna.
5. JoeS
2 Juli 2007 at 4:17 pm
Selamat Pak Purnomo Yusgiantoro Simbolon; semoga menambah kekuatan dan semangat Bapak menyelesaikan urusan lumpur lapindo dengan cepat dan adil.
6. jaysam
2 Juli 2007 at 8:19 pm
welcome on Batak zone
7. Fendi Sinaga
3 Juli 2007 at 2:24 am
Welcome to komunitas orang batak ale amang boru Purnomo..
Parrohahon otik huta ni oppung ta on.
Ale parlapo, bahen hamu jo tuak takkasan tu amang borutta on..
Surathon hamu ma jolo di buku utang i, paima manjomur eme..
ai ndang boi be marutang lae, alana utang muna 2 taon nasalpu i ndang lunas dope.
Febi Febiola dan Samosir
Sumber: ANTARA News – 2 Juli 2007 01:27
Toba, Samosir (ANTARA News) - Bagi artis Febi Febiola, Danau Toba dan Pulau Samosir memiliki kesan sendiri. Selain lantaran memiliki ikatan emosional, sebagai artis berdarah Batak, namun keindahan alam membuatnya selalu ingin kembali.
"Di sini alamnya indah sekali," kata pemeran utama sinetron "Tersanjung", Febi Febiola di sela-sela pembukaan "Pesta Bolon" di desa Huta Bolon, Parbaba di Pulau Samosir, Minggu.
Febi yang mengaku telah berulang kali datang ke Danau Toba dan Pulau Samosir namun tetap saja selalu ingin kembali.
"Selama perjalanan darat dari Medan ke sini dengan mampir-mampir... wah itu pengalaman yang luar biasa," kata Febi Febiola, yang tampak berbinar.
Febi yang mengenakan pakaian kebaya warna merah terlihat sangat menikmati rangkaian acara "Pesta Bolon". Meskipun matahari bersinar terik, tak mengurangi semangat Febi yang bersama Sadro Tobing menjadi salah satu pengisi acara sekaligus MC.
Dari atas panggung utama pelaksanaan "Pesta Bolon" yang dipusatkan di desa Huta Bolon, Parbaba, indahnya danau Toba dengan latar belakang Pulau terlihat dengan jelas.
Febi mengaku sangat mengagumi keindahan alam Pulau Samosir dan Danau Tobanya. Danau air tawar terbesar di dunia tersebut memiliki luas 110.260 hektar dan berada di ketinggian 1.000 meter di atas laut.
"Kita ingin orang suka mengunjungi Danau Toba dan Pulau Samosirnya," kata Febi, yang terlihat bersemangat.
Bagi Febi Febiola slogan "Visit Samosir 2007" agaknya bukan sekedar slogan, namun benar-benar telah dilakukannya. (*)
Toba, Samosir (ANTARA News) - Bagi artis Febi Febiola, Danau Toba dan Pulau Samosir memiliki kesan sendiri. Selain lantaran memiliki ikatan emosional, sebagai artis berdarah Batak, namun keindahan alam membuatnya selalu ingin kembali.
"Di sini alamnya indah sekali," kata pemeran utama sinetron "Tersanjung", Febi Febiola di sela-sela pembukaan "Pesta Bolon" di desa Huta Bolon, Parbaba di Pulau Samosir, Minggu.
Febi yang mengaku telah berulang kali datang ke Danau Toba dan Pulau Samosir namun tetap saja selalu ingin kembali.
"Selama perjalanan darat dari Medan ke sini dengan mampir-mampir... wah itu pengalaman yang luar biasa," kata Febi Febiola, yang tampak berbinar.
Febi yang mengenakan pakaian kebaya warna merah terlihat sangat menikmati rangkaian acara "Pesta Bolon". Meskipun matahari bersinar terik, tak mengurangi semangat Febi yang bersama Sadro Tobing menjadi salah satu pengisi acara sekaligus MC.
Dari atas panggung utama pelaksanaan "Pesta Bolon" yang dipusatkan di desa Huta Bolon, Parbaba, indahnya danau Toba dengan latar belakang Pulau terlihat dengan jelas.
Febi mengaku sangat mengagumi keindahan alam Pulau Samosir dan Danau Tobanya. Danau air tawar terbesar di dunia tersebut memiliki luas 110.260 hektar dan berada di ketinggian 1.000 meter di atas laut.
"Kita ingin orang suka mengunjungi Danau Toba dan Pulau Samosirnya," kata Febi, yang terlihat bersemangat.
Bagi Febi Febiola slogan "Visit Samosir 2007" agaknya bukan sekedar slogan, namun benar-benar telah dilakukannya. (*)
Febby Febiola Tak Pernah Lupa Samosir
Sumber: SuaraKarya-Online.com – Senin, 2 Juli 2007
Senin, 2 Juli 2007
Bagi artis Febby Febiola, Danau Toba dan Pulau Samosir punya kesan tersendiri. Selain karena memiliki ikatan emosional sebagai artis yang berdarah Batak, keindahan alam kedua objek wisata membuatnya selalu ingin kembali. "Di sini alamnya indah sekali, karena itu saya tak pernah melupakan Samosir," kata pemeran utama sinetron "Tersanjung" ini, seperti dikutip Antara di sela-sela pembukaan "Pesta Bolon" di Desa Huta Bolon, Parbaba, Pulau Samosir, Minggu kemarin.
Febby mengaku telah berulang kali datang ke Danau Toba dan Pulau Samosir, namun tetap saja selalu ingin kembali. "Selama perjalanan darat dari Medan ke sini dengan mampir-mampir... wah, itu pengalaman yang luar biasa," kata Febby Febiola dengan berbinar.
Febby yang mengenakan pakaian kebaya warna merah terlihat sangat menikmati rangkaian acara "Pesta Bolon". Meskipun matahari bersinar terik, tak mengurangi semangat Febby yang bersama Sandro Tobing menjadi salah satu pengisi acara sekaligus MC ini.
Dari atas panggung utama pelaksanaan "Pesta Bolon" yang dipusatkan di Desa Huta Bolon, Parbaba, indahnya Danau Toba dengan latar belakang Pulau Samosir terlihat dengan jelas.
Febby mengaku sangat mengagumi keindahan alam Pulau Samosir dan Danau Tobanya. Danau air tawar terbesar di dunia itu luasnya mencapai 110.260 hektare, berada di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. "Aku akan melakukan promosi mengenai Samosir supaya orang makin sering ke Danau Toba dan Pulau Samosir," kata Febby dengan wajah berbinar-binar.
Bagi Febby Febiola, slogan Visit Samosir 2007 bukan sekadar slogan, namun benar-benar telah dilakukannya. Horas, Samosir. (Ami Herman)
Copy Right ©2000 Suara Karya Online
Senin, 2 Juli 2007
Bagi artis Febby Febiola, Danau Toba dan Pulau Samosir punya kesan tersendiri. Selain karena memiliki ikatan emosional sebagai artis yang berdarah Batak, keindahan alam kedua objek wisata membuatnya selalu ingin kembali. "Di sini alamnya indah sekali, karena itu saya tak pernah melupakan Samosir," kata pemeran utama sinetron "Tersanjung" ini, seperti dikutip Antara di sela-sela pembukaan "Pesta Bolon" di Desa Huta Bolon, Parbaba, Pulau Samosir, Minggu kemarin.
Febby mengaku telah berulang kali datang ke Danau Toba dan Pulau Samosir, namun tetap saja selalu ingin kembali. "Selama perjalanan darat dari Medan ke sini dengan mampir-mampir... wah, itu pengalaman yang luar biasa," kata Febby Febiola dengan berbinar.
Febby yang mengenakan pakaian kebaya warna merah terlihat sangat menikmati rangkaian acara "Pesta Bolon". Meskipun matahari bersinar terik, tak mengurangi semangat Febby yang bersama Sandro Tobing menjadi salah satu pengisi acara sekaligus MC ini.
Dari atas panggung utama pelaksanaan "Pesta Bolon" yang dipusatkan di Desa Huta Bolon, Parbaba, indahnya Danau Toba dengan latar belakang Pulau Samosir terlihat dengan jelas.
Febby mengaku sangat mengagumi keindahan alam Pulau Samosir dan Danau Tobanya. Danau air tawar terbesar di dunia itu luasnya mencapai 110.260 hektare, berada di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. "Aku akan melakukan promosi mengenai Samosir supaya orang makin sering ke Danau Toba dan Pulau Samosir," kata Febby dengan wajah berbinar-binar.
Bagi Febby Febiola, slogan Visit Samosir 2007 bukan sekadar slogan, namun benar-benar telah dilakukannya. Horas, Samosir. (Ami Herman)
Copy Right ©2000 Suara Karya Online
Samosir Menyambut Pesta Bolon 2007
Sumber: CyberNews – 16 Desember 2007
Jakarta, CyberNews. Kawasan Samosir menyambut hadirnya Pesta Bolon se-dunia bertema "Visit Samosir 2007" yang diselenggarakan selama sepekan pada 1-7 Juli 2007. Kegiatan ini diarahkan untuk menarik sebanyak-banyaknya turis asing dan domestik.
Ketua Umum Pesta Bolon "Visit Samosir 2007" Raden Simbolon di Jakarta, Jumat (15/12) menjelaskan, kegiatan ini sudah mendapat rekomendasi dari instansi terkait di daerah Sumatra Utara (Sumut), bahkan menjadi agenda tersendiri bagi Pemerintah Provinsi Sumatra Utara.
Pada "Visit Samosir 2007" akan dilaksanakan berbagai kegiatan. Pada 1 Juli dilaksanakan kebaktian bersama, 2 dan 3 Juli acara adat dan empat hari berikutnya (4-7 Juli) pesta rakyat meliputi hiburan, seni budaya tradisional, pertandingan olahraga, dan lain sebagainya.
"Kini sedang disusun acara yang lebih rinci," kata Raden Simbolon, dan menambahkan, pada prinsipnya kegiatan tersebut akan dijadikan sebagai hiburan spektakuler bagi masyarakat, sekaligus sebagai upaya pengembangan pariwisata.
Semua daerah kabupaten yang berada di kawasan Danau Toba akan disertakan, yakni Kabupaten Simalungun, Tanah Karo, Dairi, Toba Samosir (Tobasa), Samosir, Tapanuli Utara (Taput), dan Humbang Hasundutan.
Pihaknya juga akan mengundang semua utusan marga-marga yang ada di kota-kota besar di Indonesia, khususnya dari Ibu Kota Jakarta.
Panitia sedang menjajaki kerja sama dengan perusahaan jasa transportasi, baik pesawat udara, darat, maupun laut. Jika kerja sama terwujud, kemungkinan besar panitia akan memberi fasilitas kepada pengunjung yang akan hadir, seperti diskon ongkos, baik melalui pesawat, kapal laut, maupun angkutan darat. "Namun, seberapa besar diskon yang diberikan masih dalam pembahasan," katanya.
Raden Simbolon bersama jajaran kepanitiaan telah menghadap Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik untuk beraudiensi terkait festival itu. Raden Simbolon didampingi antara lain Richard Simbolon (Ketua Pelaksana) dan Ketua Umum Punguan Simbolon Boru dan Bere se-dunia yang juga anggota DPR Effendi Simbolon.
Saat menerima mereka, Menbudpar Jero Wacik menyatakan dukungan kepada instansi, lembaga, dan organisasi masyarakat yang punya kepedulian untuk pengembangan pariwasata di Indonesia. Apalagi maju-mundurnya pariwisata bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab masyarakat secara keseluruhan.
"Ada 17 instansi pemerintah yang berkaitan dengan pengembangan parisiwisata. Namun partisipasi masyarakat masih sangat dibutuhkan" kata Jero Wacik.
Daerah wisata yang menjadi tujuan utama wisatawan asing ialah Pulau Bali, Jawa, dan Sumatra. Bahkan pariwisata di wilayah Sumatra terhitung potensial karena wilayah ini memiliki sejumlah aset wisata. Persoalannya, potensi di Sumatra masih belum tergarap.
Industri pariwisata, perlu mendapat dukungan di antaranya penyediaan fasilitas dan transportasi.
Kepada panitia penyelenggara Pesta Bolon se-dunia, Jero Wacik mengatakan, keindahan alam Danau Toba, Pulau Samosir terkenal di penjuru dunia, sehingga perlu dikembangkan seoptimal mungkin menjadi Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang bisa diandalkan pada masa mendatang. "Saya sangat mendukung pelaksanaan Pesta Bolon 'Visit Samosir 2007'," katanya.
Apalagi, kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian dari masyarakat terhadap pemerintah untuk mengimplementasikan Inpres 16/2005 tentang Kebijakan Pembangunan Kebudayaaan dan Pariwisata.
Karena itu, disarankan juga agar masyarakat Sumut, khususnya masyarakat di Kawasan Danau Toba tidak menyia-nyiakan kesempatan "Visit Samosir 2007" dengan cara berlaku sopan dan ramah untuk menyambut kedatangan peserta Pesta Bolon tersebut. "Coba upayakan seramah mungkin, terhadap wisatawan yang berkunjung ke daerah itu," katanya.
( ant/Cn08 )
Jakarta, CyberNews. Kawasan Samosir menyambut hadirnya Pesta Bolon se-dunia bertema "Visit Samosir 2007" yang diselenggarakan selama sepekan pada 1-7 Juli 2007. Kegiatan ini diarahkan untuk menarik sebanyak-banyaknya turis asing dan domestik.
Ketua Umum Pesta Bolon "Visit Samosir 2007" Raden Simbolon di Jakarta, Jumat (15/12) menjelaskan, kegiatan ini sudah mendapat rekomendasi dari instansi terkait di daerah Sumatra Utara (Sumut), bahkan menjadi agenda tersendiri bagi Pemerintah Provinsi Sumatra Utara.
Pada "Visit Samosir 2007" akan dilaksanakan berbagai kegiatan. Pada 1 Juli dilaksanakan kebaktian bersama, 2 dan 3 Juli acara adat dan empat hari berikutnya (4-7 Juli) pesta rakyat meliputi hiburan, seni budaya tradisional, pertandingan olahraga, dan lain sebagainya.
"Kini sedang disusun acara yang lebih rinci," kata Raden Simbolon, dan menambahkan, pada prinsipnya kegiatan tersebut akan dijadikan sebagai hiburan spektakuler bagi masyarakat, sekaligus sebagai upaya pengembangan pariwisata.
Semua daerah kabupaten yang berada di kawasan Danau Toba akan disertakan, yakni Kabupaten Simalungun, Tanah Karo, Dairi, Toba Samosir (Tobasa), Samosir, Tapanuli Utara (Taput), dan Humbang Hasundutan.
Pihaknya juga akan mengundang semua utusan marga-marga yang ada di kota-kota besar di Indonesia, khususnya dari Ibu Kota Jakarta.
Panitia sedang menjajaki kerja sama dengan perusahaan jasa transportasi, baik pesawat udara, darat, maupun laut. Jika kerja sama terwujud, kemungkinan besar panitia akan memberi fasilitas kepada pengunjung yang akan hadir, seperti diskon ongkos, baik melalui pesawat, kapal laut, maupun angkutan darat. "Namun, seberapa besar diskon yang diberikan masih dalam pembahasan," katanya.
Raden Simbolon bersama jajaran kepanitiaan telah menghadap Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik untuk beraudiensi terkait festival itu. Raden Simbolon didampingi antara lain Richard Simbolon (Ketua Pelaksana) dan Ketua Umum Punguan Simbolon Boru dan Bere se-dunia yang juga anggota DPR Effendi Simbolon.
Saat menerima mereka, Menbudpar Jero Wacik menyatakan dukungan kepada instansi, lembaga, dan organisasi masyarakat yang punya kepedulian untuk pengembangan pariwasata di Indonesia. Apalagi maju-mundurnya pariwisata bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab masyarakat secara keseluruhan.
"Ada 17 instansi pemerintah yang berkaitan dengan pengembangan parisiwisata. Namun partisipasi masyarakat masih sangat dibutuhkan" kata Jero Wacik.
Daerah wisata yang menjadi tujuan utama wisatawan asing ialah Pulau Bali, Jawa, dan Sumatra. Bahkan pariwisata di wilayah Sumatra terhitung potensial karena wilayah ini memiliki sejumlah aset wisata. Persoalannya, potensi di Sumatra masih belum tergarap.
Industri pariwisata, perlu mendapat dukungan di antaranya penyediaan fasilitas dan transportasi.
Kepada panitia penyelenggara Pesta Bolon se-dunia, Jero Wacik mengatakan, keindahan alam Danau Toba, Pulau Samosir terkenal di penjuru dunia, sehingga perlu dikembangkan seoptimal mungkin menjadi Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang bisa diandalkan pada masa mendatang. "Saya sangat mendukung pelaksanaan Pesta Bolon 'Visit Samosir 2007'," katanya.
Apalagi, kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian dari masyarakat terhadap pemerintah untuk mengimplementasikan Inpres 16/2005 tentang Kebijakan Pembangunan Kebudayaaan dan Pariwisata.
Karena itu, disarankan juga agar masyarakat Sumut, khususnya masyarakat di Kawasan Danau Toba tidak menyia-nyiakan kesempatan "Visit Samosir 2007" dengan cara berlaku sopan dan ramah untuk menyambut kedatangan peserta Pesta Bolon tersebut. "Coba upayakan seramah mungkin, terhadap wisatawan yang berkunjung ke daerah itu," katanya.
( ant/Cn08 )
Langganan:
Postingan (Atom)